Hukum Cemburu pada Pasangan, Bolehkah dan Wajarkah?

0
95
Hukum Cemburu pada Pasangan Bolehkah

Hukum Cemburu pada Pasangan – Sebenarnya, cemburu pada pasangan adalah hal yang wajar dan kerap terjadi dalam kehidupan rumah tangga. Masalahnya, banyak kasus di mana cemburu pada pada pasangan membuat seseorang berbuat hal yang berlebihan, bahkan hingga mengarah ke kriminal. Lalu, bagaimana sebenarnya Islam memandang seseorang yang cemburu terhadap pasangannya?

Hukum Cemburu pada Pasangan dalam Islam

Oleh karena itu, Islam tidak melarang seseorang yang cemburu pada pasangan. Pasalnya, Allah dan orang yang beriman juga punya rasa cemburu, sebagaimana hadits shahih dari sahabat Abu Hurairah berikut ini:

إِنَّ اللَّهَ يَغَارُ وَغَيْرَةُ اللَّهِ أَنْ يَأْتِيَ الْمُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ اللَّهُ 

“Allah punya rasa cemburu. Orang mukmin juga cemburu. Cemburu Allah adalah saat orang mukmin berbuat sesuatu yang Allah haramkan.” (1)

Dari hadits di atas, jelas bahwa hukum cemburu terhadap pasangan adalah boleh. Akan tetapi, tentu saja ada batasan-batasan yang harus kita pahami agar rasa cemburu tersebut tidak menjadi sebab Allah murka terhadap kita.

Apa Batasan Cemburu Terhadap Pasangan?

Meski boleh, cemburu tetap ada batasannya . Artinya, kita harus bersikap wajar serta proporsional ketika cemburu terhadap pasangan kita. Proporisonal dalam cemburu adalah tidak abai dengan prinsip-prinsip yang dikhawatirkan dapat terjadi kerusakan serta tidak berlebihan dalam berburuk sangka pada pasangan, tidak berlebihan dalam mencari kesalahan, serta mengintai rahasia pasangan.

Tentu saja, cemburu yang wajar hukumnya boleh. Bahkan, Islam mengharuskannya jika bertujuan menjaga agar hubungan rumah tangga tetap harmonis. Bahkan, ‘Aisyah istri Rasulullah pun termasuk perempuan yang pencemburu.

Suatu ketika, ‘Aisyah menunjukkan kecemburuannya kepada Rasulullah hanya karena beliau sering menyebut nama Khadijah, istri pertama Rasulullah. Namun, kecemburuan ‘Aisyah masih dalam batas yang wajar dan menunjukkan bukti ketulusan cintanya pada sang suami, Rasulullah.

Bagaimana dengan Cemburu Buta pada Pasangan?

Cemburu buta adalah cemburu yang berlebihan dan hanya mengikuti hawa nafsu. Biasanya, cemburu buta ini ditunjukkan dengan prasangka-prasangka buruk terhadap pasangan sehingga hal ini dilarang dalam Islam. Jika salah satu pasangan sudah memiliki rasa cemburu buta, komunikasi atau hubungan dengan pasangan pasti tidak sehat.

Sayyidina Ali pernah berpesan supaya pasangan tidak sering cemburu atau curiga pada pasangan. Memang, cemburu buta membuat seseorang tidak lagi bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Yang ada hanyalah prasangka buruk terhadap pasangan. Padahal, Allah telah melarang prasangka, sebagaimana firman-Nya:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, jauilah banyak dari prasangka! Sungguh sebagian prasangka adalah dosa.” (2)

Kesimpulannya, boleh saja seseorang merasa cemburu pada pasangannya selama masih dalam batas kewajaran dan bertujuan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Sedangkan cemburu yang tidak boleh adalah cemburu berlebihan tanpa indikator yang jelas & tidak pada tempatnya.


Referensi:

(1) Sahih al-Bukhari 5223

(2) Q.S. Al-Hujurat 12

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY