Amalan yang Mencegah Kemungkaran dan Menjaga Umat dari Kehancuran

0
183
Amalan yang mencegah kemungkaran

Amalan yang mencegah kemungkaran – Sobat Cahaya Islam, salah satu tanggung jawab seorang Muslim adalah menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Dalam hal ini, amalan yang mencegah kemungkaran menjadi bukti kepedulian kita terhadap kondisi umat dan lingkungan sekitar.

Jika kemungkaran kita biarkan, maka bukan hanya pelaku yang merasakan dampaknya, tetapi masyarakat secara keseluruhan juga bisa hancur.

Islam mengajarkan bahwa mencegah kemungkaran adalah bentuk kasih sayang seorang Muslim kepada saudaranya. Allah SWT berfirman:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” 1

Mengapa Amalan yang Mencegah Kemungkaran Itu Penting?

Sobat Cahaya Islam, segala hal yang bertentangan dengan berbagai syariat Allah SWT itu bisa kita sebut dengan kemungkaran. Ketika umat Islam berdiam saja melihat keburukan, maka iman perlahan akan melemah. Bahkan Rasulullah SAW mengingatkan bahwa umat akan binasa jika membiarkan maksiat merajalela tanpa ada upaya pencegahan. Beliau bersabda:

“Barang siapa di antara kamu melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya; jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya; jika ia tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” 2

Hadis ini menegaskan bahwa setiap Muslim punya peran, meskipun dengan tingkatan kemampuan yang berbeda.

Tingkatan Amalan dalam Mencegah Kemungkaran

Dalam praktiknya, Rasulullah SAW memberikan panduan jelas tentang bagaimana seorang Muslim seharusnya mencegah kemungkaran.

1. Mencegah dengan Tangan

Sobat, ini adalah tingkat paling kuat dari amar ma’ruf nahi munkar. Menggunakan kekuasaan, otoritas, atau kemampuan nyata untuk menghentikan kemungkaran secara langsung.

Misalnya, pemerintah menindak tegas korupsi atau seorang ayah melarang anaknya melakukan perbuatan dosa. Inilah maksud dari contoh mencegah kemungkaran dengan tangan.

2. Mencegah dengan Lisan

Jika tidak mampu menggunakan kekuatan, maka seorang Muslim bisa mencegah dengan ucapan yang baik. Ini bisa berupa nasihat, peringatan, atau dakwah agar orang lain meninggalkan keburukan. Tentu saja, pencegahan dengan cara ini harus Sobat lakukan dengan cara sopan dan santun, sehingga mudah menyinggung orang lain.

Menyampaikan kebenaran dengan lembut lebih mudah orang terima daripada dengan amarah. Inilah hakikat dari mencegah kemungkaran dengan lisan.

Amalan yang mencegah kemungkaran

3. Mencegah dengan Hati

Tingkatan terakhir adalah membenci kemungkaran dalam hati. Jika seseorang tidak mampu mencegah dengan tangan maupun lisan, maka minimal ia harus menolak keburukan tersebut dalam hatinya.

Jangan sampai hati menjadi terbiasa dengan maksiat hingga menganggapnya biasa saja. Inilah bentuk mencegah kemungkaran dengan hati, yang menjadi benteng terakhir seorang Muslim menjaga imannya.

Dampak Positif dari Mencegah Kemungkaran

Sobat Cahaya Islam, ketika amalan nahi munkar kita jalankan dengan baik, maka banyak manfaat yang bisa kita rasakan, baik secara pribadi maupun sosial:

1.      Menjaga iman pribadi

Setiap upaya mencegah keburukan akan memperkuat keimanan kita kepada Allah SWT.

2.      Membangun masyarakat yang sehat

Lingkungan akan lebih tenteram jika kemungkaran tidak Sobat biarkan tumbuh subur.

3.      Mendapat keberkahan Allah SWT

Rasulullah SAW bersabda bahwa umat yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar akan mendapat perlindungan dari azab Allah.

4.      Menghindari kehancuran generasi

Anak-anak akan tumbuh dalam lingkungan yang lebih baik jika kemungkaran kita tekan atau cegah sejak sedini mungkin.

Dengan menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, kita bukan hanya menjaga diri sendiri, tetapi juga menyelamatkan masyarakat dari kehancuran. Sobat Cahaya Islam, jelas bahwa amalan yang mencegah kemungkaran adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan oleh setiap Muslim.

Tingkatan pencegahan bisa Sobat lakukan dengan tangan, lisan, maupun hati, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Namun yang terpenting, jangan sampai kita berdiam saja melihat kemaksiatan merajalela.


  1. (QS. Ali Imran: 104) ↩︎
  2. (HR. Muslim No. 49) ↩︎

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY