Menyalahkan orang lain dalam islam – Salah satu jenis persoalan yang bisa mengganggu hubungan antara masyarakat adalah kebiasaan menyalahkan orang lain. Tindakan seperti ini muncul saat seseorang dihadapkan pada keadaan sulit karena dirinya sendiri. Karena itu, ada larangan dengan jelas menyalahkan orang lain dalam islam.
Menyalahkan orang lain biasanya menjadi cara yang dilakukan seseorang untuk keluar dari persoalan. Sayangnya hal tersebut menunjukkan identitas jati diri orang itu. Menyalahkan orang lain juga termasuk perbuatan lari dari tanggung jawab.
Perbuatan Menyalahkan Orang Lain Dalam Islam Demi Menutupi Kesalahan sendiri
Sobat Cahaya Islam, salah satu sifat buruk manusia yaitu berusaha menutupi kesalahan-kesalahannya. Ia tak mau terlihat penuh dengan kesalahan di mata orang lain, terutama di mata orang yang disegani. Pada tingkatan tertentu, sifat seperti ini masih dapat dimaafkan, misalnya menutupi kesalahan lantaran tak layak ditampakkan.
Walaupun Allah SWT sejatinya pasti akan mengetahuinya. Namun kesalahan terbesar adalah saat menutupi kesalahan diri sendiri dengan cara menyalahkan orang lain. Sebagai contoh, ketika seseorang mendapat amanah pekerjaan atau jabatan, kemudian ternyata tak mampu mencapai tujuan sesuai target.
Kemudian ia justru menyalahkan orang lain atau pemegang amanah sebelumnya karena ketidakmampuannya mencapai target tersebut. Perbuatan seperti itu jelas terlarang dan termasuk sudah merugikan orang lain.
Alasan Dilarangnya Menyalahkan Orang Lain dalam Pandangan Islam
Allah SWT pun melarang dengan tegas perbuatan menyalahkan orang lain, apalagi hanya untuk menutupi kesalahannya sendiri. Berikut ini ada poin yang menjelaskan alasan timbul larangan menyalahkan orang lain dalam islam.
1. Termasuk Perbuatan Lari dari Tanggung Jawab
Sikap menyalahkan orang lain sayangnya banyak terjadi di sekitar masyarakat. Seseorang pun seolah begitu mudah menyalahkan orang lain demi menutupi kelemahannya. Tentu saja sifat tersebut sangat tidak disukai dalam pandangan islam.
Pasalnya islam mengajarkan umatnya untuk bertanggung jawab atas apa yang sudah ia lakukan. Allah SWT berfirman:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًۭا
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. al-Isra: 36)
Akhir ayat tersebut menjelaskan tentang pertanggungjawaban wajib dipikul setiap orang atas apa yang ia lakukan.
2. Termasuk Menzalimi Orang Lain
Seorang manusia terpuji adalah mereka yang berani bertanggung jawab atas apa yang sudah ia lakukan. Tak boleh menyalahkan orang lain apalagi tanpa ada kesalahan yang jelas dari orang tersebut. Pasalnya perbuatan menyalahkan orang lain dalam islam seperti ini bisa menjadi dosa besar bagi dirinya.
Allah SWT berfirman:
وَٱلَّذِينَ يُؤْذُونَ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ بِغَيْرِ مَا ٱكْتَسَبُوا۟ فَقَدِ ٱحْتَمَلُوا۟ بُهْتَٰنًۭا وَإِثْمًۭا مُّبِينًۭا
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. al-Ahzab: 58)
Ayat di atas jelas sekali menjelaskan dosa besar apabila menyakiti seorang muslimin tanpa ada sebab kesalahan yang ia lakukan. Perbuatan menyalahkan orang lain padahal ia tak bersalah termasuk zalim dan menjadi dosa besar dalam islam. Hal itu termasuk seseorang yang bangga dengan prestasinya, tetapi tega menzalimi orang lain tanpa ada kesalahan berarti.
3. Sama Seperti Sifat Penghuni Neraka
Penghuni neraka pun juga saling berbantah-bantahan dan menyalahkan satu sama lain. Orang yang dahulu menjadi pengikut pun menyalahkan orang-orang yang mengajaknya melakukan pembangkangan. Tentu saja orang yang mengajak itu tak mau disalahkan, dan keduanya adalah sama.
Allah SWT berfirman:
وَإِذْ يَتَحَآجُّونَ فِى النَّارِ فَيَقُولُ الضُّعَفٰٓؤُا لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوٓا إِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا فَهَلْ أَنْتُمْ مُّغْنُونَ عَنَّا نَصِيبًا مِّنَ النَّارِ
“Dan (ingatlah), ketika mereka berbantah-bantahan dalam neraka, maka orang yang lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu melepaskan sebagian (azab) api neraka yang menimpa kami?” (QS. Ghafir 40: Ayat 47)
Sobat Cahaya Islam, begitu tercelanya perbuatan menyalahkan orang lain dalam islam. Sebagai muslim, hendaknya Sobat berani bertanggung jawab atas apapun dan tidak menyakiti orang lain dengan menyalahkannya.