Apa yang dimaksud patuh – Seorang muslim sudah sepatutnya taat atau patuh terhadap perintah Allah. Apa yang dimaksud patuh atau taat dalam ajaran Islam yaitu selalu mengerjakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. KBBI juga mengartikan sikap patuh adalah senantiasa tunduk kepada Tuhan, pemerintah dan tidak berlaku curang.
Apa yang Dimaksud Patuh dalam Pandangan Islam
Dalam pandangan Islam, apa yang dimaksud dengan sikap patuh memiliki arti yang lebih luas. Semua umat Islam wajib mematuhi aturan dalam Islam. Aturan yang tertinggi terdapat dalam Al Quran. Setelah itu, barulah peraturan yang dibuat oleh Rasulullah SAW atau hadist.
Kemudian di bawahnya lagi terdapat aturan dari pemimpin, baik pemerintah pusat maupun daerah. Taat memiliki posisi penting dalam Islam sebagaimana terdapat dalam ayat Al Quran berikut ini:
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” 1
Berikut ini beberapa contoh apa yang dimaksud kata patuh kepada Allah:
- Menjalankan sholat lima waktu dengan tulus.
- Membayar zakat.
- Berbuat baik kepada orang tua.
- Menjaga perbuatan baik.
- Menjaga perkataan.
- Bertindak jujur.
- Selalu mengucap syukur atas pemberian Allah.
Pandangan Islam tentang Patuh Terhadap Pemimpin
Apa yang dimaksud patuh kepada Allah bisa Sobat Cahaya Islam lihat dari ketaatan terhadap Rasul dan ulil amri. Dalam hal ini, ulil amri merupakan orang-orang yang berhak memimpin umat Islam, contohnya ulama, pemimpin negara, dan guru. Namun, ketaatan umat Islam kepada ulil amri tidak boleh bertentangan dengan ketaatan terhadap Allah.
Penjelasan tentang hal tersebut terdapat dalam hadits berikut ini:
“Barangsiapa menaatiku, maka ia berarti menaati Allah. Barangsiapa yang tidak mentaatiku berarti ia tidak menaati Allah. Barangsiapa yang taat pada pemimpin berarti ia menaatiku. Barangsiapa yang tidak menaati pemimpin berarti ia tidak menaatiku“2
Perlu Sobat Cahaya Islam pahami bahwa Allah menjadikan ketaatan kepada pemimpin pada urutan ketiga. Kata pemimpin tidak datang dari berupa taatilah. Sebab, ketaatan kepada pemimpin sifatnya ikutan atau taab’i dari ketaatan kepada Allah dan Rasul. Apa yang dimaksud patuh terhadap pemimpin memiliki batasan tertentu.
Ketika seorang pemimpin memerintahkan untuk berbuat maksiat, maka tidak ada lagi kewajiban mendengar dan taat.
Ciri-ciri Muslim yang Patuh
Dari penjelasan apa yang dimaksud dengan hormat dan patuh sebelumnya, Sobat Cahaya Islam bisa membedakan tiga tingkatannya. Berikut ini ciri-ciri seorang muslim yang termasuk kategori patuh atau taat:
- Apa yang dimaksud patuh bisa Sobat Cahaya Islam lihat dari ciri muslim yang mengucapkan dua kalimat syahadat dengan ikhlas.
- Menjalankan ibadah wajib, seperti shalat fardhu, puasa, ramadhan, zakat, dan berhaji.
- Menjauh dari dosa besar dan kecil, seperti menghindari zina, riba, khamr, mencuri, berbohong, dan lainnya.
- Mengamalkan sunnah yang diajarkan Rasul, misalnya sholat sunnah, puasa sunnah, berdzikir, berdoa,, membaca Al Quran setiap hari dan banyak lagi.
- Menjaga akhlaq mulia yang selalu mengedepankan amanah, sabar, tawakal, ikhlas, syukur, adil dan saling tolong-menolong.
Hikmah Patuh kepada Allah
Banyak hikmah ketika Sobat Cahaya Islam konsisten menjaga ketaatan terhadap Allah. Berikut ini hikmah ketika umat muslim taat kepada Allah:
1. Meningkatkan Profesionalitas
Taat dengan perintah Allah akan membawa Sobat Cahaya Islam lebih menjaga profesionalitas. Banyak ulama membahas hal ini dan menyatakan bahwa profesional tidak hanya terbatas pada urusan pekerjaan, namun ketaatan kepada Allah.
2. Tidak Saleh Sendirian
Ketaatan juga menghantarkan kepada mengajak orang lain untuk shaleh. Orang-orang di sekeliling Sobat Cahaya Islam turut meningkatkan ketaatan.
Apa yang dimaksud patuh terhadap Allah yaitu menjalankan segala perintah dan menjauhi laranganNya. Patuh juga membawa hikmat terhadap diri sendiri dan orang lain. Ciri-ciri muslim yang patuh dapat terlihat dalam tiga tingkatan.