Nikmat dalam sakit – Ketika sakit, hendaknya selalu bersabar kepada Allah karena nikmat dalam sakit mampu mengurangi dosa. Melalui sakit ini, tentunya Sobat Cahaya Islam akan lebih sadar bahwa nikmat sehat sangat berharga.
Sebagai orang beriman, sudah seharusnya yakin akan ada hikmah di balik musibah sakit yang dialami. Sebab, semua kondisi seorang muslim mengandung kebaikan di dalamnya, baik itu sehat maupun sakit.
Nikmat dalam Sakit Menurut Islam
Rasulullah SAW telah bersabda, “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Hal ini tidaklah didapat kecuali pada diri seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Hal itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)
Berikut ini penjelasan mengenai beberapa nikmat dalam sakit yang dapat Sobat Cahaya Islam petik, antara lain:
1. Terhapusnya Dosa dan Diangkat Derajatnya
Di antara kabar gembira bagi orang yang sakit, yakni Allah Ta’ala akan langsung menghapuskan dosa-dosanya. Hal ini sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مَرَضٌ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Al-Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571)
Selain itu, musibah yang menimpa Sobat Cahaya Islam seperti sakit akan mengangkat derajat kita di sisi Allah Ta’ala. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً ، أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً
“Tidaklah seorang mukmin terkena duri dan lebih dari itu melainkan Allah akan mengangkat derajat dengannya atau dengannya dihapuskan kesalahan-kesalahannya.” (HR. Bukhari no. 5640 dan Muslim no. 2572)
2. Pahala yang Tetap Mengalir
Terkadang, saat sakit menimpa diri sendiri, manusia tidak dapat menjalankan aktivitas ibadah sebagaimana biasanya. Di antara bentuk kasih sayang Allah Ta’ala terhadap hamba-Nya, yaitu pahala amal saleh yang terus mengalir meskipun dalam kondisi sakit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
إذَا مَرِضَ العَبْدُ، أوْ سَافَرَ، كُتِبَ له مِثْلُ ما كانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
“Apabila seorang hamba sakit atau sedang safar, maka Allah akan menuliskan baginya pahala seperti saat ia lakukan ibadah di masa sehat dan bermukim.” (HR. Bukhari no. 2996)


3. Kecintaan Allah dan Pahala Tanpa Batas jika Bersabar
Sikap mulia orang beriman saat mendapatkan musibah adalah sabar. Oleh karena itu, sakit yang Sobat Cahaya Islam rasakan sudah semestinya harus dihadapi dengan penuh kesabaran.
Sebab, Allah amat mencintai orang-orang yang sabar. Sebagaimana firman-Nya,
وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
“Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar.“. (QS. Ali Imran:146)
Allah Ta’ala juga telah menjanjikan pahala yang tidak berhingga bagi hamba-Nya yang bersabar. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10).
Semoga Allah senantiasa memberikan Sobat Cahaya Islam kesehatan, kesabaran, kekuatan untuk senantiasa melakukan ketaatan. Jadi, nikmat dalam sakit dapat mengurangi perbuatan dosa dan sia-sia.