Cara mendistribusikan keadilan – Sobat Cahaya Islam, keadilan merupakan salah satu nilai luhur yang harus ditegakkan dalam kehidupan sehari-hari. Islam sangat menekankan pentingnya keadilan, baik dalam hubungan sosial, ekonomi, maupun politik. Sehingga penting untuk memperhatikan cara mendistribusikan keadilan.
Allah SWT memerintahkan pada umat Islam untuk berperilaku adil tanpa perlu memandang status, suku, maupu golongan. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan serta memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.” (QS. An-Nahl: 90).
Selain itu, Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” إِنَّ الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ اللَّهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ، عَنْ يَمِينِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ، وَكِلْتَا يَدَيْهِ يَمِينٌ، الَّذِينَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ، وَأَهْلِيهِمْ، وَمَا وَلُوا.”
“Orang-orang yang adil di sisi Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya di sisi Tuhan Yang Maha Pengasih, yaitu mereka yang berlaku adil dalam hukum mereka, keluarga mereka, dan apa saja yang diurus oleh mereka.” (HR. Muslim, no. 1827).
Lalu, bagaimana sebenarnya cara mendistribusikan keadilan dalam Islam? Simak penjelasannya berikut ini.
Prinsip-Prinsip dalam Cara Mendistribusikan Keadilan
Sobat Cahaya Islam, mendistribusikan keadilan memerlukan prinsip yang kuat dan komitmen untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam Islam. Berikut adalah tiga cara utama mendistribusikan keadilan:
1. Berlaku Adil Tanpa Pilih Kasih
Islam mengajarkan untuk berlaku adil kepada semua orang, termasuk kepada mereka yang berbeda keyakinan. Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu.” (QS. An-Nisa: 135).
Dengan prinsip ini, keadilan harus ditegakkan berdasarkan kebenaran, bukan karena pengaruh emosi, kedekatan, atau kepentingan pribadi.
2. Mengutamakan Keseimbangan dalam Hak dan Kewajiban
Dalam Islam, keadilan berarti memberikan hak kepada yang berhak dan memastikan kewajiban dipenuhi secara seimbang. Mekanisme ini tercermin dalam konsep mekanisme distribusi dalam Islam, di mana sumber daya dan peluang harus dibagi secara adil sesuai dengan kebutuhan dan kontribusi masing-masing individu.


3. Menghindari Diskriminasi dan Penindasan
Keadilan tidak boleh dicampuri dengan diskriminasi atau penindasan. Rasulullah ﷺ bersabda:
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ، فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
“Hati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doa tersebut dengan Allah.” (HR. Bukhari, no. 2448).
Hadits ini memberikan peringatan serius bagi kita untuk selalu berlaku adil dan menghindari tindakan yang menzalimi orang lain. Doa orang yang terzalimi memiliki kekuatan yang luar biasa karena langsung sampai kepada Allah SWT tanpa halangan.
Jika kita melakukan ketidakadilan, maka kita telah membuka pintu bagi kemurkaan Allah SWT melalui doa orang yang kita zalimai. Oleh karena itu, dalam setiap keputusan dan tindakan, terutama yang berkaitan dengan keadilan dan distribusi sumber daya, kita harus selalu berusaha untuk berlaku adil dan menghindari diskriminasi.
Dengan demikian, kita dapat menjaga diri dari murka Allah SWT dan membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera. Hal ini menunjukkan bahwa Islam melarang keras tindakan yang merugikan pihak lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
4. Menjadikan Hukum Sebagai Pilar Keadilan
Hukum dalam Islam dirancang untuk menegakkan keadilan. Setiap individu, tanpa kecuali, harus tunduk pada hukum yang berlaku. Dalam pelaksanaannya, hukum syariah memberikan kepastian bahwa tidak ada pihak yang terugikan atau diuntungkan secara tak adil.
Cara mendistribusikan keadilan dalam Islam tidak hanya bertujuan untuk menciptakan keseimbangan dalam kehidupan, tetapi juga untuk mendekatkan manusia kepada Allah SWT. Dengan menegakkan prinsip-prinsip keadilan, kita tidak hanya memenuhi kewajiban sebagai hamba Allah, tetapi juga berkontribusi terciptanya masyarakat yang damai dan sejahtera.