Puan Maharani Sebut Masyarakat Minang Tidak Pancasilais, Awas! Dosa Jika Menuduh Tanpa Bukti

0
1198

Puan Maharani – Hal ini bermula ketika Puan Maharani menyinggung tentang Sumatera Barat supaya mendukung pancasila dalam sebuah rapat virtual pada tanggal 2 September 2020. Hal ini tentu saja membuat orang-orang minang tersinggung karena mereka tidak dianggap pancasilaisme. Sehingga membuat persatuan pemuda mahasiswa minang atau disingkat PPMM melaporkan apa yang dilakukan Puan Maharani ke Bareskrim Polri.

Sobat Cahaya Islam, islam mengajarkan kepada kita untuk tidak menuduh seseorang tanpa adanya bukti. Hal itu dikarenakan akan menimbulkan fitnah untuk orang tersebut. Sehingga seseorang yang menuduh tanpa bukti tersebut mendapatkan dosa sekaligus murka dari Allah SWT.

Puan Maharani Tuduh Masyarakat Minang, Inilah Akibat Memfitnah

Ada pepatah yang mengatakan bahwa fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Hal itu dikarenakan fitnah jika sudah menyebar sampai kepada masyarakat luas akan sulit hilang. Sehingga membuat seseorang yang terfitnah menjadi malu ketika muncul di hadapan orang lain.

Hukum memfitnah orang lain dalam islam adalah haram. Dikarenakan fitnah merupakan suatu kebohongan besar yang sangat merugikan seseorang yang terfitnah. Sehingga fitnah termasuk dalam dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT, kecuali orang yang memfitnah tersebut melakukan taubat nasuha dan meminta maaf kepada yang dia fitnah dengan tulus dan sunguh-sungguh.

Hal tersebut senada dengan ayat al-Quran dibawah ini:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang (Al-Hujurat: 12).

Ada dua macam fitnah dalam islam, yaitu fitnah syubhat dan fitnah syahwat. Termasuk dalam fitnah syubhat antara lain sebagai berikut:

  1. Kekafiran
  2. Kemunafikan
  3. Bid’ah penyebab perpecahan

Adapun yang termasuk fitnah syahwat adalah:

  1. Malas beribadah
  2. Suka melanggar perintah Allah
  3. Lebih mengutamakan hawa nafsunya

Sementara itu, fitnah juga menimbulkan bahaya bagi masyarakat, orang yang terfitnah, dan si pelaku fitnah. Bahaya-bahaya dari fitnah tersebut antara lain:

  1. Menimbulkan Kesengsaraan Bagi Yang Terfitnah

Dikarenakan munculnya berita dari fitnah tersebut merugikan orang yang terfitnah. Sehingga dapat menghancurkan harga diri dan jadi bahan ejekkan oleh masyarakat sekitarnya. Biasanya, jika seseorang tidak kuat, dia bisa saja membunuh dirinya sendiri.

  1. Menimbulkan Keresahan Dalam Masyarakat

Hal tersebut dikarenakan fitnah yang tersebar tidak membuat masyarakat merasakan kenyamanan dan kedamaian kembali. Sehingga membuat masyarakat menjadi khawatir dan cenderung mengucilkan orang yang difitnah tersebut.

  1. Merupakan Salah Satu Tanda Munafik

Dalam islam, ada tiga tanda-tanda orang munafik, yaitu: suka berbicara dusta, jika dipercaya dia akan mengkhianati, dan jika berjanji dia selalu mengingkarinya.

  1. Dapat Menyebabkan Masuk Neraka

Jika kita suka memfitnah orang lain, maka fitnah tersebut yang akan menjadi salah satu sebab kita dimasukkan ke dalam neraka. Mengapa? Karena fitnah sudah jelas termasuk dalam salah satu dosa besar dalam islam.

Menurut Al-Quran, hukuman bagi para penyebar fitnah itu adalah 80 kali dera dan kita dilarang untuk mempercayai orang tersebut. Jika kita selesai wisuda kuliah maka akan diberi gelar sarjana, maka Allah SWT  memberikan gelar khusus bagi para penyebar fitnah yaitu orang fasik. Selain itu, mereka juga tetap mendapatkan tempatnya di neraka.

Itulah akibat suka fitnah. Jika Puan Maharani masih meneruskan fitnahnya, maka Allah SWT sendiri yang akan membalasnya. Akan tetapi, jika Puan Maharani mau meminta maaf dan melakukan taubat nasuha, Alla SWT pasti akan mengampuninya.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY