Keutamaan Menjaga Wudhu – Nabi Muhammad SAW merupakan suri teladan yang tidak mengajarkan hal kecuali kebaikan kepada umatnya. Apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW menjadi sunnah yang apabila dilakukan akan memberikan pahala bagi umatnya. Salah satu sunah Nabi SAW yang mulia adalah menjaga wudhu.
Setidaknya, seorang muslim akan berwudhu sehari sebanyak lima kali setiap hendak menjalankan ibadah shalat. Namun, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk berusaha menjaga wudhu dalam aktivitas sehari-hari. Berikut kita akan membahas apa saja Keutamaan Menjaga Wudhu Dalam Aktivitas Sehari-Hari sehingga perintah ini cukup ditekankan oleh Nabi.
Keutamaan Menjaga Wudhu Dalam Aktivitas Sehari-Hari
حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ أَبُو عَمَّارٍ الْمَرْوَزِيُّ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ، قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي بُرَيْدَةُ، قَالَ أَصْبَحَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَدَعَا بِلاَلاً فَقَالَ ” يَا بِلاَلُ بِمَ سَبَقْتَنِي إِلَى الْجَنَّةِ مَا دَخَلْتُ الْجَنَّةَ قَطُّ إِلاَّ سَمِعْتُ خَشْخَشَتَكَ أَمَامِي دَخَلْتُ الْبَارِحَةَ الْجَنَّةَ فَسَمِعْتُ خَشْخَشَتَكَ أَمَامِي فَأَتَيْتُ عَلَى قَصْرٍ مُرَبَّعٍ مُشَرَّفٍ مِنْ ذَهَبٍ فَقُلْتُ لِمَنْ هَذَا الْقَصْرُ فَقَالُوا لِرَجُلٍ مِنَ الْعَرَبِ فَقُلْتُ أَنَا عَرَبِيٌّ لِمَنْ هَذَا الْقَصْرُ قَالُوا لِرَجُلٍ مِنْ قُرَيْشٍ قُلْتُ أَنَا قُرَشِيٌّ لِمَنْ هَذَا الْقَصْرُ قَالُوا لِرَجُلٍ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ قُلْتُ أَنَا مُحَمَّدٌ لِمَنْ هَذَا الْقَصْرُ قَالُوا لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ ” . فَقَالَ بِلاَلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَذَّنْتُ قَطُّ إِلاَّ صَلَّيْتُ رَكْعَتَيْنِ وَمَا أَصَابَنِي حَدَثٌ قَطُّ إِلاَّ تَوَضَّأْتُ عِنْدَهَا وَرَأَيْتُ أَنَّ لِلَّهِ عَلَىَّ رَكْعَتَيْنِ . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ” بِهِمَا ” . قَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَابِ عَنْ جَابِرٍ وَمُعَاذٍ وَأَنَسٍ وَأَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ” رَأَيْتُ فِي الْجَنَّةِ قَصْرًا مِنْ ذَهَبٍ فَقُلْتُ لِمَنْ هَذَا فَقِيلَ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ ” . قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ . وَمَعْنَى هَذَا الْحَدِيثِ أَنِّي دَخَلْتُ الْبَارِحَةَ الْجَنَّةَ يَعْنِي رَأَيْتُ فِي الْمَنَامِ كَأَنِّي دَخَلْتُ الْجَنَّةَ هَكَذَا رُوِيَ فِي بَعْضِ الْحَدِيثِ . وَيُرْوَى عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ رُؤْيَا الأَنْبِيَاءِ وَحْىٌ .
