Apakah mandi bersama istri mendapat pahala – Setiap umat muslim masih banyak yang bertanya apakah mandi bersama istri mendapat pahala? Jawabannya, tentu iya. Sebab, salah satu dari tujuan pernikahan adalah memunculkan rasa mawaddah sakinah dan rahmah yang melahirkan keturunan soleh solehah.
Tentunya, untuk meraih hal tersebut harus diawali dengan menjaga kemesraan, dan keharmonisan suami-istri untuk mengarungi biduk rumah tangga.
Apakah Mandi Bersama Istri Mendapat Pahala
Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an mengenai topik apakah mandi bersama istri mendapat pahala. “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Q.S Ar-Rum: 21).
1. Tata Cara Mandi Junub
Tumbuh kembangnya rasa cinta serta kasih sayang terhadap pasangan suami istri masing-masing sebaiknya dipupuk dari persoalan yang esensial. Contohnya saja, memandang pasangannya penuh mesra, tersenyum, melayani sepenuh hati, serta mandi bareng. Dalam salah satu hadist telah menjelaskan:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْتَسِلُ فِي الْقَدَحِ وَهُوَ الْفَرَقُ وَكُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَهُوَ فِي الْإِنَاءِ الْوَاحِدِ وَفِي حَدِيثِ سُفْيَانَ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ قَالَ قُتَيْبَةُ قَالَ سُفْيَانُ وَالْفَرَقُ ثَلَاثَةُ آصُعٍ
“Riwayat dari Aisyah, dia berkata, Rasulullah dahulu mandi dalam baskom, yaitu satu faraq. Sedangkan aku pernah mandi bersama beliau dalam satu bejana.”. Dan dalam hadits Sufyan, dari satu bejana. Qutaibah menuturkan: Sufyan berkata, satu faraq adalah tiga Sha’.” (HR. Muslim, no. 325)
Istilah qadha artinya baskom, atau bejana, bahkan jika disamakan dalam konteks kekinian, maka semacam bathtub. Secara fiqih, memang boleh suami dan istri mandi bareng dalam/dari satu bejana, satu ruangan dan tanpa menutup aurat sekalipun.
2. Etika Mandi Junub
Meskipun demikian, suami istri yang mandi bersama dalam bathtub sebaiknya memperhatikan etikanya. Ia harus bergegas menyelesaikan mandinya, dan sebaiknya hindari menjimak /bersenggama di dalam kamar mandi.
Hal ini karena nilainya kurang etis. Apalagi, kamar mandi tersebut identik menjadi sarang jin.
وأما الجماع في الحمام فلا مانع منه، ولا كفارة في فعله، ولكنه خلاف الأدب
“Sedangkan bersenggama di dalam kamar mandi itu tidak dilarang, tidak ada kafarat, akan tetapi kurang etis.” (Fatawa As-Syabkah, Al-Islamiyah, 5/4528)
Jadi, mandi bareng bagi suami istri itu sangat dianjurkan dalam rangka menjaga kemesraan. Namun, tetap memiliki beberapa etika yang sebaiknya diperhatikan.


Misalnya saja seperti bergegas menyelesaikan mandi, dan hindari menjimak dalam kamar mandi.
3. Pendapat Ulama
Bersenggama di kamar mandi itu meskipun boleh, namun oleh sebagian ulama berpendapat kurang beretika. Sebab, kamar mandi ini identik sebagai tempat kotor dan sarang makhluk halus.
Selain itu, aktivitas bersenggama memiliki cara dan etika tersendiri. Hal ini lantaran terdapat beberapa doa khusus yang perlu Sobat Cahaya Islam ucapkan agar memiliki keturunan baik.
Jadi, apakah mandi bersama istri mendapat pahala menurut pendapat ulama berbeda-beda.