Sedikit Teman dalam Islam Apakah Pertanda Buruk atau Justru Rahmat?

0
64
sedikit teman dalam Islam

Sedikit teman dalam Islam – Sobat Cahaya Islam, tidak semua orang memiliki banyak teman dalam hidupnya. Beberapa dari kita mungkin hanya memiliki satu atau dua sahabat dekat, atau bahkan merasa berjalan sendirian. Namun, tahukah Sobat, bahwa sedikit teman dalam Islam bukanlah hal yang perlu kita sesali?

Justru dalam beberapa kondisi, memiliki sedikit teman bisa menjadi sebuah nikmat dan perlindungan dari Allah.

Di zaman yang penuh fitnah seperti sekarang ini, menjaga pribadi kita dari pergaulan yang salah menjadi tantangan besar. Buruknya lingkungan tempat kita menetap juga bisa menyeret pada hal yang memiliki pengaruh buruk tanpa kita sadari.

Maka, Islam mengajarkan agar kita lebih selektif dalam memilih teman. Sebab, teman memiliki pengaruh besar terhadap akhlak, pemikiran, dan bahkan nasib akhirat kita.

Sedikit Teman dalam Islam dan Keutamaannya

Sobat Cahaya Islam, sedikit teman dalam Islam bukan berarti seseorang kurang disukai atau orang lain jauhi karena kekurangan. Bagaimana jika sebenarnya hal tersebut merupakan bentuk penjagaan dari Allah SWT kepada hamba-Nya dari hal-hal yang buruk.   Rasulullah SAW memberikan perhatian besar pada siapa yang kita jadikan teman dekat.

1. Teman Bisa Menjadi Jalan Surga atau Neraka

Dalam lingkungan biasanya kita bersosialisasi dengan orang lain, sehingga memiliki teman.Pemilihan teman yang tepat mempengaruhi bagaimana kita menjalani hidup sehari-hari. Bisa jadi mereka membawa kebaikan ke jalan surganya Allah atau malah sebaliknya menjerumuskan dan membawa ke jalan menuju neraka. Rasulullah SAW bersabda:

“Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa yang ia jadikan teman.” 1

Hadis ini menjadi pengingat kuat bahwa pertemanan bukan sekadar hubungan sosial. Tanpa kita sadari, pemilihan teman yang salah dapat membawa pengaruh tidak baik dan terbawa arus dalam dosa-dosa dari perbuatan yang tanpa sadar kita lakukan.

Maka, memiliki sedikit teman tetapi berkualitas lebih utama daripada banyak teman namun membawa ke arah keburukan.

2. Sahabat Sejati Itu Langka

Tidak masalah jika kita memiliki teman dengan jumlah yang sedikit. Karena memang tidak mudah untuk mendapatkan sahabat sejati, bahkan begitu langka. Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

“Wahai Ali, janganlah engkau bersahabat kecuali dengan orang mukmin, dan janganlah makananmu dimakan kecuali oleh orang bertakwa.” 2

Dari sini kita belajar bahwa sahabat sejati dalam Islam adalah orang yang beriman dan bertakwa. Tentu saja, tidaklah mudahbmenemukan orang seperti ini secara random. Maka wajar jika jumlah sahabat kita sedikit, namun kualitasnya luar biasa.

sedikit teman dalam Islam

3. Manfaat Psikologis dari Pertemanan yang Terbatas

Menariknya Sobat Cahaya Islam, para ahli juga mengakui bahwa memiliki sedikit teman bisa berdampak baik bagi kesehatan mental. Sebab dalam menjalani keseharian tak harus berpura-pura. Misal berpura-pura menjadi orang lain, kemudian tidak sibuk membandingkan dengan orang lain, dan lebih leluasa menjaga hati serta pikiran.

Dari penjelasan di atas, coba kita resapi bahwa circle pertemanan dalam Islam justru menekankan pada kedekatan spiritual, bukan jumlah sedikit atau banyaknya. Lebih baik kita memiliki satu teman yang membantu kita taat, daripada sepuluh teman yang menggoda kita untuk lalai.

Jadi, jangan risau jika lingkaran pertemanan sempit. Justru dengan demikian kita bisa fokus pada hal-hal kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah. Sebab hanya Allah yang mampu dan sebaik-baiknya penjaga. Allah juga sebaik-baiknya pemberi teman dalam hidup kita.

Dan jika Sobat hanya punya satu atau dua sahabat yang benar-benar shalih, kita perlu bersyukurlah. Oleh karena itu lebih berharga dari seribu teman yang tidak membawa manfaat untuk akhiratmu.

Sobat Cahaya Islam, sedikit teman dalam Islam bukanlah aib, melainkan bisa jadi tanda bahwa Allah sedang melindungi kita dari pertemanan yang salah. Kita tidak mendapat tuntutan untuk menjadi populer, tapi dituntut untuk menjaga hati dan akhlak. Teman yang baik adalah anugerah.


  1. (HR. Abu Dawud No. 4833, hasan) ↩︎
  2. (HR. Tirmidzi No. 2395, hasan) ↩︎

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY