Nasab Nabi Muhammad – Menelusuri nasab Nabi Muhammad kepada anak-anak bertujuan menumbuhkan rasa cinta dan penghormatan terhadap sang rasul. Garis keturunan Nabi Muhammad berasal dari orang-orang terhormat. Rasulullah memiliki julukan Khairul Khalq dan Sayyidul Anbiya wal Mursalin.
Apa Arti Nasab?
Sampai saat ini, nasab masih menjadi isu yang ramai diperbincangkan umat muslim. Alih-alih menjadi diskusi yang produktif, perdebatan soal garis keturunan terkadang justru berakhir dengan tindakan rasisme yang tak kunjung usai. Nasab merupakan tali yang menghubungkan keluarga dan hubungan darah lainnya.
Namun secara istilah, nasab adalah keturunan dari pernikahan sah dan memiliki ikatan atau hubungan darah baik secara vertikal maupun horizontal. Nasab tidak menentukan posisi kebaikan. Contohnya, jika ayahnya seorang ahli ibadah, tidak otomatis anaknya juga demikian. Selain itu, nasab tidak berguna di hari kiamat kelak.
Berikut ini ayat Al Qur’an tentang nasab yang wajib Sobat Cahaya Islam pahami:
“Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya.” 1
Mengenal Nasab Nabi Muhammad
Nasab Nabi Muhammad banyak tercatat dalam hadits, termasuk Muslim dan At-Tirmidzi. Berikut ini hadist yang menjelaskan garis keturunan Nabi Muhammad:
“Aku lahir dari pernikahan dan tidaklah Aku dilahirkan dari perzinahan. Mulai dari Nabi Adam sampai pada ayah ibuku. Tidak ada kebejatan Jahiliyah sedikitpun dalam nasabku”. 2
Nabi Muhammad lahir pada 12 Rabiul Awal atau 20 April 579 Masehi di Makkah. Kelahiran beliau disambut penuh syukur oleh Abdul Muthalib, sang kakek. Bahkan sang kakek berdoa untuk kesehatan dan keselamatan Nabi yang baru lahir.
1. Nasab dari Garis Keturunan Ayah
Merujuk pada garis keturunan ayah, Nabi Muhammad merupakan anak dari Abdullah dan cicit dari Hasyim, atau cikal bakal lahirnya Bani Hasyim. Keluarga ini merupakan pihak yang bertanggung jawab atas pemeliharaan Ka’bah. Hasyim merupakan ayah dari Abdul Muthalib atau kakek Nabi Muhammad SAW.


Cikal bakal Bani Hasyim yaitu Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushay. Sedangkan Bani Hasyim merupakan bagian dari suku Quraisy dari anak keturunan Fihr bin Malik bin Al Nadhr bin Kinanah, bagian dari Bani Kinanah. Sejumlah sejarawan menyebut bahwa Quraisy merupakan pecahan dari Bani Kinanah.
Namun, di zaman Rasulullah, masyarakat Arab hanya tahu bahwa nasab Nabi Muhammad hingga Adnan. Meskipun demikian, para ulama dan penulis Sirah Nabawiyah yakin nasab Adnan berujung pada Ismail bin Ibrahim AS.
2. Garis Keturunan Nabi Muhammad dari Garis Ibu
Silsilah keluarga nabi Muhammad dari garis ibu, Siti Aminah merupakan wanita paling mulia. Siti Aminah memiliki kedudukan mulia di kalangan suku Quraisy. Dari pihak ibu, nasab Rasulullah yaitu Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf. Ibu dari Sayyidah Aminah yaitu Barrah binti Abdul Uzza bin Qushay bin Kilab.
Sayyidah Aminah dan Sayyid Abdullah bertemu di nama Kilab, sehingga Nabi Muhammad berkaitan merupakan leluhur yang baik dari garis ibu maupun ayah. Nasab Nabi Muhammad berasal dari satu muara yaitu Nabi Ismail.
3. Ibu Persusuan Nabi Muhammad
Bangsa Arab memiliki kebiasaan menyusukan anak kepada perempuan desa. Tujuannya agar anak-anak dapat tumbuh di pedesaan dengan lingkungan yang asri dan udara yang bersih. Nabi Muhammad memiliki ibu persusuan bernama Halimah Sa’diah untuk disusukan.


Mempelajari nasab Nabi Muhammad akan menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah. Setelah mempelajari garis keturunan ibu dan ayah dari Nabi Muhammad, maka Sobat Cahaya Islam mengetahui jika beliau merupakan keturunan dari orang-orang terhormat.