Cara mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih baik memerlukan kesadaran diri, komitmen, serta disiplin. Proses ini biasanya dimulai dengan pengakuan terhadap kebiasaan tersebut.
Kemudian, melalui upaya konsisten untuk menggantinya dengan perilaku yang lebih positif. Kebiasaan positif, seperti hidup sehat, mengembangkan empati, serta menjaga lingkungan, bisa menjadi teladan bagi orang lain untuk menciptakan komunitas lebih baik.
Cara Mengubah Kebiasaan Buruk menjadi Lebih Baik
Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan nasihat yang bijak mengenai cara mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih baik. Berikut ini sudah ada penjelasan lengkapnya yang perlu Sobat Cahaya Islam pahami, antara lain:
1. Praktek Puasa Sunah
Pertama, UAH mengungkapkan mengubah kebiasaan buruk menjadi baik bisa melalui praktik puasa sunnah. Menurutnya, puasa tidak hanya membawa manfaat fisik namun akan membantu pengendalian diri serta memperbaiki perilaku.
Apabila Sobat Cahaya Islam ingin berlatih menghilangkan kebiasaan buruk, maka rajinlah puasa Senin.
Hal ini merupakan awal yang ringan dan memungkinkan tubuh serta pikiran untuk beradaptasi.
Setelah merasa nyaman dengan rutinitas ini, maka langkah selanjutnya adalah menambah hari Kamis sebagai puasa tambahan.
Ustadz Adi juga menekankan pentingnya kesabaran serta tidak terburu-buru dalam menambah intensitas puasa. Melakukan perubahan secara bertahap juga akan membantu untuk menjaga motivasi dan mencegah kelelahan yang akan menyebabkan kebosanan.
2. Puasa Ayyamul Bidh
Setelah terbiasa dengan dua hari puasa dalam seminggu, lalu Ustadz Adi menyarankan untuk melanjutkan dengan puasa ayyamul bidh. Puasa ini merupakan puasa tiga hari di pertengahan bulan hijriyah.
Puasa ayyamul bidh juga menjadi latihan yang baik sebelum melangkah ke tingkatan puasa lebih tinggi. Hal ini merupakan persiapan menuju puasa sunnah yang lebih intens, yaitu Puasa Daud.
Puasa ini dapat dilakukan dengan pola sehari berpuasa dan sehari tidak. Puasa Daud merupakan tingkat tertinggi dalam puasa sunnah.


Puasa tersebut perlu komitmen yang kuat, namun memberikan manfaat spiritual besar. Dalam proses tersebut, Ustadz Adi juga mengingatkan pentingnya niat yang tulus dan fokus pada tujuan utama, yakni mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sebab, berpuasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus. Namun, juga tentang mengendalikan diri dari perbuatan yang tidak baik.
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah).” 1
3. Puasa Daud
Selain itu, Ustadz Adi juga menjelaskan bahwa orang yang sudah terbiasa puasa Senin-Kamis, maka akan terintegrasi dengan puasa Daud. Hal ini tidak akan menghilangkan pahala puasa Kamis.
Ustadz Adi menekankan perubahan yang signifikan dalam kehidupan tidak terjadi secara instan. Namun, melalui proses bertahap dan berkelanjutan.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari lingkungan sekitar. Hal ini terutama keluarga, dalam menjalankan ibadah puasa sunnah ini.
Adapun dalil puasa Daud disebutkan,
“Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Shalat yang paling disukai Allah adalah shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan berpuasa sehari” 2
4. Memperbanyak Ibadah
Selain puasa, Ustadz Adi juga menganjurkan untuk selalu memperbanyak ibadah lainnya seperti shalat sunnah dan membaca Al-Quran.
Terakhir, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa tujuan utama dari berpuasa dan memperbaiki diri untuk mendapatkan ridha Allah. Selain itu, cara mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih baik untuk mencapai kehidupan bermakna, baik di dunia dan akhirat.