5 Tanda Keberhasilan Puasa Ramadhan yang Harus Diukur

0
207
tanda keberhasilan puasa Ramadhan

Tanda keberhasilan puasa Ramadhan – Puasa merupakan ibadah istimewa karena banyak keutamaan untuk umat Muslim. Tidak heran jika Sobat Cahaya Islam ingin mengukur tanda keberhasilan puasa Ramadhan. Apakah Sobat termasuk berhasil menjalankan ibadah Ramadhan tahun ini? Apakah sudah memaksimalkan amalan wajib dan sunnah secara benar selama Ramadhan?

Tanda Keberhasilan Puasa Ramadhan

Umat Islam bergembira dan merasa bersyukur bisa bertemu dengan bulan Ramadhan. Sebab, selama sebulan bisa berpacu dalam amalan kebaikan agar mencapai derajat manusia bertakwa. Kesuksesan puasa bulan Ramadhan bisa Sobat jadikan evaluasi diri sekaligus sarana muhasabah. 

Orang yang berpuasa harus bisa menjaga kesempurnaan puasanya dan menghindari hal yang membatalkannya. Cara yang dapat Sobat lakukan yaitu dengan menghiasi diri dengan akhlak karimah dan menjauhi perbuatan tercela. Tujuan menjaga kesempurnaan puasa yaitu mendapatkan pahala dan meraih ampunan Allah.

Sebagaimana hadist pentingnya puasa Ramadhan yang berbunyi:

Puasa adalah perisai. Maka (orang yang melaksanakannya) janganlah berbuat kotor (rafats) dan jangan pula ribut-ribut.” Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Dan jangan berbuat bodoh.” “Apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka katakanlah aku sedang shaum (ia mengulang ucapannya dua kali).” 1

Berikut ini tanda keberhasilan puasa Ramadhan yang dapat Sobat jadikan tolak ukur:

1.     Mampu Meninggalkan Perbuatan Maksiat

Salah satu indikator berhasil atau tidaknya puasa Ramadhan yaitu Sobat bisa meninggalkan perbuatan maksiat dan perbuatan buruk lainnya. Dampak dari meninggalkan perbuatan buruk yaitu mendapatkan ampunan dari Allah dan munculnya ketaatan. 

Taat kepada Allah akan memunculkan kebiasaan beramal sholeh, seperti berbuat baik, mengaji dan banyak lagi. Untuk mendapatkan ketaatan, Sobat harus meninggalkan hal-hal yang bisa merusak, seperti kata-kata celaan. Berpuasa harus bisa menjaga lisan karena terpelesetnya lisan sangat berbahaya. 

2.     Meninggalkan Syahwat

Tanda keberhasilan puasa Ramadhan selanjutnya yaitu terbebas dari maksiat dengan meninggalkan syahwat. Sobat yang bisa menahan diri dari makan dan minum dan aktivitas ibadahnya maksimal, maka Allah yang langsung memberikan penilaian. Jika Sobat berpuasa dengan benar, maka Allah yang akan langsung memberikan pahalanya. 

tanda keberhasilan puasa Ramadhan

3.     Semakin Dekat dengan Allah

Tanda puasa di bulan Ramadhan Sobat sukses yaitu semakin meningkat kualitas ibadahnya. Ketika ibadah sholat semakin khusyu baik dari gerakan dan amalan, maka ibadah puasa dan lainnya juga meningkat. 

4.     Berubah Menjadi Manusia yang Lebih Baik

Tanda kesuksesan menjalankan puasa Ramadhan selanjutnya yaitu menjadi manusia yang lebih baik. Semakin patuh terhadap perintah Allah menjadi indikator kesuksesan puasa. Selain itu, menjadi manusia yang lebih baik juga menjadikan pribadi Sobat Cahaya Islam lebih menyenangkan. 

5.     Peduli Terhadap Sesama

Peduli terhadap sesama merupakan salah satu tanda keberhasilan puasa Ramadhan. Semakin banyak melakukan kebaikan, maka Sobat bisa mempertajam empati dan simpati terhadap orang-orang di sekitar. Terutama peduli terhadap orang yang kurang mampu, sebagaimana hadist berikut ini:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” 2

Sobat yang berpuasa ingin mendapatkan perisai dan keberhasilan, maka harus mengingatkan orang lain bahwa sedang dalam keadaan puasa. Jika dalam posisi diajak pada perbuatan-perbuatan tidak baik, maka bisa menghindarinya. Orang-orang yang bisa menjaga diri akan mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT.

tanda keberhasilan puasa Ramadhan

Tanda keberhasilan puasa Ramadhan yang sesungguhnya yaitu menjadi pribadi yang lebih baik dari segi ibadah. Meningkatkan keimanan dan ketaatan kepada Allah menjadi tujuan utama, sehingga puasa dapat menjadi perisai bagi Sobat Cahaya Islam. Sebagaimana puasa yang benar yaitu tercium wangi mulutnya lebih harum daripada minyak kasturi.


  1. (HR. Al-Bukhari No. 1894; HR. Muslim No. 1151) ↩︎
  2. (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289) ↩︎

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY