Kemandirian dalam menjalani hidup merupakan hal yang harus dilakukan seorang muslim untuk menjaga harga dirinya. Di mana ia harus bergantung hanya pada Allah dan bukan pada makhluk-Nya.
Setiap muslim yang beriman sudah seharusnya membangun kemandirian dalam dirinya. Hal ini karena dengan mandiri bisa menjadi jalan untuk menjaga harga diri. Jadi, tidak perlu lagi bergantung pada orang lain sehingga menghindari dari sifat meminta-minta.
Ciri Kemandirian dalam Menjalani Hidup


Secara umum, kemandirian adalah suatu keadaan di mana seseorang harus mempunyai tekad yang kuat untuk berdiri sendiri. Jadi, tidak perlu bergantung pada orang lain.
Ada beberapa ciri orang yang mandiri, berikut penjelasannya:
1. Progresif dan Ulet
Orang yang mandiri akan selalu bertekad kuat untuk meraih prestasi terbaik. Dirinya akan selalu berusaha dengan penuh ketekunan, terencana, serta bertahap untuk mewujudkan seluruh harapannya.
2. Memiliki Inisiatif
Kedua, orang yang mandiri akan berpikir dan bertindak secara rasional, kreatif, serta penuh inisiatif. Selain itu, Sobat Cahaya Islam juga harus mempunyai aspek kepercayaan pada diri sendiri.
3. Mengendalikan Diri Sendiri
Ciri orang mandiri selanjutnya, mampu mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Selain itu, juga harus bisa mengendalikan tindakan yang dilakukan dan mampu mempengaruhi lingkungan dengan usahanya sendiri.
Makna dan Contoh Sikap Mandiri dalam Islam


Nabi Muhammad SAW sendiri sangat menganjurkan Sobat Cahaya Islami Untuk bisa mandiri dalam ekonominya. Orang yang bisa hidup mandiri akan cenderung bebas hutang budi pada siapa saja.
Selain itu, hikmah penting dari orang yang bertekad untuk selalu mandiri yaitu memiliki derajat jauh lebih baik dari peminta-minta.
Bahkan, meski hasil jerih payahnya sendiri hanya menghasilkan sedikit suap nasi, namun keadaan itu jauh lebih baik. Para nabi sendiri menjadi salah satu contoh terbaik memiliki sifat kemandirian dalam menjalani hidup. Sebuah hadits telah menyebutkan bahwa:
“Tidak ada sesuatupun makanan yang lebih baik dari makanan hasil jerih payahnya sendiri. Sungguh, Nabi Daud AS itu makan dari hasil keringatnya sendiri’.” 1
Kemandirian ini biasanya akan diukur dari perilaku seseorang, bukan karena usianya. Orang yang lebih muda biss saja akan lebih mandiri dari orang lebih tua.
Sementara itu, kemandirian juga termasuk salah satu bentuk untuk mengubah nasib diri sendiri dari keadaan yang kekurangan mampu menjadi lebih baik.
Allah sendiri telah memerintahkan hambaNya agar mau mengubah nasibnya sendiri. Hal tersebut tentu bisa ditempuh dengan sikap mandiri untuk melakukan segala bidang.
Melalui adanya kerja keras, doa, dan tawakal akan membuat sifat kemandirian tersebut menjadi buah manis bagi kehidupan Sobat Cahaya Islami. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Ar-rad, yaitu:
”Sungguh Allah Swt tidak akan pernah merubah keadaan (nasib) suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan (nasib) yang ada pada diri mereka sendiri.” 2
Melalui penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa kemandirian dalam menjalani hidup ini sudah ada sejak zaman nabi Muhammad SAW.
































