Bersyukur Atas Musibah – Sobat Cahaya Islam, sering kali kita mengira bahwa bersyukur hanya diperuntukkan saat mendapat kebahagiaan dan kemudahan. Namun, Islam mengajarkan bahwa bersyukur atas musibah pun membawa banyak hikmah dan keutamaan. Bahkan, musibah yang datang kepada seorang mukmin bisa menjadi pintu pembuka rahmat dan penghapus dosa.
Musibah sebagai Ujian dan Pembersih Jiwa
Allah ﷻ berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sesungguhnya Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (1)
Musibah bukanlah semata kesengsaraan, melainkan ujian dari Allah untuk menguji keimanan dan kesabaran. Orang yang bersabar dan bersyukur dalam musibah akan mendapatkan pahala besar dan pengampunan dosa.
Bersyukur Atas Musibah dan Kesulitan


Sobat, bersyukur dalam musibah bukan perkara mudah. Hati sering kali merasa berat, pikiran dipenuhi kegelisahan. Namun, ketika kita menyadari bahwa musibah adalah bentuk kasih sayang Allah ﷻ agar kita kembali kepada-Nya, maka hati menjadi lapang.
Rasulullah ﷺ bersabda:
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَلِكَ لأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Ajaibnya urusan orang mukmin, sesungguhnya semua urusannya adalah kebaikan. Jika mendapat kesenangan dia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika mendapat kesusahan dia bersabar, maka itu pun baik baginya.” (2)
Ini menunjukkan betapa besar kedudukan orang yang bisa bersyukur sekalipun dalam kesulitan.
Musibah sebagai Sarana Mendekat kepada Allah
Musibah membuka peluang kita untuk lebih memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah. Ketika sehat, kita sering lalai. Namun, saat sakit atau tertimpa masalah, hati menjadi lebih khusyuk, berdoa, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Sobat Cahaya Islam, inilah hikmah tersembunyi dari musibah. Dengan bersyukur dan sabar, kita membersihkan hati dari penyakit riya, sombong, dan malas beribadah. Allah ﷻ menegaskan:
وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Dan pasti akan Kami beri balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (3)
Cara Bersyukur atas Musibah
Sobat, bersyukur atas musibah bisa diwujudkan dengan beberapa cara, antara lain:
- Mengucapkan istirja’ (inna lillahi wa inna ilayhi raji’un) dengan penuh kesadaran.
- Memperbanyak doa dan dzikir, memohon ampunan dan pertolongan Allah.
- Tidak mengeluh atau menyalahkan orang lain, melainkan menerima takdir dengan ikhlas.
- Mengambil pelajaran dari musibah agar menjadi pribadi yang lebih baik.
- Memperbanyak sedekah dan amal shalih, sebagai bentuk rasa syukur dan ikhtiar.
Sobat Cahaya Islam, musibah memang tidak pernah menyenangkan. Namun, jika kita pandai memandangnya dengan kacamata iman, musibah justru menjadi ladang pahala dan jalan mendekatkan diri kepada Allah ﷻ. Bersyukurlah walau di tengah kesulitan, karena itulah jalan menuju kebahagiaan hakiki.
Referensi:
(1) QS. Al-Baqarah: 155
(2) HR. Muslim no. 2999
(3) QS. An-Nahl: 96