Sahabat membawa kebaikan atau keburukan – Persahabatan bukan hubungan biasa, namun bisa menjadi jalan menuju kebaikan atau justru sebaliknya. Pentingnya merenungi sahabat membawa kebaikan atau keburukan. Sobat Cahaya Islam perlu mengambil langkah bijaksana karena sahabat akan mempengaruhi kehidupan di akhir perjalanan.
Merenungi Sahabat Membawa Kebaikan atau Keburukan
Seorang muslim dianjurkan memilih berteman dengan orang-orang shalih agar selalu mengingatkan dalam kebaikan. Selain itu, berteman dengan orang shalih dapat membawa syafaat di akhirat kelak. Islam memberikan tuntunan bagaimana seharusnya umat Muslim menjalin pertemanan, sehingga senantiasa berbuat kebaikan di jalan Allah.
Manusia layaknya sekawanan burung yang memiliki naluri untuk berkumpul dengan sejenisnya. Oleh karena itu, memilih berkumpul dengan orang shalih merupakan pilihan terbaik. Sejak zaman dahulu, para ulama menyadari bahwa lingkungan pertemanan memiliki dampak besar terhadap kehidupan seseorang.


Berikut ini salah satu hadist tentang tuntunan menjalin pertemanan dalam Islam:
“Dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan perilakunya sudah melewati batas.” (Surah Al Kahfi ayat 28)
Kebaikan yang akan Sobat Cahaya Islam peroleh dari teman yang shalih yaitu jauh lebih besar. Sesungguhnya, kawan yang shalih akan mengajarkan hal-hal bermanfaat untuk urusan agama maupun dunia. Merenungi sahabat membawa kebaikan atau keburukan merupakan hal penting.
Sobat Cahaya Islam akan mendapatkan nasihat dan memperingati perkara yang mencelakakan.
Kriteria Teman yang Membawa Kebaikan Menurut Islam
Definisi teman yang baik memiliki banyak penafsiran, tidak hanya sekedar menjadi tempat untuk menceritakan semua rahasia. Teman yang baik juga bisa menemani dalam keadaan senang maupun susah. Berikut ini kriteria teman yang baik menurut pandangan Islam:
1. Cerdas dan Berilmu
Berkawan dengan orang shalih akan memberikan dampak baik, sedangkan kawan buruk membawa pada keburukan. Dalil hadist tentang pentingnya memilih kawan yaitu:
“Dari Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk” (HR Bukhari nomor 5534).
Berteman dengan orang bodoh nyatanya tidak akan membawa manfaat. Justru akan membawa keputusasaan dan kesesatan. Oleh karena itu, setiap muslim harus memperhatikan ketika memilih teman.
2. Memiliki Akhlak yang Baik
Saat merenungkan memilih sahabat membawa kebaikan atau keburukan, kaum muslim dapat mempertimbangkan ketentuan dalam Islam. Jangan memilih berteman dengan orang yang memiliki akhlak tercela. Sebab, orang dengan akhlak tidak terpuji tak memiliki kemampuan menguasai amarah dan hawa nafsu.
Saat memilih teman, pilihlah orang yang bisa menjaga kehormatannya sendiri. Sebab, orang yang mampu menjaga kehormatan bisa mencukupi kebutuhan, menambah kemuliaan hingga menjaga ibadah.
3. Tidak Tamak akan Dunia
Orang yang tamak bisa membawa keburukan yaitu membawa racun hati. Jika umat Muslim bergaul dengan orang tamak bisa mengakibatkan lupa pada hakikat agama. Oleh karena itu, mempertimbangkan sahabat membawa kebaikan atau keburukan bisa dilihat dari tamak atau tidaknya tentang dunia.
Berteman dengan orang yang zuhud akan membuat umat muslim lebih mensyukuri semua nikmat dari Allah. Alih-alih terpaku mengejar dunia, orang zuhud memilih memperbanyak ibadah.


4. Mengutamakan Kejujuran
Sikap jujur akan membawa umat muslim pada kebenaran. Oleh karena itu, Islam menganjurkan memilih teman yang jujur dan bertanggung jawab akan perbuatannya. Berteman dengan orang yang suka berbohong akan membawa pada kesesatan.
5. Orang Saleh
Berteman dengan orang shaleh akan selalu membawa kepada kebaikan dan menghindari hal-hal berbau maksiat. Umat Muslim dilarang berteman dengan orang fasik karena tidak takut kepada Allah.
Saat merenungkan memilih sahabat membawa kebaikan atau keburukan, maka harus mempertimbangkan adab bergaul menurut Islam. Memilih sahabat yang membawa pada kebaikan lebih menguntungkan baik untuk dunia dan akhirat sebagaimana yang ada pada Al Qur’an dan hadist.