Dalil Khitan Nabi Ibrahim dan Perintah Sunat untuk Laki-Laki Muslim

0
49
Dalil khitan Nabi Ibrahim

Dalil khitan Nabi Ibrahim – Laki-laki muslim berkewajiban melakukan khitan saat sudah akil baligh. Dalil khitan Nabi Ibrahim pada akhirnya memunculkan kewajiban sunat bagi laki-laki yang menjadi bagian dari syariat agama. Selain dari segi agama, khitan ternyata juga bermanfaat bagi kesehatan laki-laki. 

Dalil Khitan Nabi Ibrahim dan Sejarahnya

Nabi Ibrahim memiliki peranan penting dalam sejarah Islam dan dikenal dengan julukan Khalilullah atau temannya Allah. Selain itu, Nabi Ibrahim termasuk ulul azmi atau kelompok nabi pilihan karena keteguhan dan keberanian dalam menyampaikan ajaran Islam. 

Contoh kehidupan Nabi Ibrahim bahkan menjadi inspirasi umat Islam menjalankan kehidupan yang taat kepada Allah. Selain peristiwa kurban, Nabi Ibrahim juga mengajarkan melaksanakan khitan. Dalam Islam, khitan termasuk fitrah sebagaimana hadis sahih berikut ini:

“Lima dari fitrah yaitu khitan, istihdad (mencukur bulu kemaluan), mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan mencukur kumis“. 1

Nabi Ibrahim menjadi orang pertama yang memakai celana panjang, membersihkan rambut yang kotor hingga mencukur bulu kemaluan. Selain itu, beliau juga melakukan khitan menggunakan qadum saat berusia 80 tahun. 

Makna fitrah dari hadits tersebut yaitu menganjurkan demi kesempurnaan sifat.

Sejumlah pendapat menyebutkan bahwa qadum bentuknya menyerupai kapak yang digunakan oleh tukang kayu. Namun, ada juga yang menyebutkan bahwa qadum merupakan nama tempat nabi Ibrahim melaksanakan sunat. Perintah khitan tidak hanya selesai pada masa Nabi Ibrahim dan semua hambanya.

Faktanya, kewajiban khitan ini juga berlaku untuk Nabi Ismail. Merujuk pada dalil khitan Nabi Ibrahim, diketahui bahwa Nabi Ismail juga melaksanakan khitan pada umur 13 tahun. 

Hukum Khitan dalam Islam dan Manfaatnya

Khitan merupakan proses memotong kulit yang berada di bagian ujung alat kelamin laki-laki agar tidak penuh dengan kotoran. Sebagai bagian dari syiar agama Islam, sunat atau khitan merupakan tradisi yang telah berlangsung lama. Bahkan Nabi Muhammad mengkhitankan Hasan dan Husein ketika masih berumur delapan hari.

Dalil khitan Nabi Ibrahim terdapat dalam ayat Al Qur’an berikut ini:

Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” 2

Maksud dari perintah mengikuti agama Nabi Ibrahim yaitu melaksanakan seluruh ajarannya, termasuk melakukan khitan. Oleh karena itu, ayat tersebut dapat umat Islam jadikan dasar hukum melaksanakan khitan untuk laki-laki. 

1. Khitan Menurut Pandangan Syariat Islam

Permasalahan khitan termasuk dalam ijtihadiyah karena tidak ada Nash Alquran dan hadis shahih yang menjelaskan petunjuknya. Hal tersebut menyebabkan perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Mazhab Maliki dan Hanafi menilai bahwa khitan hukumnya sunnah berdasarkan hadits. Namun, dasar hadis yang digunakan tersebut sifatnya dhaif.

Sedangkan Mazhab Syafi’i dan Hambali mewajibkan kita untuk pria sebagaimana dalil khitan Nabi Ibrahim. Nabi Muhammad semua memerintahkan seseorang yang baru masuk Islam untuk melaksanakan khitan sesuai dengan perintah Allah.

2. Manfaat Khitan untuk laki-laki Laki-laki

Menurut kajian ilmu kesehatan, khitan ternyata lebih banyak mendatangkan maslahat yang lebih besar. Melaksanakan khitan akan menjaga kebersihan buah zakar dan mencegah timbulnya penyakit kelamin. Sebab, penyakit kelamin dapat ditimbulkan karena kulup tidak dipotong. 

Area tersebut menjadi tempat tumbuh suburnya bakteri. Selain itu, khitan juga bermanfaat untuk menghindari penumpukan kotoran dan najis. 

Dalil khitan Nabi Ibrahim menjadi landasan syariat yang dianjurkan untuk umat Nabi Muhammad. Jika sampai usia baru belum terbitan, maka bisa berbahaya untuk kesehatan. Faktanya sama banyak manfaat yang laki-laki peroleh ketika sudah melakukan khitan.


  1. [HR Muslim dalam Minhaj 1/541] ↩︎
  2. (Surah An Nahl ayat 123) ↩︎

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY