Hadist larangan marah ini harus dipahami oleh Sobat Cahaya Islami. Sebab, orang yang beriman harus pandai mengendalikan amarahnya agar tidak terlalu meluap. Rasulullah SAW sendiri telah menyebutkan bahwa orang yang berhasil mengendalikan amarahnya merupakan salah satu orang yang perkasa.
Dalam hadis sahih berbunyi bahwasanya
“Nabi Muhammad SAW bersabda, ‘Seseorang akan disebut sebagai orang kuat dan perkasa bukan karena duel. Orang kuat perkasa yakni orang yang akan lebih mudah mengendalikan diri pada saat marah,’” 1
Beberapa Hadist Larangan Marah
Marah dalam bahasa Arab lebih terkenal dengan istilah ghadab (غَضَب). Marah merupakan salah satu emosi dasar manusia yang sering muncul sebagai reaksi terhadap situasi atau peristiwa dianggap mengancam, menyakitkan, serta tidak adil.
Nabi Muhammad SAW sendiri turut mengajarkan umatnya untuk bisa mengendalikan emosi dan amarah. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan Sobat Cahaya Islami pada saat seseorang emosi atau marah, antara lain:
1. Diam
Diam ini termasuk salah satu cara yang pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk bisa mengatasi amarah. Meski terkadang dalam hati terasa tidak nyaman, namun hal itu lebih baik daripada harus melampiaskannya dengan emosi dan marah.
Hal ini karena marah apabila keluar dari mulut bisa jadi kata-kata yang tidak Allah ridhoi. Terdapat pula marah yang keluar dengan kata-kata kufur, dan ada amarah keluar kalimat mencaci maki.
Bahkan, ada pula yang marah namun keluar dengan kalimat laknat, dan ada pula marah keluar kata cerai, nama Binatang, dan lainnya. Apabila Sobat Cahaya Islami berdiam diri ketika akan marah, maka hal yang rusak tidak akan pernah terjadi.
Hadits yang telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad mengatakan
“Apabila seorang di antara kalian marah, maka sebaiknya diam.” 2
2. Segera Duduk
Apabila Sobat Cahaya Islami marah sambil berdiri, maka alangkah baiknya langsung duduk. Namun, apabila rasa amarah tersebut sudah hilang, maka hendaklah untuk berbaring.
Sebagaimana dalam hadits larangan marah yang dikatakan oleh Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah bersabda :
“Apabila salah satu di antara kalian sedang merasa marah pada saat berdiri, maka duduklah. Namun, marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Jika tidak lenyap pula maka sudah harus berbaring.” 3
3. Mengambil Air Wudhu
Marah merupakan api yang asalnya dari setan dan dapat berakibat mendidihnya darah dan terbakarnya urat syaraf. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan segera berwudhu ketika dalam kondisi marah.
Air wudhu ini nantinya akan memadamkan langsung api tersebut, bahkan ikut menghilangkan amarah serta gejolak darah.
Rasulullah SAW sendiri telah bersabda bahwa
“Sungguh amarah itu berasal dari setan dan setan hanya diciptakan dari api. Api ini akan padam dengan air. Apabila seorang dari kalian sedang marah, maka hendaknya harus berwudhu.” 4
Hadits larangan marah ini juga telah diperkuat dengan perkataan Ja’far bin Muhammad: “Marah merupakan salah satu kunci dari setiap keburukan yang ada.”