“Rasulullah (ﷺ) terbangun di pagi hari dan memanggil Bilal, lalu berkata: ‘O Bilal! Dengan apa yang telah Engkau mendahului saya ke Firdaus? Saya belum pernah masuk surga sama sekali, kecuali bahwa saya mendengar langkah kaki Anda di hadapan saya. Saya memasuki surga tadi malam, dan saya mendengar langkah kaki Anda di depan saya, dan saya menemukan sebuah istana persegi yang memiliki balkon yang terbuat dari emas. Jadi saya berkata: ‘Istana siapa ini?’ Mereka berkata: ‘Seseorang di antara orang-orang Arab.’ Jadi saya berkata: ‘Saya orang Arab, istana siapa ini?’ Mereka berkata: ‘Seseorang di antara orang Quraisy.’ Jadi saya berkata: ‘Saya dari orang Quraisy, istana siapa ini?’ Mereka berkata: ‘Seorang pria dari ummat Muhammad (ﷺ).’ Jadi saya berkata: ‘Saya Muhammad, istana siapa ini?’ Mereka berkata: ” Umar bin Al-Khattab’s. ‘ Jadi Bilal berkata: ‘Ya Rasulullah! Saya tidak pernah memanggil Adhan kecuali bahwa saya mendoakan dua Rak’ah, dan saya tidak pernah melakukan Hadath kecuali saya melakukan Wudhu atas hal itu, dan saya menganggap bahwa saya berutang kepada Allah dua Rakaat.’ Maka Rasulullah (ﷺ) berkata: ‘Bagi mereka berdua.’ ” [1]
Dari penggalan hadis tersebut, kita bisa melihat betapa pentingnya menjaga wudhu untuk dilakukan karena seseorang yang melakukannya akan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Sebab kecintaan Allah SWT
Salah satu manfaat menjaga wudhu dalam ajaran agama adalah wudhu merupakan sebab kecintaan Allah SWT pada hamba-Nya. Setiap hamba tentu selalu menginginkan untuk dapat dicintai oleh Allah SWT. Dalam hal ini, cinta Allah SWT adalah salah satu keutamaan menjaga wudhu yang dapat menjadi pelecut semangat bagi kita untuk melaksanakan sunah Nabi SAW tersebut.
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. [2]
Mensucikan diri yang dimaksud dalam ayat tersebut salah satunya adalah wudhu. Wudhu memang merupakan cara mensucikan diri yang sangat dianjurkan. Selain menjadi sebab kecintaan Allah SWT, menjaga wudu juga akan membuat seseorang terlihat selalu segar setiap hari dalam segala aktivitasnya.
Merupakan sunah Nabi SAW
Telah dibahas sebelumnya bahwa menjaga wudhu adalah salah satu sunah Nabi SAW yang mulia. Dalam hal ini, dengan menjaga wudhu, maka kita senantiasa menjalankan sunah Nabi dan hal tersebut merupakan bukti bahwa kita menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW yang setia.
Dalam suatu hadis terkait keutamaan menjaga wudhu, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Tiada orang yang selalu menjaga wudhunya, kecuali orang itu benar-benar beriman.”
Dari hadist tersebut, tampak jelas bagi kita bagaimana Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan umatnya untuk menjaga wudhu. Menjaga wudhu merupakan salah satu tanda orang beriman yang darinya akan muncul kebaikan-kebaikan yang banyak dalam segala aktivitas yang dilakukan. Bagi kita yang merasa beriman kepada Allah SWT dan Rasul nya, tentu kita harus senantiasa berusaha untuk menjaga wudhu dalam setiap aktivitas.
Mendapatkan do’a para malaikat
Hal lain terkait keutamaan menjaga wudhu adalah mendapatkan do’a dari para malaikat. Do’a dari para malaikat adalah salah satu anugerah dan berkah yang diterima oleh manusia karena do’a malaikat juga akan di kabulkan oleh Allah SWT. Mengenai hal ini, malaikat akan senantiasa berdo’a, “Ya Allah, ampunilah dosanya. Rahmatilah dia sampai wudhunya batal.”
Dengan adanya keutamaan ini, tentu seharusnya kita harus mawas diri dan menyadari pentingnya menjaga wudhu dalam aktivitas sehari-hari. Dengan do’a dari malaikat, tentu kehidupan kita akan menjadi lebih tenang dan bahagia.
Terjaga dari nafsu dan perbuatan munkar
Salah satu keutamaan menjaga wudhu yang lain yang tentu saja dapat menjadi pelecut semangat bagi anda untuk senantiasa menjaga wudhu dalam aktivitas sehari-hari adalah terjaga dari nafsu dan perbuatan munkar. Ini adalah salah satu manfaat menjaga wudhu yang paling utama dan bisa menjadi sebab kita terhindar dari perbuatan yang tercela.
Wudhu akan memancarkan aura yang senantiasa positif dari dalam diri kita. Selain itu, wudu juga akan senantiasa menjaga pikiran dan hati kita selalu bersih. Saat melihat sesuatu yang haram dan tidak diperbolehkan dalam hukum agama, maka kita akan senantiasa menyadari bahwa perbuatan tersebut dapat membatalkan wudu.
Dari beragam keutamaan menjaga wudhu sebagaimana dijelaskan di atas, tentu sobat Cahaya islam dapat belajar dan mencoba mengamalkan sunah ini dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat.
Catatan Kaki :
[1] HR. Tirmidzi no. 3689 (hasan)
[2] Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 222