Keberkahan makan bersama – Makan bersama sudah menjadi tradisi dalam budaya Arab dan merupakan ajaran Rasulullah. Keberkahan makan bersama merupakan konsep Nubuwah yang telah ada sejak abad 15 silam. Tradisi makan bersama ini bisa Sobat lihat di pesantren yang salah satu keutamaannya yaitu mendatangkan keberkahan dari Allah.
Memahami Keberkahan Makan Bersama Sesuai Ajaran Rasulullah
Makan berjamaah merupakan cara makan mengikuti Rasulullah. Selain menjalin kekerabatan dan kekompakan, makan berjamaah dapat mendatangkan keberkahan. Rasulullah menganjurkan setiap muslim selalu menyempatkan diri makan bersama keluarga dan orang-orang terdekat.
Salah satu keutamaan makan bersama yaitu mendatangkan keberkahan makanan. Semakin bertambah banyak orang yang makan, maka semakin banyak juga keberkahan yang Allah berikan. Dalil makan secara berjamaah terdapat dalam hadist berikut ini:
“Makanan porsi dua orang sebenarnya cukup untuk tiga, makanan tiga cukup untuk empat.” (HR. Bukhari no. 5392 dan Muslim no. 2059, dari Abu Hurairah)
Keberkahan dari sebuah makanan memiliki keterkaitan dengan seberapa banyak orang yang menikmatinya. Semakin banyak tangan yang mengambil makanan, maka akan bertambah berkah. Inilah yang dijadikan dasar atau pedoman pada santri mengusung konsep mayoran.
Satu nampan banyak tangan menjadi pelajaran berharga, tidak hanya mendapatkan barokah makan bersama. Pelajaran lain yang bisa Sobat pelajari antara lain:
1. Membangun Karakter Kebersamaan
Pelajaran membangun karakter kebersamaan dan egalitarian dalam pesantren sangat berharga. Satu nasib bisa merasakan makanan bersama karena tidak ada pembagian antara para santri yang memberi banyak atau sedikit. Pemilik beras, pemilik nampan, maupun yang memasak semua makan bersama pada waktu dan ruangan yang sama.
Kebersamaan ini akan menjadi pelajaran atau latihan untuk menghindari para santri memiliki sifat kikir dan bakhil. Sobat yang makan sendirian meskipun makannya banyak, kadang merasakan tidak cukup. Sedangkan dengan makan bersama, walaupun makanan yang terhidang tidak banyak, namun akan terasa cukup.
2. Kehidupan Sosial Lebih Positif
Makan secara terpisah akan merampas kebarokahan, sedangkan makan berjamaah akan mendatangkan rasa kenyang. Salah satu hadist yang menjelaskan keberkahan makan bersama berbunyi:
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?” Beliau bersabda, “Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri.” Mereka menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya.” (HR. Abu Daud no. 3764
Fakta lain menyebutkan bahwa kehidupan sosial lebih positif dengan makan bersama akan melindungi kesehatan mental dan fisik Sobat Cahaya Islam. Kebersamaan yang terwujud saat makan menjadi cara lebih murah daripada bergantung pada obat dan tidak memiliki efek samping.
3. Menaikkan Nafsu Makan
Mendapatkan barokah dari makan berjamaah memberi efek luar biasa yaitu menaikkan nafsu makan. Mereka yang tidak enak badan akan terbantu mendapatkan nafsu makan kembali. Sebab, Sobat akan termotivasi mencicipi makanan ketika orang di sekitar makan.


4. Menahan Nafsu Makan
Keberkahan makan bersama ternyata juga bisa menekan nafsu makan yang membantu Sobat yang obesitas. Orang yang memiliki kelebihan berat badan akan terbantu saat makan bersama karena nafsu makan lebih terkontrol. Hasilnya, orang-orang yang obesitas akan berhenti makan sebelum kenyang.
Anjuran makan berjamaah antar sesama muslim juga memotivasi untuk selalu zuhud dan qonaah’ atau hidup berkecukupan. Sedikit makan merupakan kebaikan akhlak seseorang sedangkan makan banyak justru kebalikannya.
Keberkahan makan bersama tidak hanya soal hidangan. Bahkan penelitian menunjukkan bahwa makan bersama dapat meningkatkan kehidupan sosial dan memperbaiki kesehatan mental. Selain itu, makan bersama juga membantu membangun karakter dan kebersamaan.