Hukum Berdoa Memohon Kematian – Orang yang mengalami krisis berkepanjangan bisa saja mengalami guncangan mental. Misalnya adalah karena kemiskinan yang luar biasa, penyakit yang berkepanjangan, dan lain sebagainya. Jika seseorang lemah imannya, ia mungkin akan putus asa terhadap rahmat Allah. Bahkan, ada juga yang merasa lebih baik dirinya mati. Lantas, apakah boleh seseorang berdoa untuk memohon kepada Allah agar segera mati agar tidak merasa tersiksa lagi di dunia?
Bagaimana Hukum Berdoa Memohon Kematian ?


Dalam kitabnya Sabilul Iddikar wal I’tibar bima Yamuru bil Insan wa Yanqadli Lahu minal A’mar, Sayyid Abdullah bin Alawi bin Al-Haddad mengatakan bahwa mengharapkan mati atau doa minta kematian karena penderitaan atau kesengsaraan di dunia adalah makruh. Tapi, jika ia takut hal tersebut jadi fitnah (godaan berat) terhadap agama, maka boleh.
Dalam sebuah hadits shohih, Rasulullah bersabda:
لاَ يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ لِضُرٍّ نَزَلَ بِهِ فَإِنْ كَانَ لاَ بُدَّ مُتَمَنِّيًا فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي
“Jangan sekali-kali kalian menginginkan kematian karena tertimpa bencana. Tapi jika sangat terpaksa, berdoalah: Ya Allah, biarkan aku hidup sekiranya itu lebih baik bagiku, dan matikanlah aku sekiranya itu lebih baik bagiku.” (1)
Jadi, Islam sangat tidak menganjurkan seseorang berdoa minta mati. Meski dalam keadaan tertentu boleh, namun lebih baik berdoa seperti yang sudah Rasulullah ajarkan di atas agar tidak menunjukkan keputus-asaan terhadap rahmat-Nya.
Lebih Baik Manfaatkan Waktu Hidup yang Masih Ada
Hadits di atas menunjukkan bahwa hendaknya kita pasrahkan semuanya kepada Allah dan biarkan Dia yang memutuskan takdir seseorang. Pasalnya, Allah lebih tahu apakah seseorang lebih baik hidup atau mati. Rasulullah bersabda:
لاَ يَتَمَنَّى أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ إِمَّا مُحْسِنًا فَلَعَلَّهُ يَزْدَادُ، وَإِمَّا مُسِيئًا فَلَعَلَّهُ يَسْتَعْتِبُ
“Janganlah kalian mengharapkan kematian. Jika ia orang baik, semoga hal itu menambah kebaikannya. Dan jika ia orang buruk, mudah-mudahan ia bisa memanfaatkannya untuk bertaubat.” (2)
Bisa jadi, Allah sengaja mempertahankan hidup seseorang untuk memberi kesempatan kepadanya untuk lebih banyak beribadah dan beramal sholih. Atau, bisa jadi Allah memberi kesempatan kepadanya untuk bertaubat dan memperbaiki diri jika selama ini masih banyak dosa.
Hidup dan Mati Takdir Allah
Sayyid Abdullah Al-Haddad juga menjelaskan bahwa kematian merupakan qadha’ dari Allah dan merupakan perkaran yang sudah ditetapkan pada semua manusia tanpa kecuali. Jadi, Allah tidak memandang kuat atau lemahnya fisik maupun tinggi-rendahnya kedudukan seseorang untuk menyegerakan atau menunda kematiannya.
Kesimpulannya, memohon kematian adalah hal yang tidak baik sehingga seseorang tidak perlu melakukannya karena Allah sudah menetapkan waktu kematian setiap orang. Maka, jika seseorang berada dalam kondisi kritis atau sangat menderita, hendaknya ia memandang waktu yang masih ada sebagai kesempatan untuk berbuat baik.
Referensi:
(1) Sahih Muslim 2680
(2) Sahih al-Bukhari 7235