Haters dalam Pandangan Islam yang Marak di Medsos

0
78
Haters dalam Pandangan Islam Menebar Kebencian di Medsos

Haters dalam Pandangan Islam – Di era komunikasi yang semakin berkembang, banyak sekali perubahan yang muncul. Bahkan, terdapat banyak kosakata kekinian seperti ‘haters’, yaitu ekspresi kebencian seseorang terhadap pihak tertentu. Haters sering muncul di berbagai macam media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, hingga WhatsApp. Ekspresi kebenciannya pun beragam mulai dari tulisan, gambar, hingga video.

Biasanya, haters mengekspresikan kebenciannya kepada pihak tertentu dengan kata-kata yang kasar, pedas, bahkan menyakitkan, baik dengan maupun tanpa sebab. Karena fenomena haters ini semakin marak, kita sebagai umat muslim harus tahu bagaimana pandangan ajaran agama Islam mengenai hal ini.

Bahaya Haters dalam Pandangan Islam

Umumnya, haters muncul karena dengki. Padahal, dengki termasuk sifat tercela sehingga harus kita jauhi. Bahkan, Allah mengajarkan kita untuk berlindung kepada-Nya dari orang dengki, sebagaimana firman-Nya:

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

“dari kejahatan orang dengki ketika mendengki.” (1)

Selain kejahatan, dengki juga termasuk penyakit hati. Penyakit ini bisa menggunduli agama. Maksudnya, kedengkian dapat menggerogoti iman seseorang. Oleh karena itu, kita hendaknya saling mencintai sesama muslim, bukan malah saling dengki dan benci.

Salah satu cara untuk menjauhi sifat dengki adalah dengan menebar salam kepada sesama muslim ketika bertemu. Selain dapat memupus rasa dengki, salam juga hukumnya sunnah sehingga memberikan pahala bagi yang mengucapkannya.

Larangan Memanggil dengan Gelar yang Buruk

Salah satu ciri haters adalah sering memanggil pihak tertentu dengan gelar-gelar yang buruk. Padahal, Islam dengan tegas melarang akan perbuatan ini. Allah sendiri yang berfirman dalam ayat Al-Qur’an di bawah ini:

وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ

“Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.” (2)

Terkadang, mereka yang kita cela justru lebih baik dari kita. Oleh karena itu, lebih baik kita bercermin dan melihat diri sendiri, apakah kita sudah baik atau belum. Dengan introspeksi diri, kita dapat menjauhi keinginan untuk mencela orang lain.

Dampak Menebar Kebencian

Haters kerap kali menebar kebencian, terutama di medsos. Salah satu dampak menjadi haters adalah tidak bisa berlaku adil. Itulah kenapa Allah menekankan sebuah larangan dalam Al-Qur’an:

وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا

“Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorongmu berlaku tidak adil.” (3)

Haters yang suka menebar kebencian bisa mengakibatkan permusuhan. Dengan kebencian yang merajalela, dendam pun akan terus ada di hati. Meski Al-Qur’an sudah mengecam orang-orang yang suka menebar kebencian, masih saja banyak yang melakukannya.

Seorang ulama bernama Badi’uzzaman Said Nursi mengatakan “Jika engkau menginginkan permusuhan, mushilah rasa permusuhan yang ada dalam hatimu.” Mudah-mudahan kita semua tidak termasuk kelompok haters, melainkan termasuk golongan orang-orang yang cinta damai dan saling menyayangi sesama muslim. Aamiin.


Referensi:

(1) Q.S. Al-Falaq 5

(2) Q.S. Al-Hujurat 11

(3) Q.S. Al-Maidah 8

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY