Manajemen Keuangan Keluarga Islam – Sobat Cahaya Islam, dalam kehidupan sehari-hari, mengelola keuangan keluarga bukan hanya soal mencukupi kebutuhan, tetapi juga tentang memastikan keberkahan dalam setiap rizki yang kita peroleh.
Manajemen Keuangan Keluarga Islam menjadi prinsip penting yang harus kita terapkan agar kehidupan menjadi lebih teratur dan sesuai dengan ajaran Islam.
Mengatur keuangan dalam Islam tidak hanya soal mengatur pemasukan dan pengeluaran. Di dalamnya juga mengatur tentang bagaimana kita memastikan bahwa harta yang kita miliki tetap halal dan bermanfaat. Mari kita mulai menerapkan prinsip-prinsip ini agar hidup semakin terarah dan penuh berkah!
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana Islam mengatur keuangan keluarga agar tetap berkah dan sejahtera. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan.” 1
Ayat tersebut mengajarkan bahwa pengelolaan keuangan harus kita lakukan dengan bijak supaya tidak menimbulkan kesulitan di masa depan. Pengelolaan keuangan yang baik akan mempermudah pengaturan kebutuhan dalam keluarga.
Prinsip Manajemen Keuangan Keluarga Islam
Sobat, Islam telah memberikan panduan dalam mengatur keuangan keluarga. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat mengelola harta dengan baik dan menghindari kesulitan finansial. Berikut adalah tiga prinsip utama dalam mengatur keuangan keluarga menurut Islam.
1. Mengutamakan Kebutuhan Daripada Keinginan
Dalam Islam, mengelola keuangan berarti membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suapan untuk menegakkan tulang rusuknya. Jika harus lebih, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” 2
Hadits ini mengajarkan kita untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan dalam membelanjakan harta. Dengan memahami kebutuhan yang lebih utama, keluarga bisa lebih bijak dalam mengalokasikan keuangan.
2. Menabung dan Berinvestasi Secara Syariah
Islam menganjurkan umatnya untuk menabung dan berinvestasi dengan cara yang halal. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.” 3
Hadits ini mengajarkan kita untuk memiliki kebiasaan menabung agar tidak selalu bergantung pada orang lain.


Salah satu bentuk investasi yang sesuai syariah adalah dengan menghindari riba dan memilih instrumen yang halal, seperti emas, properti, atau reksa dana syariah. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa harta yang kita kumpulkan tetap dalam jalan yang Allah SWT berkahi.
3. Membiasakan Sedekah untuk Keberkahan
Sedekah bukan hanya kewajiban, tetapi juga cara untuk mendapatkan keberkahan dalam harta. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki.” 4
Bersedekah bukan berarti mengurangi harta, tetapi justru melipatgandakannya. Dengan menyisihkan sebagian rezeki untuk sedekah, kita dapat merasakan keberkahan dan ketenangan dalam hidup.
Sobat, Manajemen Keuangan Keluarga Islam adalah langkah penting dalam menjaga keseimbangan finansial sekaligus meraih keberkahan. Dengan mengutamakan kebutuhan, menabung dengan cara syariah, serta membiasakan sedekah, kita bisa mencapai kesejahteraan dunia dan akhirat.