Perbedaan yatim dan piatu – Yatim dan piatu merupakan sebutan dalam agama Islam yang cukup familiar. Perlu sobat Cahaya Islam ketahui, yatim dan piatu merupakan dua hal berbeda. Perbedaan yatim dan piatu terletak dalam sejumlah kasus yang terjadi. Islam menganjurkan umatnya untuk memuliakan anak yatim-piatu.
Perbedaan Yatim dan Piatu dari Segi Agama
Yatim merupakan sebutan yang merujuk pada anak belum baligh namun ayahnya telah meninggal dunia. Julukan yatim ini berlangsung hingga anak tersebut memasuki usia baligh. Usia baligh sendiri bisa Anda kenali dari segi fisik ataupun non fisik.
Sementara piatu merupakan julukan yang merujuk pada anak belum baligh tapi ibunya telah meninggal dunia. Sama dengan yatim, sebutan piatu ini berlangsung hingga anak tersebut memasuki usia baligh.
Sementara yatim-piatu merupakan julukan terhadap anak yang orang tuanya telah meninggal. Julukan ini juga berlaku hingga anak tersebut memasuki usia baligh. Usia baligh laki-laki biasanya terjadi saat usia 15 tahun. Sementara perempuan terjadi sejak usia 9 tahun.
Antara Anak Yatim dan Piatu, Mana yang Berhak Mendapatkan Santunan?
Anak yatim-piatu sama-sama wajib mendapatkan santunan baik berupa barang ataupun uang. Seperti yang sudah Sobat Cahaya Islam ketahui, anak yatim ayahnya telah meninggal dunia. Hal inilah yang membuat hak santunan terhadap anak yatim lebih besar.
Faktor ini terjadi lantaran tugas seorang ayah yakni mencari nafkah. Jika sudah meninggal dunia maka kewajiban mencari nafkah telah selesai sehingga Anda wajib mengutamakan santunan terhadap anak Yatim.
Sedangkan anak piatu sebenarnya juga berhak mendapatkan santunan. Anak piatu memang tidak kehilangan sosok ayah sehingga segi materi lebih cukup meskipun kekurangan kasih sayang sosok ibu.
Dalam agama Islam seluruh umat muslim wajib memuliakan anak yatim dan piatu terutama yatim. Bahakan dalam QS. Al-Baqarah ayat 220 telah tertuang bahwa diri akan terasa amat baik jika senantiasa memelihara anak yatim.
الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْيَتٰمٰىۗ قُلْ اِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۗ وَاِنْ تُخَالِطُوْهُمْ فَاِخْوَانُكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَاَعْنَتَكُمْ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
Artinya: Tentang dunia dan akhirat. Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!” Dan jika kamu mempergauli mereka, maka mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia datangkan kesulitan kepadamu. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Cara Memuliakan Anak Yatim dan Piatu
Islam memerintahkan hambanya untuk senantiasa memuliakan anak yatim-piatu. Hal ini tentu menjadi salah satu bentuk kepedulian dan memenuhi anjuran Allah SWT. Berikut ini sejumlah cara untuk memuliakan anak yatim-piatu:
1. Memberi Makanan
Sobat Cahaya Islam, untuk memuliakan anak yatim-piatu dapat Anda mulai dari hal sederhana seperti dengan memberinya makanan. Memberi makanan terhadap anak yatim-piatu sangat Allah anjurkan. Hal ini sesuai dengan firman-nya dalam Al-Insān [76]:8.
وَيُطْعِمُوْنَ الطَّعَامَ عَلٰى حُبِّهٖ مِسْكِيْنًا وَّيَتِيْمًا وَّاَسِيْرًا
Artinya: Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan
2. Menghindari Perbuatan Sewenang-wenang
Sebagai umat Islam Allah tidak memperbolehkan hambanya berprilaku sewenang-wenang terhadap orang lain terutama anak yatim-piatu. Sewenang-wenang merupakan sikap mencaci, menghina, dan merendahkan. Anjuran ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam (Q.S Aḍ-Ḍuḥā [93]:9).
فَاَمَّاالْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْ
Artinya: Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang
3. Menjamin Keadaan Mereka agar Lebih Baik
Allah SWT juga mengajarkan umatnya untuk senantiasa memperbaiki keadaan anak Yatim-Piatu. Hal ini bertujuan agar anak yatim-piatu mendapatkan kehidupan lebih layak.
Setelah Sobat Cahaya Islam mengetahui perbedaan Yatim dan Piatu, maka penting sekali untuk menjalankan anjuran-anjuran Allah SWT. Memuliakan anak yatim dan piatu bisa Anda coba dari hal sederhana.