Keutamaan Memaafkan Orang Lain – Ketika orang lain berbuat salah, apa yang akan kita lakukan? Membalas perbuatannya atau memaafkannya? Dalam Islam, membalas perbuatan buruk orang lain boleh saja, asalkan hanya setimpal. Tapi, memaafkan akan jauh lebih baik karena sangat berat untuk dilakukan. Lalu, apa saja keutamaan dari memaafkan?
Keutamaan Memaafkan Orang Lain, Allah Memaafkan Kita
Sebagai manusia, kita semua tidak luput dari kita. Mungkin orang lain pernah berbuat salah kepada kita. Tapi kita juga pasti pernah berbuat salah kepada orang lain. Oleh karena itu, maafkanlah orang lain, agar Allah juga memaafkan kita. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَلْيَعْفُوْا وَلْيَصْفَحُوْاۗ اَلَا تُحِبُّوْنَ اَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَكُمْ
“Da hendaknya mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu?” (1)
Jika kita saja mengharapkan maaf dari Allah atas kesalahan atau dosa-dosa kita, kenapa kita tidak mau memaafkan kesalahan orang lain terhadap diri kita? Tentu saja, saling-memaafkan akan sangat indah. Maka, dalam kehidupan bersosial, kita memerlukan kelapangan dada agar tercipta kehidupan yang aman, damai, dan tenteram.
Memaafkan Orang Lain Dapat Menjalin Pertemanan


Meski orang lain berbuat jahat kepada kita, tidak sepantasnya kita membalas perbuatan jahat tersebut ke mereka, karena itu bukan cerminan umat muslim. Islam mengajarkan untuk membalas kejahatan dengan kebaikan, sebagaimana firman Allah berikut ini:
وَلَا تَسْتَوِى الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۗاِدْفَعْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ فَاِذَا الَّذِيْ بَيْنَكَ وَبَيْنَهٗ عَدَاوَةٌ كَاَنَّهٗ وَلِيٌّ حَمِيْمٌ
“Tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia seperti teman setia.” (2)
Misalnya, sapalah dulu orang lain meski dia memusuhimu. Atau mintalah maaf lebih dulu ke orang lain meski ia yang salah. Atau maafkan orang lain yang jahat kepadamu meski ia tidak meminta maaf. Jika kita bisa menerapkan sikap terpuji seperti ini, hidup akan sangat indah karena semua orang terasa menjadi teman.
Allah Menyukai Orang yang Pemaaf
Sebagai hamba Allah, tentu kita ingin Allah mencintai kita. Salah satu cara agar Dia mencintai kita adalah dengan menjadi seorang hamba yang pemaaf. Hal ini berdasarkan dalil ayat Al-Qur’an di bawah ini:
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (3)
Kesimpulannya, alangkah baiknya kita memaafkan orang lain yang berbuat salah pada kita. Dengan begitu, Allah pun akan memaafkan kesalahan kita. Kita juga tidak perlu menuntut balas kesalahan orang lain di akhirat, sebab kita pun belum tentu selamat. Agar lebih mudah memaafkan, ingatlah bahwa Allah Maha Pengampun.
Referensi:
(1) Q.S. An-Nur 22
(2) Q. S. Fushilat 34
(3) Q.S. Ali Imran 134