Adab Makan Menurut Mazhab Syafi’i Ala Rasulullah

0
41
Adab makan menurut mazhab Syafi'i

Adab makan menurut mazhab Syafi’i ini turut diatur dalam Islam. Hal ini karena sebagai adab yang perlu dijalankan oleh seorang muslim.

Dalam islam, makan ini tidak hanya dipandang sebagai kebutuhan untuk hidup. Namun, juga menjadi rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.

Adab Makan Menurut Mazhab Syafi’i

Adab makan menurut mazhab Syafi'i

Pada dasarnya, makan harus sesuai dengan adab dan ajaran Islam yang Nabi Muhammad SAW sudah contohkan. Jadi, tidak hanya memberi manfaat, namun juga memberi pahala bagi muslim.

Adab makan menurut mazhab Syafi’i diatur mulai dari makan, saat makan, hingga setelah makan. Berikut ini sudah ada penjelasan adabnya sesuai ajaran Rasulullah:

1. Mencuci Tangan Sebelum dan Sesudah Makan

Apabila kita lihat dari segi kesehatan, mencuci tangan sebelum makan menjadi suatu kewajiban. Hal ini dilakukan demi menjaga kebersihan dan terhindar dari penyakit.

2. Membaca Bismillah/Doa Sebelum Makan

Bacaan bismillah menjadi salah satu hal yang wajib Sobat baca sebelum Sobat Cahaya Islami mengerjakan makan dan minum.

Apabila lupa membaca di awal, maka seorang muslim tetap harus membacanya. Terutama, ketika teringat dengan mengucap “Bismillah awwalahu wa akhirahu”.

3. Makan Menggunakan Tangan Kanan

Rasulullah mewajibkan seluruh muslim untuk makan dengan menggunakan tangan kanan. Beliau melarang umatnya makan dengan tangan kiri.

4. Mengambil Makanan yang Terdekat

Rasulullah SAW juga telah menganjurkan umat muslim untuk makan dari pinggir atau makanan yang berada di dekatnya demi menjaga kesopanan. Meski demikian, seorang muslim juga boleh mengambil makanan yang ada di depan orang lain.

Namun, hal ini dilakukan jika memang menu di dekatnya kurang disukai, asalkan dengan cara yang baik.

5. Disunnahkan Makan dengan Tiga Jari

Adab makan menurut mazhab Syafi'i

Dalam hadits, makan harus dengan menggunakan tiga jari. Sebab, hal ini merupakan sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Namun, apabila tidak memungkinkan Sobat Cahaya Islami bisa menggunakan tiga jari. Al-Nawawi juga menyebutkan boleh menggunakan empat hingga lima jari.

6. Tidak Makan Sambil Berdiri

Nabi Muhammad juga telah menganjurkan umat Islam untuk makan dengan posisi duduk tegak. Beliau telah melarang umatnya makan sambil berdiri.

7. Tidak Meniup Makanan

Secara kesehatan, makanan yang ditiup tidak baik untuk kesehatan. Hal ini karena akan tercampur zat yang keluar dari mulut.

Hal tersebut juga telah dilarang oleh Nabi Muhammad dan menganjurkan untuk menunggu suhu makanan menjadi hangat atau dingin.

8. Tidak Mencela Makanan

Apabila seseorang tidak menyukai makanan, maka Rasulullah telah menganjurkan untuk meninggalkan makanan itu tanpa mencelanya. Hal tersebut demi menghargai orang yang telah memasak makanan itu.

Nabi SAW tidak pernah mencela makanan sekalipun. Apabila beliau berselera (suka), beliau memakannya. Apabila beliau tidak suka, beliau pun meninggalkannya (tidak memakannya).” (HR. Bukhari no. 5409 dan Muslim no. 2064).

9. Tidak Makan Berlebihan atau Terlalu Kenyang

Islam juga melarang segala hal yang sifatnya berlebihan karena tidak baik. Sama dengan Rasulullah yang melarang makan secara berlebihan hingga terlalu kenyang.

10. Disunahkan Menjilati Jari Setelah Makan

Rasulullah juga menganjurkan membersihkan jari dengan menjilati setelah selesai makan. Hal tersebut dianjurkan demi mencari keberkahan yang bisa saja berada dari sisa-sisa makanan menempel di jari.

11. Membaca Doa Setelah Makan dan Minum

Membaca doa juga menjadi salah satu bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Saat selesai makan, doa juga harus diucapkan seorang muslim sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW.

Dari Abu Sa’id al-Khudri RA, berkata Nabi Muhammad SAW: “Apabila selesai makan atau minum beliau berdo’a: ‘Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan memberi kami minum dan menjadikan kami orang-orang muslim’.” (Ibnu Majah no. 3274).

Jadi, bisa dikatakan adab makan menurut mazhab Syafi’i ini harus dipahami oleh umat Islam.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY