Namus adalah julukan bagi Malaikat – Sobat Cahaya Islam, kehidupan dunia ini berkaitan erat dengan para malaikat. Mereka adalah makhluk yang mendapat tugas dari Allah Ta’ala untuk menangani urusan semua makhluk. Salah satu di antara para malaikat adalah Namus. Namus adalah julukan bagi Malaikat Jibril yang merupakan pemimpin seluruh malaikat.
Di samping Namus, terdapat nama lain Malaikat Jibril. Di antaranya adalah Ar-Ruh Al-Amin, Ar-Ruh Al-Qudus, dan Ar-Ruh.
Adapun tugas Malaikat Jibril adalah menyampaikan wahyu kepada para rasul-Nya. Allah ‘Azza wa Jalla menyifati Malaikat Jibril berkaitan dengan tugasnya sebagai utusan, mulia, memiliki kekuatan, kedudukannya tinggi di sisi Allah, ditaati lagi terpercaya.
Sifat-sifat itu termaktub dalam firman-Nya,
“Sungguh Al-Qur’an itu adalah benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang menggenggam kekuatan, yang padanya kedudukan tinggi di sisi Allah yang memiliki Arsy, yang ditaati di sana (alam malaikat) lagi terpercaya.” 1
Perjumpaan Malaikat Jibril dan Nabi Muhammad saw
Sobat Cahaya Islam, dalam melaksanakan tugasnya Malaikat Jibril senantiasa menjumpai para nabi dan rasul. Demikian juga dengan Nabi Muhammad saw, Malaikat Jibril mendatangi beliau saat bertahanuts (mengasingkan diri untuk merenung dan memikirkan kaumnya) di Gua Hira di Makkah.
Beliau bertahanuts selama 3 tahun. Ini adalah bagian dari ketentuan Allah Ta’ala untuk mempersiapkan kenabian beliau, yakni untuk membuatnya kosong, asing, dan terpisah dari hiruk-pikuk kehidupan duniawi.
Saat umur Nabi Muhammad saw genap 40 tahun, tanda-tanda kenabian mulai tampak. Di antaranya, terdapat sebongkah batu di Makkah yang mengucap salam kepada beliau. Nabi Muhammad saw juga mengalami mimpi yang benar (ru’ya shadiqah) berupa fajar menyingsing. Mimpi ini berlangsung selama enam bulan.
Selanjutnya Malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad saw yang sedang bertahanuts di Gua Hira. Jibril mengatakan, “Bacalah.”
Beliau menjawab, “Aku tidak bisa membaca.”
Malaikat Jibril lalu merangkul Nabi Muhammad saw hingga beliau merasa sesak lalu melepaskan beliau sembari berkata, “Bacalah.”
Kembali Nabi Muhammad mengatakan, “Aku tidak bisa membaca.”
Malaikat Jibril pun kembali merengkuh beliau hingga merasa sesak lalu melepaskan lagi sembari berkata, “Bacalah.”
Nabi Muhammad kembali menyatakan, “Aku tidak bisa membaca.”
Sekali lagi Jibril merangkul Nabi Muhammad saw hingga beliau menjadi sesak, kemudian melepaskan lagi sembari membacakan lima ayat pertama Surah Al-’Alaq, “Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabb-mu Yang Paling Pemurah, yang mengajarkan dengan (perantaraan) pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Demikianlah pengangkatan beliau menjadi seorang nabi dan rasul. Perjumpaan pertama ini terus berlanjut untuk penyampaian wahyu selanjutnya.
Namus adalah Julukan bagi Malaikat Jibril
Sobat Cahaya Islam, bagaimana kisahnya sehingga Malaikat Jibril mendapat julukan Namus? Mari ikuti kelanjutan kisah yang termaktub dalam Shahih Al-Bukhari.
Setelah perjumpaan pertama tersebut, Nabi Muhammad saw pulang dengan hati bergetar. Beliau menjumpai Khadijah ra dan bersabda, “Selimuti aku. Selimuti aku.”
Setelah Nabi Muhammad saw berhenti menggigil, beliau lantas menceritakan apa yang baru saja terjadi. Sang Nabi baru merasa gelisah dan khawatir dengan keadaan dirinya. Khadijah menenangkan beliau dengan menyebut kebaikan-kebaikan Rasulullah saw.
Selanjutnya Khadijah membawa beliau menjumpai sepupunya, Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza, seorang Nasrani. Dia seorang penulis buku berbahasa Ibrani dan penulis Injil dalam bahasa tersebut. Dia sudah tua dan buta.
Waraqah meminta Nabi menceritakan apa yang beliau alami. Beliau lantas mengabarkan apa yang telah terjadi. Mendengarnya, Waraqah kemudian mengatakan, “Ini adalah Namus yang Allah turunkan kepada Musa. Andai saja aku masih muda pada masa itu. Andaikan aku masih hidup waktu kaummu mengusirmu.”
Nabi bertanya, “Apakah mereka akan mengusirku?”
“Benar. Tidak seorang pun yang membawa seperti yang engkau bawa melainkan akan dimusuhi. Andaikan aku masih hidup pada masamu nanti, pasti aku akan membantumu dengan sungguh-sungguh,” jawab Waraqah.
Demikianlah, Sobat Cahaya Islam, akhirnya Waraqah meninggal dunia pada masa-masa turunnya wahyu. Dialah yang mengabarkan bahwa Namus adalah julukan bagi Malaikat Jibril.
- (QS At-Takwir: 19-21) ↩︎