Doa Sebelum Berperang yang Rasulullah SAW Panjatkan untuk Hancurkan Musuh

0
54
doa sebelum berperang

Doa sebelum berperang – Perang Badar bukan satu-satunya perang yang dihadapi Rasulullah. Sebelum memasuki medan perang, Rasulullah memanjatkan doa sebelum berperang ketika umat Muslim diserang orang-orang kafir Quraisy. Doa tersebut bukan bermaksud mengajarkan perang, sebab pada dasarnya Islam adalah agama cinta damai. 

Doa Sebelum Berperang yang Rasulullah Ucapkan

Sebelum berlangsungnya perang Badar, Rasulullah telah mengikuti perang dengan skala yang lebih kecil. Perang Al Abwa, Perang Safwan, Buwat hingga Dil Asyirah termasuk perang yang memicu terjadinya perang Badar. Meskipun demikian, perang Badar termasuk perang besar pertama yang langsung dipimpin oleh Rasulullah. 

Sepanjang hidupnya, Rasulullah telah memimpin 27 peperangan. Selama itu, Rasul kerap memerintahkan para sahabat memimpin peperangan. Perang Tabuk menjadi perang terakhir yang Rasulullah ikuti. Perang Badar melibatkan 300an umat Muslim. Persenjataan kaum muslim terbatas, bahkan hanya membawa dua ekor kuda.

Sedangkan kaum muslimin yang lainnya membawa 70 ekor unta. Masing-masing unta digunakan secara bergiliran oleh tiga orang. Sementara Rasulullah menaiki satu unta bergantian dengan Ali bin Abi Thalib dan Martsad al Ghanawi. Di sisi lain, pihak musuh memiliki persenjataan lengkap dengan 1000 pasukan. 

1.     Doa Memohon Pertolongan Selama Berperang

Dalam kondisi kekurangan pasukan dan persenjataan, Rasulullah memanjatkan doa sebelum berperang agar bisa mengalahkan kaum musyrik dengan membaca:

Allahumma anjizliy maa wa’adtani Allahumma aati maa wa ‘adtani Allahuma inntuhlik hadzohirl ‘ismshobata min ahlil islami laa tu’bad fil Ardhi

“Ya Allah penuhilah janji-Mu padaku, ya Allah berilah apa yang telah Engkau janjikan padaku, ya Allah jika pasukan Islam yang berjumlah sedikit ini musnah niscaya tak ada lagi orang yang akan beribadah kepada-Mu di muka bumi ini.”

Doa ketika perang yang Rasulullah baca merupakan bagian dari zikir dan semangat menegakkan tauhid. Rasulullah juga memanjatkan doa:

Hasbunallah wa Ni’mal Wakil Ni’mal Maula Wani’mannashiir. Artinya: “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”

Doa tersebut berkaitan dengan sikap Musyrikin Makkah yang secara terang-terangan menyerang kaum Muslimin pada zaman Nabi. Nabi Ibrahim juga pernah mengucapkan doa ini ketika dilemparkan ke dalam kobaran api oleh Raja namrud. 

2.     Tata Cara Rasulullah Berdoa Saat Berperang

Rasulullah berdoa sebelum memulai perang dengan membentangkan tangan dan menghadap kiblat. Sorbannya yang ada di pundak pun terjatuh. Abu Bakar kemudian mengambil sorban, lalu menaruhnya kembali ke pundak Rasulullah. Allah menurunkan Malaikat dan menenangkan hati kaum Muslim.

doa sebelum berperang

Berikut ini hadist yang menjelaskan doa sebelum berperang yang Rasulullah panjatkan:

“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: ‘Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut (ayat 9 surat Al Anfal)

Meminta Kemenangan Melalui Doa

Doa merupakan senjata bagi seorang Mukmin yang mendatangkan manfaat untuk hal yang telah maupun belum terjadi. Dalam situasi genting seperti berperang, seorang Mukmin bisa mencari perlindungan kepada Allah. Doa sebelum berperang kepada Allah sudah cukup untuk mendapatkan pertolongan. 

Berdoa dengan tulus mengiba untuk mengharapkan pertolongan Allah agar memperoleh kemenangan atas musuh. Doa merupakan senjata yang tidak akan mengecewakan atas izin Allah. Panjatkan doa sebagai amalan rutin setiap malam sebagaimana hadist berikut ini:

Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir dari Surat Al-Baqarah pada suatu malam, maka itu akan mencukupinya.” [HR. Bukhari no. 5009 dan Muslim no. 808].

Saat para Nabi dan kaum Shalih menghadapi kondisi genting, mereka memohon pertolongan kepada Allah atas musuh melalui doa. Kemenangan yang datang menjadikan Mukminin memiliki kedudukan tinggi dan rasa takut otomatis menghilang. Realita kaum Muslim saat zaman Nabi menjalani ujian yang besar.

Fitnah bergejolak hingga konspirasi dari para musuh Islam harus Muslimin hadapi pada masa itu. Oleh karena itu, sudah sepantasnya seorang Muslim mendoakan saudaranya yang lemah selalu mendapatkan perlindungan dari Allah. 

Doa sebelum berperang atau menghadapi kondisi genting lainnya sama halnya dengan meminta pertolongan Allah dengan tulus. Dalam kondisi perang, terkadang musuh memiliki lebih banyak kekuatan, namun Rasulullah bisa menghadapinya tanpa rasa putus asa. 

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY