Karakteristik Kepribadian Seorang Muslim – Penciptaan manusia berawak dari jasad, kemudian Allah memasukkan ruh ke dalamnya. Dengan kedua unsur tersebut, lalu Allah menciptakan kecenderungan atau dorongan tertentu yang membentuk kepribadian manusia. Kepribadian umat muslim tercermin ke dalam beberapa kepribadian berikut ini.
Karakteristik Kepribadian Seorang Muslim: Aqidah yang Lurus
Setiap muslim wajib mempunyai aqidah yang lurus (salimul aqidah). Dengan begitu, seorang muslim memiliki ikatan kuat kepada Allah sehingga tidak menyimpang dari ajaran Islam. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ
“Dan tidak patut bagi mukmin laki-laki dan perempuan, jika Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan satu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.” (1)
Maksudnya, kita sebagai umat muslim wajib mengikuti aturan atau ajaran yang telah Allah tetapkan baik dalam Al-Qur’an maupun dalam hadits melalui ucapan, perbuatan, atau sikap Rasulullah.
Umat Muslim Harus Punya Akhalak yang Kokoh
Selain itu, seorang muslim juga harus punya akhlak yang kokoh (matinul khuluq). Maka, kita wajib punya sikap dan perilaku yang demikian. Tidak hanya dalam hubungannya kepada Allah tapi juga dengan makhluk-makhluk-Nya. Allah berfirman:
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ
“Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia (Muhammad) adalah keras terhadap orang-orang kafir tapi berkasih sayang dengan sesame mereka (muslim).” (2)
Namun, kita hanya boleh bersikap keras kepada kafir harbi, yaitu orang kafir yang membahayakan umat muslim. Sedangkan kepada kafir dzimmi, yaitu non-muslim yang tinggal damai bersama masyarakat muslim, kita tetap harus bersikap ramah kepada mereka.
Karakteristik Kepribadian Seorang Muslim: Jasmani yang Kuat


Kemudian, penting bagi umat muslim untuk memiliki jasmani yang kuat (qawiyyul jismi). Maksudnya, seorang muslim harus punya daya tahan tubuh yang bagus sehingga bisa beribadah secara optimal dengan fisik kuatnya tersebut.
Sholat, puasa, dan haji membutuhkan fisik dan ketahanan tubuh yang kuat. Apalagi jihad fi sabilillah atau perjuangan-perjuangan lainnya. Allah berfirman:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
“Orang mukmin adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan tidak ragu berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah.” (3)
Seorang Mukmin Harus Melawan Hawa Nafsu


Terakhir, kita sebagai umat muslim harus berjuang melawan hawa nafsu (mujahadatul linafsihi) karena setiap manusia punya kecenderungan pada yang baik & buruk. Perlu ada kesungguhan untuk berbuat baik dan menghindari yang buruk. Kita bisa menunjukkan kesungguhan itu dengan berjuang melawan hawa nafsu. Rasulullah bersabda:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُونَ هَوَاهُ تَبَعًا لِمَا جِئْتُ بِهِ
“Tidak sempurna iman kalian hingga hawa nafsunya tunduk mengikuti ajaranku.” (4)
Mudah-mudahan kita semua memiliki karakteristik-karakteristik di atas agar menjadi seorang muslim dan mukmin yang sejati. Aamiin.
Referensi:
(1) Q.S. Al-Ahzab 36
(2) Q.S. Al-Fath 29
(3) Q.S. Al-Hujurat 15
(4) Arbain Nawawi Hadits 41