Ikhlas dalam bersedekah merupakan penerapan dari asmaul husna termasuk amalan terpuji. Apabila seorang hamba mengerjakan perbuatan tersebut, maka Allah SWT akan memberi ganjaran.
Namun perlu digaris bawahi, amalan tersebut harus didasari oleh keikhlasan. Di mana hanya mencari ridha Allah.
Ikhlas dalam Bersedekah merupakan Penerapan dari Asmaul Husna
Allah SWT telah memerintahkan hambaNya untuk bersedekah demi kemaslahatan umat dari rezeki yang telah diberi. Hal ini karena pada hakikatnya, seluruh harta seorang muslim adalah milikNya.
Imam Bukhari, Ahmad, dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah RA, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda dengan menyampaikan firman Allah:
“Bersedekahlah, niscaya Aku akan menafkahimu.” 1
1. Tidak Kekurangan Rezeki
Hanya dengan mengeluarkan harta di jalan-Nya, Sobat Cahaya Islami nantinya tidak perlu khawatir akan kekurangan rezeki. Sebab, Allah sudah berjanji akan memberikan rezeki jika hamba tersebut bersedekah.
Bahkan, orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah dapat dianalogikan dalam surah Al-Baqarah ayat 261. Sama seperti keadaan seorang petani yang menabur benih hingga tumbuh subur. Allah SWT sendiri berfirman,
Artinya: “Perumpamaan orang yang menyedekahkan hartanya di jalan Allah sama seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih). Kemudian, menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai sudah ada seratus biji.
Allah nantinya akan melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui segalanya.”
2. Diberi Balasan oleh Allah
Ayat di atas mengandung makna bahwa seorang muslim yang menafkahkan atau menyedekahkan hartanya di jalan Allah, maka Allah juga akan memberi balasan atas amalannya dengan ganjaran pahala yang berlipat ganda.
Dalam ayat lainnya yaitu surah Al-Baqarah ayat 265-266, Allah juga memberikan dua perumpamaan lain bagi hambaNya yang berinfak.
Artinya: “Perumpamaan orang yang menyedekahkan hartanya untuk mencari ridha Allah serta memperteguh jiwanya sama halnya seperti kebun di dataran tinggi yang telah disiram oleh hujan lebat. Kemudian dirinya (kebun itu) akan menghasilkan buah-buahan dua kali lipat.
Apabila hujan lebat tidak menyiraminya, hujan gerimis (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang Sobat Cahaya Islami kerjakan. Apakah salah seorang di antara kamu ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, di sana juga memiliki segala macam buah-buahan.
Kemudian, datang pula masa tua, sedangkan dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu, kebun itu ditiup angin kencang yang mengandung api sehingga terbakar. Demikianlah Allah turunkan menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan(-nya).
3. Pahala Berlimpah
Perumpamaan Ikhlas dalam bersedekah merupakan penerapan dari asmaul husna pertama yakni gambaran bagi hambaNya yang turut mengeluarkan harta didasari keikhlasan. Nantinya, akan diberi pahala berlimpah atas apa yang disedekahkan. Allah juga telah mengisyaratkan untuk bersedekah sesuai dengan kemampuannya.
Sedangkan, perumpamaan kedua adalah kiasan bagi hambaNya yang menyedekahkan harta dengan tidak ikhlas, atau keinginan lain yang tidak mengharapkan ridha Allah. Sebab, hal tersebut seperti riya.
Di mana mana pahala yang seharusnya didapat atas harta yang dikeluarkan, malah berujung sia-sia. Jadi bisa dikatakan Ikhlas dalam bersedekah merupakan penerapan dari asmaul husnayang wajib dipahami.
- (HR Bukhari, Ahmad & Ibnu Majah) ↩︎