Mengatakan Kebenaran Walau Pahit, Haruskah?

0
77
Mengatakan Kebenaran Walau Pahit Walau Sakit

Mengatakan Kebenaran Walau Pahit – Sobat Cahaya Islam, menyampaikan kebenaran adalah amanah besar dalam Islam. Terkadang kebenaran itu terasa pahit untuk diucapkan atau didengar, tetapi seorang muslim sejati tetap dituntut untuk memperjuangkannya.

Urgensi Mengatakan Kebenaran Walau Pahit

Dalam banyak hal, sering terjadi di mana seseorang berbohong dengan alasan demi menjaga perasaan, atau semacamnya. Padahal, kita harus mengatakan yang sejujur-jujurnya meski rasanya pahit. Rasulullah ﷺ bersabda:

قُلِ الْحَقَّ وَإِنْ كَانَ مُرًّا

“Katakanlah kebenaran walaupun itu pahit.” (1)

Hadits ini menunjukkan bahwa keberanian menyatakan kebenaran adalah akhlak mulia yang harus setiap muslim miliki, meski kadang berisiko menghadapi kebencian atau ketidaknyamanan.

Jika kita takut menyakiti perasaan orang lain sehingga berbohong, justru itu bisa membuat orang lain lebih sakit hati lagi setelah tahu kebenarannya di kemudian hari. Apalagi kalau ia tahu bahwa kita menyembunyikan kebenaran darinya.

Mengapa Harus Berkata Benar Walau Pahit?

Kenapa kita harus menjaga kejujuran? Islam mengajarkan bahwa kejujuran adalah bagian dari iman. Dengan berkata benar, seorang muslim menjaga dirinya tetap bersih di sisi Allah. Selain itu, berkata jujur artinya kita juga menjadi penolong kebenaran.

Dalam situasi ketidakadilan, diam berarti mendukung kebatilan. Sebaliknya, mengatakan yang benar berarti menjadi penolong atas kebenaran dan keadilan. Allah juga memerintahkan hamba-Nya untuk menghindari dosa kebohongan, melalui firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.” (2)

Ayat ini menegaskan pentingnya selalu bersama kebenaran dan orang-orang yang jujur. Kita bisa mengaplikasikan kebenaran atau kejujuran di berbagai lingkungan. Di sekolah misalnya, kita harus berani mengakui kesalahan sendiri saat guru menegur, meskipun mungkin akan mendapatkan hukuman.

Di Rumah, kita wajib mengingatkan anggota keluarga yang lalai dalam shalat, walaupun takut membuat suasana tidak nyaman. Sementara dalam persahabatan, penting untuk memberi nasihat kepada teman yang berbuat salah, meskipun tahu bahwa teman itu mungkin akan tersinggung.

Sikap Saat Menyampaikan Kebenaran

Meskipun harus berkata benar, Islam tetap mengajarkan adab. Tapi, menyampaikan kebenaran harus dengan lemah lembut, bijaksana, dan penuh kasih sayang. Allah ﷻ bahkan memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk berbicara dengan lembut kepada Fir’aun:

فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى

“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (3)

Sobat Cahaya Islam, mengatakan kebenaran adalah tanda keimanan yang kuat. Walau kadang terasa berat dan tidak menyenangkan, seorang muslim harus tetap memilih berkata jujur dan membela kebenaran dengan penuh hikmah. Dengan begitu, kita akan menjadi umat yang tegak di atas keadilan, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah ﷻ.


Referensi:

(1) HR. Ibnu Hibban no. 361

(2) QS. At-Taubah: 119

(3) QS. Thaha: 44

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY