Hukum menangis karena cinta – Sobat Cahaya Islami, menangis adalah fitrah manusia, namun bagaimana hukum menangis karena cinta dalam perspektif Islam? Semua orang tentu pernah merasakan kesedihan yang mendalam hingga meneteskan air mata.
Air mata jatuh bukan hanya karena hati dilanda kesedihan saja. Kita dapat menangis ketika merasakan cinta yang mendalam, baik itu cinta kepada pasangan, keluarga, atau bahkan kepada Allah SWT.
Hukum Menangis Karena Cinta, Bolehkah?
Dalam Islam, tidak ada larangan khusus untuk menangis. Bahkan, dalam beberapa riwayat, Nabi Muhammad SAW pernah menangis karena berbagai sebab. Baginda pernah menangis karena kerinduan kepada surga, mengingat dosa-dosa, atau mengalami peristiwa yang menyedihkan.
Tangisan adalah kreasi langsung dari sang Maha Pencipta, seperti dituliskan dalam surah An Najm ayat 43 berikut ini,
وَاَنَّهٗ هُوَ اَضْحَكَ وَاَبْكٰى
“dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,” (Q.S An-Najm:43)
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menangis agar rasa sedih tidak berlarut-larut dan membawa kita jauh dari Allah. Allah berfirman dalam surah Ali Imran ayat 14,
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (Q.S Ali Imran : 14)
Allah telah menciptakan rasa cinta bagi manusia. Ini merupakan salah satu kelebihan yang Allah berikan kepada manusia, sehingga sangat wajar jika rasa cinta terkadang tumbuh begitu hebatnya hingga membuat seseorang menangis.
Hukum menangis karena cinta tidak dilarang dalam Islam, namun perlu digaris-bawahi bentuk tangisan seperti apa yang diperbolehkan dan tidak. Sejatinya, Allah tidak menyukai segala bentuk hal yang berlebihan termasuk dalam meluapkan perasaan.
Jangan Menangis Karena Cinta, Menangislah Karena Allah
Ketika seseorang menangis karena kecintaan terhadap Rabb-nya, itu merupakan sebuah tangisan yang sangat mulia. Sebaliknya, jika seorang muslim menangis dengan berlebihan akibat patah hatinya, Allah sungguh tidak menyukainya.
Apa saja tangisan yang bisa membuat Allah murka?
Menangis Karena Kehilangan Harta
Janganlah menangis karena rasa sedih kehilangan harta duniawi. Hukum menangis karena cinta terhadap harta dunia sangat tidak disukai oleh Allah SWT. Terlalu mencintai harta akan membuat manusia menjadi tamak dan lupa bahwa harta hanyalah titipan yang bisa diambil kapan saja oleh pemiliknya.
Jika kita kehilangan harta, anggaplah bahwa Allah tengah mengambil apa yang selama ini Dia titipkan kepada kita.
Menangis Karena Putus Cinta
Mencintai seseroang bukan hal yang salah, karena cinta itu sendiri ditumbuhkan atas izin Allah SWT. Namun, jangan berlebihan dalam mencintai sehingga harus menangis dan berlarut-larut dalam kesedihan setelah kehilangan orang yang dicintai.
Menangislah karena cinta kepada Allah, bukan kepada makhluk ciptaanNya yang bisa mendatangkan rasa sakit dan patah hati.
Menangis Histeris di Hadapan Jenazah
Rasa kehilangan akibat ditinggalkan selamanya oleh orang yang disayangi, akan membuat siapapun merasakan sedih dan menangis. Namun, Allah melarang umat Islam untuk menangis berlebihan di hadapan jenazah dari seseorang yang meninggal.
Kematian adalah takdir yang pasti. Hadapi dan terima takdir itu dengan ikhlas dan lapang dada. Menangisi jenazah hanya akan mengurangi keimanan dan menunjukkan bahwa kita tidak mampu menerima takdir dengan ikhlas dan sabar.
Sobat Cahaya Islam, rasa cinta bisa membuat manusia tersenyum sekaligus menangis. Namun, janganlah mencurahkan air mata berlebihan ketika merasakan sakit akibat rasa cinta. Dalam Islam, hukum menangis karena cinta boleh saja dilakukan asalkan tidak berlebihan.