Membalas Kebaikan Orang Lain, Apakah Wajib?

0
59
Membalas Kebaikan Orang Lain

Membalas Kebaikan Orang Lain – Sebagai makhluk sosial, kita pasti pernah membantu orang lain. Begitu juga sebaliknya, orang lain pasti pernah membantu kita. Baik dalam hukum sosial maupun agama, hendaknya kita balas kebaikan dari orang lain. Tapi, apakah itu bersifat wajib, atau hanya sekedar anjuran?

Anjuran Membalas Kebaikan Orang Lain

Islam mengajarkan umatnya agar jika orang lain berbuat baik kepada kita, hendaknya kita balas kebaikan tersebut. Sebagaimana sabda Nabi dari Jabir bin Abdillah Al-Ansahary sebagai berikut:

مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرْوُفٌ فَلْيُجْزِئْهُ، فَإِنْ لَمْ يُجْزِئْهُ فَلْيُثْنِ عَلَيْهِ؛ فَإِنَّهُ إِذَا أَثْنَى عَلَيْهِ فَقَدْ شَكَرَهُ

“Barangsiapa memperoleh kebaikan dari orang lain, hendaknya ia membalasnya. Jika tidak bisa, hendaklah ia memujinya, karena itu sama dengan mensyukurinya.” (1)

Jadi, jika kita belum bisa membalas kebaikan orang lain, seyogyanya kita memujinya. Pasalnya, dengan memuji orang lain karena kebaikannya saja, itu sudah merupakan bentuk rasa Syukur kita kepada Allah. Sebaliknya, jika kita tidak membalas, tidak juga memuji, sama saja kita mengingkari kebaikan orang yang sudah berbuat baik ke kita tersebut.

Mendoakan Kebaikan bagi Orang yang Berbuat Baik ke Kita

Cara terbaik membalas kebaikan orang lain adalah dengan membalasnya atau berbuat baik juga ke mereka. Jika tidak bisa, setidaknya kita memuji atau mendoakannya, sebagaimana sabda Nabi:

وَمَنْ آتَى إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَادْعُوا لَهُ

“Barangsiapa yang berbuat baik kepadamu, maka balaslah kebaikannya. Jika tidak mampu, doakanlah dia.” (2)

Jadi, mendoakan kebaikan untuk mereka yang berbuat baik kepada kita sudah sama dengan membalas kebaikan orang lain. Artinya, kita tetap mendapat pahala kebaikan. Namun, jika kita mampu membalas kebaikannya, hal itu jauh lebih baik.

Berterimakasih Bentuk Syukur kepada Allah

Allah selalu berbuat baik kepada kita hamba-Nya dengan memberikan kenikmatan yang tak terbatas. Oleh karena itu, hendaknya kita bersyukur atas nikmat-nikmat dari-Nya. Begitu juga dengan orang lain yang berbuat baik kepada kita, hendaknya kita berterimakasih atas kebaikannya. Pasalnya, berterimakasih kepada orang lain atas kebaikannya artinya kita telah merealisasikan Syukur kita kepada Allah. Ada sebuah hadits dari Abu Hurairah yang berbunyi:

لاَ يَشْكُرُ اللهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ

“Seseorang belum merealisasikan rasa Syukur kepada Allah selama dia tidak mampu bersyukur (berterimakasih) atas kebaikan orang lain terhadap dirinya.” (3)

Kesimpulannya, Ketika orang lain berbuat baik ke kita, sebisa mungkin kita juga berbuat baik ke dia. Jika tidak mampu, hendaknya kita berterimakasih dan mendoakannya.

Suatu Ketika, kaum muhajirin mengeluh karena kaum Anshar memborong semua pahala atas kebaikan-kebaikan mereka terhadap kaum muhajirin. Masalahnya, kaum muhajirin tidak mampu membalas kebaikan mereka.

Tapi, Rasulullah menjelaskan bahwa kaum Anshar tidak merampas pahala mereka sebab mereka juga bisa membalas kebaikan kaum Anshar dengan cara mendoakan mereka.


Referensi:

(1) Takhrijut Targhib (2/55)

(2) Sunan an-Nasai 2567

(3) Ash-Shahihah 416

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY