Apa makan membatalkan wudhu – Apa makan membatalkan wudhu ? banyak umat Islam yang sering mempertanyakan hal ini. Wudhu merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan sebelum umat Islam mendirikan shalat. Mengingat pentingnya wudhu, maka umat Islam harus memahami berbagai aturan terkait dengan kegiatan bersuci ini.
Wudhu merupakan salah satu kegiatan bersuci yang memiliki aturan tertentu yang dapat membatalkannya. Jika wudhu sudah batal, maka harus mengulanginya kembali sebelum mendirikan shalat atau ibadah lainnya.
Apa Saja Hal yang Dapat Membatalkan Wudhu?
Wudhu dilakukan untuk menghilangkan hadats kecil sebelum mendirikan shalat. Dengan berwudhu maka tubuh menjadi suci dan sah untuk melakukan ibadah. Bahkan umat Islam disarankan agar senantiasa menjaga wudhu meskipun tidak sedang melaksanakan sholat.
Setelah berwudhu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga agar tubuh tetap dalam keadaan suci. Sebelum menjawab pertanyaan apa makan membatalkan wudhu, simak beberapa hal di bawah ini yang dapat membatalkan wudhu yaitu:
- Keluar sesuatu dari dubur dan qubul seperti kencing, kentut, buang air besar, keluar air mani, darah haid atau wadi.
- Hilang akal seperti mabuk, pingsan, tidur lelap, gila atau meninggal dunia.
- Menyentuh kemaluan sendiri atau milik orang lain secara langsung tanpa penghalang.
- Menyentuh kulit lawan jenis yang bukan mahram tanpa adanya penghalang.
- Melihat aurat lawan jenis yang bukan mahram.
- Tertawa terbahak-bahak atau bercanda ketika sedang shalat.
- Muntah
Jika anda mengalami salah satu hal di atas, maka dipastikan bahwa wudhu sudah batal dan anda wajib untuk bersuci kembali sebelum melaksanakan ibadah sholat.
Apa Makan Membatalkan Wudhu?
Sebagai salah satu syarat untuk mendirikan shalat, wudhu memiliki berbagai aturan yang tidak boleh dilanggar. Aturan yang penting untuk diketahui diantaranya mencakup hal yang dapat membatalkan wudhu. Lantas, apakah makan dapat membatakalkan wudhu?
Secara umum, makan tidak membatalkan wudu menurut mayoritas ulama. Hal ini didasarkan pada beberapa hadis, seperti:
Dari Annas bin Malik Radiallahuanhu, beliau berkata,
أن رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرِبَ لَبَنًا فَلَمْ يُمَضْمِضْ وَلَمْ يَتَوَضَّأْ وَصَلَّى
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam minum susu, kemudian beliau tidak berkumur-kumur juga tidak berwudhu lagi, lalu beliau shalat” (HR. Abu Daud no. 197)
Selain hadits di atas, masih ada dalil yang lain yaitu hadits yang menyebutkan,
Dari Ibnu’Abbas Radhiallahuanhuma, beliau mengatakan,
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْكُلُ عَرْقًا مِنْ شَاةٍ ثُمَّ صَلَّى وَلَمْ يُمَضْمِضْ وَلَمْ يَمَسَّ مَاءً
“Aku melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memakan sepotong daging kambing. Kemudian beliau shalat, tanpa berkumur-kumur dan tanpa menyentuh air sama sekali” (HR. Ahmad no. 2541, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 3028).
Dari kedua hadits di atas, diketahui bahwa Rasulullah tetap menunaikan sholat tanpa mengulangi wudhu setelah makan dan minum. Jadi, apa makan membatalkan wudhu? Para ulama sepakat menjawab tidak, makan dan minum tidak membatalkan wudhu.
Namun, ada pengecualian untuk ketentuan makan dan minum tidak membatalkan wudhu apabila melakukan hal di bawah ini:
1. Mengkonsumsi Daging Unta
Beberapa dalil menyatakan bahwa setelah mengkonsumsi daging unta, maka wajib untuk kembali berwudhu sebelum mendirikan sholat. Kendati dalil ini berdasar pada hadits yang dhoif namun tidak ada salahnya untuk diikuti sebagai langkah untuk tetap menjaga kebersihan dan kesucian.
2. Makan Makanan yang Berbau Tajam
Makanan berbau tajam seperti bawang, petai atau jengkol akan meninggalkan bau tidak sedap di mulut dan mungkin saja akan mengganggu kenyamanan. Karena itu, setelah memakan makanan jenis ini sebaiknya anda mengulang wudhu.
TIdak ada hukum yang mewajibkan berwudhu setelah makan makanan berbau, karena pada dasarnya makan dan minum tidak membatalkan wudhu. Namun, demi kenyamanan dan kebersihan disunahkan agar berwudhu kembali setelah makan makanan yang berbau tajam.
Sobat Cahaya Islam, menjaga kebersihan diri dari hadas merupakan tujuan dari bersuci. Wudhu merupakan salah satu bagian bersuci untuk menghilangkan hadas kecil. Pahami alasan para ulama dalam menjawab pertanyaan: apa makan membatalkan wudhu, agar ilmu semakin bertambah.