Mengenal Ikhlas dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-hari

0
324
Mengenal ikhlas

Mengenal Ikhlas – Sebagaian dari kita mungkin masih mempertanyakan apa arti dari ikhlas sebenarnya. Bagaimana maksud dan penerapan yang tepat terutama dalam hal beribadah. Nah, pada artikel berikut ini kita akan mengenal ikhlas dan cara pengaplikasinnya dalam kehidupan sehari-hari.

Kadangkala kita masih menerka-nerka, bagaimana suatu perbuatan bisa dikatakan ikhlas. Apakah melalui perkataan “Saya ikhlas” atau melalui perbuatan tanpa berkata apa-apa hanya membatin di dalam hati. Untuk itu, mari kita bahas pengertian ikhlas lebih jelas lagi.

Mengenal Ikhlas

Ikhlas merupakan sebuah sikap yang mudah sekali diucapkan, tapi masih banyak orang sulit menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Perbuatan ikhlas ini sulit dilakukan terutama oleh orang yang memilik penyakit hati sehingga sulit berbuat ikhlas. Sedangkan bagi orang-orang yang bertakwa perbuatan ikhlas tidak akan sulit dilakukan.

1.       Pengertian Ikhlas

Menurut bahasa ikhlas memiliki arti membersihkan (bersih, suci, jernih dari campuran dan pencemaran. Baik berupa immateri ataupun materi).

Adapun menurut istilah, ikhlas berarti membersihkan hati agar hanya tertuju kepada Allah, dengan kata lain tidak mengharap pengakuan, pujian, dan imbalan dari selain Allah SWT.

Mengenal ikhlas

Dapat disimpulkan ikhlas merupakan perbuatan yang didasarkan atau diniatkan karena Allah semata. Tidak karena imbalan atau mengharapkan pujian dari sesama manusia. Terutama dalam melakukan perbuatan baik atau amal sholeh.

“Tuhanku menyuruhku untuk berlaku adil. Dan hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap shalat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula.”(QS. Al-A’raf: 29)

Setelah mengtahui tentang pengertian ikhlas, Sobat Cahaya Islam juga perlu mengtahui pengaplikasian yang tepat dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang muslim.

2.       Contoh ikhlas

Perbuatan ikhlas memang terasa sulit untuk dilakukan, setan terus mengoda manusia untuk melakukan sesuatu demi pujian seseorang. Lantas, bagaimana perbuatan ikhlas yang benar? Simak contohnya di bawah ini.

  • Melakukan sholat sunnah dan sholat fardhu ikhlas, karena mengharapakan ridho dan pahala dari Allah. Tidak perlu menjadikannya sebuah status di media sosial, itu mendatangkan penyakit hati yang cinta akan pujian.
Mengenal ikhlas

Katakanlah “Sesungguhnya aku diperintahkan untuk menyembah Allah dengan penuh keikhlasan kepada-Nya dalam menjalankan agama.” (QS. Az-Zumar: 11)

  • Mengaji  dan menuntut ilmu semata-mata mencari keberkahan dan ridhonya Allah. Sama halnya seperti ibadah tadi, tidak perlu membuat status tentang kita yang sedang berbuat kebaikan. Cukuplah Allah yang mengabadikan dan tahu segalanya.
  • Bersedekah tanpa perlu memamerkan pada khalayak umum. Kasus ini marak terjadi di zaman sekarang. Banyak orang yang bersedekah tapi menunjukannya di media sosial bahkan menjadikannya sebuah konten.

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan, (8) (seraya berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan ridha Allah, kami tidak mengharapkan balasan dan terima kasih dari kamu. (9) Sungguh, kami takut akan (azab) Tuhan pada hari ketika orang-orang berwajah masam lagi penuh kesulitan.” (10) Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan pada hari itu dan memberikan keceriaan dan kegembiraan kepada mereka. (11) Dan Dia memberi balasan berupa surga dan pakaian sutera kepada mereka karena kesabarannya.”.

(QS. Al-Insan: 8-12)

Memang perilaku ini tidak salah, karena kita tidak pernah tahu apa yang dalam hati setiap orang. Tapi alangkah baiknnya, jika memberi secara sembunyi-sembunyi tanpa perlu ‘tangan kanan memberi dan tangan kiri dokumentasi’.

Tiga sikap di atas, merupakan contoh umum yang seringkali dilakukan banyak umat muslim saat ini. Perbaiki dari sekarang, agar ikhlas yang sebenarnya benar-benar bisa diterapkan.

Memang beberapa tujuan di atas sebagai bentuk dakwah, tapi setan tidak akan pernah berhenti menggoda manusia agar terjerumus ke jalan yang salah.

Bisa saja, pada awalnya berniat untuk dakwah tapi selanjutnya malah berubah tujuan mencari followers atau banyak pujian.

Sungguh pujian itu memabukkan, kita harus lebih berhati-hati dan lebih kuat membentengi diri. Semoga kita tergolong orang-orang yang bisa mengamalkan ikhlas dengan baik. Sekian artikel mengenal ikhlas dibuat, semoga bermanfaat.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY