Bahaya moral dari praktik hilah – Masyarakat islam rentan dengan praktik atau ajaran yang salah di dunia ini. Salah satu bentuknya terdapat dalam praktik hilah. Sayangnya masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahaya moral dari praktik hilah.
Hal ini karena masih sedikit orang yang tahu apa itu hilah dan seperti apa bentuknya. Padahal praktik hilah yang terlarang bisa mendatangkan dosa besar. Bukan tanpa alasan, di dalam hilah yang terlarang terdapat sejenis penyimpangan dari ajaran islam.
Pentingnya Memahami Bahaya Moral dari Praktik Hilah
Berbicara bahaya moral dari praktik hilah sudah tahukah Sobat tentang hilah itu sendiri? Hilah adalah sebuah konsep fikih yang tak populer di masyarakat. Menurut sejumlah ulama, hilah terbagi menjadi dua yakni yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan.
Di samping itu, tidak sedikit ulama yang menyebut bahwa hilah termasuk dalam salah satu perusak syariat. Pasalnya arti hilah dalam islam adalah tipu daya, tipu muslihat, kelicikan. Sebenarnya, hilah juga dapat berarti kecerdasan, kepintaran dan kecerdikan.
Sayangnya mayoritas arti dari hilah mengandung konotasi negatif. Secara istilah, hilah artinya sesuatu yang mengantarkan kepada tujuan tersembunyi.
Namun di dalam islam, konsep hilah artinya sebuah perbuatan dengan tujuan menggugurkan hal yang wajib atau menghalalkan suatu yang haram. Adapun orientasi dari hilah itu sendiri yaitu melakukan perbuatan yang pada dasarnya benar, namun tujuannya bermaksud salah.
Praktik Hilah di Masa Sekarang
Sobat, bahaya moral dari praktik hilah patut Sobat waspadai. Apalagi di masa sekarang banyak hal yang tidak orang sadari sebagai praktik hilah. Misalnya saja, slogan hijriah dan syariah yang jika praktiknya berlebihan dapat menjadi hilah.
Contohnya kegiatan mempromosikan brand tertentu dengan embel-embel syariah atau hijrah, dan mengklaim brand lain tidak syariah. Apabila hal seperti ini terjadi, maka orang yang melakukannya termasuk ke dalam kategori lilah.


Hilah juga dapat terjadi saat seseorang melabeli orang lain dengan cap bid’ah dan kafir demi kepentingan tertentu. Termasuk saat tokoh publik memakai label islam demi mendulang suara dalam kepentingan politik.
Semua hal tersebut bisa memicu bahaya moral dari praktik hilah, seperti:
1. Berupaya Menipu Allah
Sobat, melakukan hilah sama seperti melakukan tipu daya kepada Allah. Padahal upaya tipu daya sangat terlarang dalam agama. Selain itu, manusia tak akan bisa menipu Allah.
Sebaliknya, manusia justru menipu diri mereka sendiri. Ini sebagaimana yang tertulis dalam ayat,
يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
“Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar” (QS. Al-Baqarah : 9)
2. Menyalahi Aturan yang Sudah Ada
Mereka yang melakukan hilah sama seperti sudah menyalahi aturan islam yang sudah ditetapkan. Apalagi jika mereka sampai mengada-adakan larangan dan kebolehan padahal aslinya berdusta.
Allah SWT berfirman,
وَلَا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَٰذَا حَلَالٌ وَهَٰذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. [an Nahl/16:116].
3. Membuat Orang Lain Tersesat
Bentuk bahaya moral lainnya dalam perilaku hilah adalah bisa menyebabkan orang lain tersesat. Parahnya lagi, pelakunya bisa menerima ganjaran berupa dosa jariyah yang terus mengalir sekalipun ia sudah meninggal dunia. Naudzubillah.


Sobat Cahaya Islam, begitu pentingnya memahami bahaya moral dari praktik hilah yang sering terjadi dalam kehidupan ini. Semoga saja Sobat selalu terhindar dari praktik hilah apapun bentuknya.