Hikmah Tayamum – Islam mengharuskan umatnya untuk bersuci dari hadas besar atau kecil sebelum melakukan ibadah apapun. Bentuk dari bersuci tersebut berupa berwudhu, atau tayamum yang menjadi alternatifnya. Tetapi masih sedikit orang yang tahu bahwa ada beberapa hikmah tayamum.
Tayamum adalah cara umat islam bersuci dari hadas besar dan kecil memakai debu atau tanah yang menjadi pengganti air. Tayamum berarti mengusap wajah serta kedua tangan menggunakan debu atau tanah dan menjadi pengganti wudhu. Umat islam biasanya melakukan tayamum dalam kondisi tertentu seperti masalah air.
Apa Saja Hikmah Tayamum?
Menjadi alternatif bersuci dari hadas kecil dan besar, tayamum merupakan keringanan dari agama yang begitu berharga. Pasalnya memang tidak di semua tempat akan mudah menemukan air. Begitu juga air seringkali terbatas di sejumlah daerah, sampai harus dibeli dengan harga mahal.
Alasan itulah yang menyulitkan apabila keabsahan salat hanya bergantung pada keberadaan air. Tayamum merupakan ibadah khusus di dalam islam dan tidak terdapat di ajaran agama lain, baik sebelum atau sesudahnya. Dengan adanya tayamum, maka tak ada alasan lagi bagi umat islam sampai tidak menjalankan ibadah salat.
Mengingat Allah SWT sudah memberikan kemudahan sedemikian rupa untuk semua umat islam di seluruh dunia. Karena menjadi keringanan yang datang dari Allah SWT, ada beberapa hikmah tayamum yang bisa Sobat Cahaya Islam petik, antara lain:
1. Mengajarkan Manusia untuk Menjauhi Kesombongan
Dalam melakukan tayamum, Allah SWT memerintahkan manusia mengusapkan debu. Adapun debu merupakan materi sangat rendah dan tak bernilai pada wajah yang termasuk anggota tubuh paling mulia. Dari sinilah bisa Sobat petik hikmah bahwa manusia sesungguhnya tidak boleh memiliki sifat sombong terhadap apapun, termasuk debu sekalipun.
Pasalnya semua hal yang ada di dunia ini merupakan pemberian dari Allah SWT dan bisa manusia manfaatkan semaksimal mungkin. Sebagai salah satu makhluk yang sempurna di antara makhluk-makhluk lain, tayamum menunjukkan manusia tetap membutuhkan materi terendah yaitu debu.
2. Bersuci yang Hanya dalam Syariat Rasulullah
Bersuci memakai debu alias tayamum merupakan praktik bersuci yang hanya ada dalam syariat nabi Muhammad SAW. Hal tersebut menunjukkan dengan jelas betapa istimewanya umat Rasulullah SAW.
Pasalnya tidak ada syariat bagi umat sebelumnya berupa tayamum yang menjadi keringanan dari Allah SWT.
Hal ini ditunjukkan dalam hadist yang berbunyi:
أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ قَبْلِي نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا فَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ وَأُحِلَّتْ لِي الْمَغَانِمُ وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً
“Aku diberi lima hal yang tidak diberikan kepada seorang (nabi) pun sebelumku: Aku ditolong dengan rasa takut (musuh) dalam jarak perjalanan satu bulan. Dijadikan untukku bumi (tanah) sebagai masjid dan alat bersuci. Maka siapa pun yang sampai kepadanya waktu shalat, hendaklah ia shalat. Dihalalkan bagiku ghanimah (harta rampasan perang) dan itu tidak halal bagi seorang pun sebelumku. Aku diberi kewenangan syafa’at. Setiap Nabi diutus untuk kaumnya saja, tetapi aku diutus untuk semua umat manusia“
(Shahih Muslim kitab al-masajid bab al-muqaddimah no. 1191).
Untuk itu, Sobat sekalian sepatutnya bersyukur menjadi salah satu umat Nabi Muhammad SAW dan memanfaatkannya dengan baik.
3. Bentuk Keringanan dari Allah SWT
Bersuci memakai air untuk hadas besar harus merata sampai ke semua anggota tubuh. Tetapi untuk hadas kecil, cukup sebagian anggota tubuh. Hal itu tentu sulit Sobat aplikasikan jika memakai media debu.
Allah pun memberikan keringanan hukum dengan tayamum yang hanya mengusap debu ke anggota tubuh tertentu yaitu wajah dan kedua tangan. Bisa dibilang, hikmah tayamum berikutnya yakni sebagai bentuk keringanan dan kasih sayang Allah SWT untuk hamba-Nya. Ini sebagaimana firman Allah SWT:
مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak mensucikan kamu dan menyempurnakan nikmatNya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Maidah: 6).
Sobat Cahaya Islam, ternyata begitu banyak hikmah tayamum yang bisa Sobat petik dan pelajari. Kini pahami bahwa tak ada alasan lagi sampai Sobat meninggalkan salat meskipun kesulitan air.