Diam itu Emas tapi Bicara Baik itu Berlian

0
31
Diam itu emas tapi bicara baik itu berlian

Diam itu emas tapi bicara baik itu berlian, merupakan pernyataan yang selalu menjadi pegangan manusia. Lidah di mulut memang sangat kecil dan ringan.

Namun, diam juga bisa mengangkat manusia ke derajat yang lebih tinggi, bahkan menjatuhkan ke derajat paling rendah. Hal ini merupakan pesan dari Imam Al-Ghazali.

Diam itu Emas tapi Bicara baik itu Berlian

Pada umumnya, sebagian orang beranggapan bahwa orang pendiam itu sombong, acuh, dan jutek. Hal ini karena mungkin ia belum terlalu mengenal dan belum terlalu dekat.

Berikut ini sudah ada beberapa pendapat dari para ulama tentang diam itu emas:

1. Menurut Pendapat Tirmidzi

Kata “Diam” memang mempunyai arti yang beragam. Namun, pengertian diam bisa dikatakan sebagai kondisi seseorang tidak mengeluarkan suara atau tidak memberi tanggapan apapun.

Hal ini karena bisa jadi orang tersebut tidak mengetahui apapun, atau ia memang tidak ingin memberikan tanggapan. Namun, yang harus Sobat Cahaya Islami ketahui, orang pendiam bukan berarti sombong.

Melainkan, ia memilih diam daripada berbicara sesuatu yang dianggapnya kurang penting. Hal ini karena takut jika salah bicara bisa menimbulkan sakit hati bagi orang yang mendengarnya.

Sungguh diam itu adalah bagian dari hikmah, siapa yang diam maka ia terlepas dari banyak dosa.” (HR. at-Tirmidzi, no. 2387)

Jadi, tidak heran apabila banyak manusia lebih baik diam untuk menjaga perasaan orang lain. Sebab, orang yang pendiam itu bisa juga sedang menghadapi masalah, atau menahan amarahnya dengan diam.

2. Menurut Pendapat Al-Bukhari dan Muslim

Orang pendiam ini apabila ada masalah pasti akan diam. Namun, ia akan berbicara saat situasi sudah mulai tenang.

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no. 47

Oleh karena itu, berhati-hatilah saat berbicara, sebaiknya Sobat Cahaya Islami memkkirn dan mepertimbangkan dengan baik kapan harus diam dan bicara.

3. Menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib

Alangkah bijaknya, Sobat Cahaya Islami diam apabila bicara hanya merugikan orang lain. Diamlah sampai diminta untuk bicara, daripada harus bicara sampai diminta untuk diam. Diam itu emas, namun bicara di waktu yang tepat seperti Berlian.

Kezhaliman akan terus ada bukan karena banyaknya orang-orang jahat, tetapi karena diamnya orang orang yang baik. ” (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)

Jadi, bisa dikatakan betapa dahsyatnya berbicara  jika hanya mengakibatkan celaka orang lain. Sebaliknya, lebih diam daripada tidak sadar akan kesalahan yang terus dilakukan dengan orang lain.

Namun, bicara juga penting apabila diam mengakibatkan kezaliman semakin menjadi-jadi.

Bila hati yang bicara maka akan berpengaruh terhadap hati, bila bicara hanya sebatas kerongkongan, maka kata-kata hanyalah sampai telinga saja. ” (Sayyidina Ali Bin Abi Thalib)

Jadi, apabila Sobat Cahaya Islami tidak bisa berkata baik, dan tidak memberikan solusi maupun pendapat, maka  harus diam itu emas tapi bicara baik itu berlian.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY