Jihad dengan Ilmu, Bagaimana Caranya?

0
89
Jihad dengan Ilmu

Jihad dengan Ilmu – Sobat Cahaya Islam, ketika mendengar kata “jihad”, sebagian orang langsung membayangkan perang atau pertempuran bersenjata. Padahal, jihad dalam Islam memiliki makna yang luas, dan salah satu bentuk jihad yang sangat mulia adalah jihad dengan ilmu. Faktanya, ini adalah bentuk perjuangan tanpa darah, tapi mampu mengubah peradaban, menuntun umat dari kegelapan menuju cahaya, dan mengangkat derajat manusia di sisi Allah.

Jihad dengan Ilmu sebagai Bekal Utama Perubahan Umat

Ilmu adalah cahaya. Dengan ilmu, seseorang dapat mengenal Allah, menjalankan agama dengan benar, dan membimbing orang lain menuju kebaikan. Allah ﷻ berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (1)

Ayat ini menunjukkan bahwa ilmu bukan hanya sekadar pengetahuan, tetapi jalan untuk meraih kemuliaan dunia dan akhirat. Maka, menuntut ilmu, mengajarkannya, dan menyebarkannya kepada umat adalah bentuk jihad yang sangat agung.

Hadits Nabi ﷺ tentang Keutamaan Jihad Ilmu

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَن خَرَجَ في طَلَبِ العِلْمِ، فَهوَ في سَبيلِ اللَّهِ حتَّى يَرجِعَ

“Barang siapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali.” (2)

Hadits ini menegaskan bahwa tholabul ‘ilmi termasuk jihad fi sabilillah, karena tujuannya adalah membela agama, memperkuat umat, dan menolak kebatilan dengan hujjah dan pemahaman yang benar.

Ilmu Adalah Perisai Umat dan Penangkal Kebodohan

Sobat Cahaya Islam, musuh Islam tidak hanya datang dengan senjata, tapi juga dengan pemikiran menyimpang, propaganda sesat, dan pemalsuan ajaran agama. Di sinilah jihad dengan ilmu sangat penting. Para ulama sepanjang sejarah telah berjihad dengan pena dan lisan, menjaga aqidah umat dari penyimpangan.

Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Asy-Syafi’i, hingga Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah – mereka semua adalah mujahid di medan ilmu, bukan medan perang, namun jasa mereka sangat besar dalam menyelamatkan umat dari kehancuran.

Menuntut ilmu bukan perkara mudah. Tetapi, ia membutuhkan kesabaran, waktu, pengorbanan, dan niat yang tulus. Sebagaimana jihad di medan perang menguras tenaga dan nyawa, jihad di medan ilmu menguras pikiran, waktu, dan jiwa. Namun, keutamaannya sangat besar. Nabi ﷺ bersabda:

إِنَّ المَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ العِلْمِ رِضًا بِمَا يَصْنَعُ

“Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya kepada penuntut ilmu karena ridha terhadap apa yang ia lakukan.” (3)

Mari Berjuang dengan Ilmu

Sobat Cahaya Islam, jihad ilmu bukan hanya tugas para ustadz atau ulama. Jadi, setiap Muslim punya kewajiban menuntut ilmu sesuai kemampuannya, lalu mengamalkannya dan menyebarkannya. Bahkan, seorang ayah yang mengajarkan anaknya membaca Al-Qur’an, seorang ibu yang mengajarkan adab kepada anaknya, seorang pelajar yang menyebarkan nilai-nilai Islam di sekolah – semua itu adalah bagian dari jihad ilmu.

Di zaman penuh fitnah dan hoaks ini, umat sangat membutuhkan mujahid yang berjuang dengan ilmu. Bukan dengan emosi atau senjata, tapi dengan hujjah, pemahaman, dan hikmah. Oleh karena itu, Islam akan tegak dengan dua kekuatan: ilmu dan akhlak, bukan hanya keberanian semata.

Sobat Cahaya Islam, mari kita jadikan diri kita bagian dari para mujahid ilmu. Mari menuntut ilmu, mengamalkannya, dan menyebarkannya demi kemuliaan Islam dan kejayaan umat.


Referensi:

(1) QS. Al-Mujādilah: 11

(2) HR. Tirmidzi no. 2649

(3) HR. Abu Dawud no. 3641

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY