Meninggalkan Salat – Sebagai umat muslim, meninggalkan salat adalah aktivitas yang menyebabkan pelaku memiliki dosa.
Selain itu, salat bukan hanya kewajiban melainkan sebuah kebutuhan yang harus umat lakukan sebagai wujud atas komitmen sebagai hamba.
Sobat Cahaya Islam, meninggalkan salat merupakan perkara yang besar. Di dalam Islam, salat adalah amalan pertama yang akan dihisab berdasar waktu yang Allah tentukan.
Mengapa Umat Islam Tidak Boleh Meninggalkan Salat?
Idealnya, sebagian manusia yang meninggalkan salat sudah bisa dipastikan adalah bagian dari barisan kaafirun.
Hal ini sebagaimana pengandaian yang Rasulullah sampaikan dalam hadits bahwa seseorang yang tidak menjalankan salat sama halnya dengan orang kafir.
Sehingga sebutan kafir bukan hanya disampaikan pada umat non-muslim saja. Namun juga pada umat Islam yang tidak salat.
Di dalam Islam, salat memang hal yang wajib. Namun kewajiban tersebut tidak menjadikan Allah lah yang butuh hambanya untuk beribadah pada ibadahNya.
Dengan menegakkan salat, maka seorang hamba dapat lebih sering senantiasa mendekat dengan Allah dan meningkatkan ketaqwaan.
Memang, di era serba canggih seperti sekarang, salat seringkali ditinggalkan dan malah memilih untuk mendahulukan aktivitas lain.
Padahal, salat merupakan salah satu ibadah yang harus diutamakan. Seyogyanya, teknologi yang ada dapat memberikan kemudahan pada umat dimanapun berada seperti penemuan teknologi untuk menentukan waktu salat maupun kiblat secara otomatis.
Tips Meningkatkan Ketaqwaan Kepada Allah
Di dalam Islam, ada banyak aktivitas yang dapat dilakukan oleh umat untuk bisa meningkatkan ketaqwaan selain melakukan salat tepat waktu. diantaranya yakni sebagai berikut :
1. Rutin Bersedekah
Aktivitas pertama yang bisa dilakukan yakni dengan rutin melakukan sedekah. Sedekah merupakan salah satu cara untuk mensyukuri nikmat yang Allah berikan dengan berbagi pada orang lain.
Selain itu, dengan bersedekah, seorang hamba akan belajar untuk memahami bagaimana kondisi orang lain yang tidak memiliki cukup biaya untuk menghidupi kebutuhan keluarganya.
2. Mengikuti Majelis Keilmuan
Selain itu, ada kegiatan lain seperti ikut mengikuti majelis keilmuan di sekitar atau mungkin mengikuti kajian online. Sebagai seorang muslim, wajib bagi umat untuk senantiasa meningkatkan keilmuan dalam diri.
Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Al Mujadilah ayat 11 yakni :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
Usahakan untuk mencari partner dalam mengikuti majelis keilmuan agar senantiasa memiliki motivasi serta orang – orang yang menginspirasi.
Seringkali diri merasa sepi dan sendiri bila tidak ada partner yang menemani bukan? Alih – alih lebih mendekat dengan Allah Ta’ala, malah bisa menjadikan diri jauh dan mudah putus asa.
Dalam mengikuti majelis, pastikan bahwa informasi yang disampaikan oleh pemateri tidak diserap namun bisa disaring. Bisa saja dikhawatirkan materi tersebut malah menjadikan umat jauh dari Allah Ta’ala.
3. Meningkatkan Amalan Sunnah
Selanjutnya, sobat bisa mencoba untuk meningkatkan amalan sunnah dengan membuat list amalan yang akan dilakukan.
Misalnya, menjalankan salat sunnah rawatib, berdzikir, memperbanyak bacaan Alqur’an, berpuasa sunnah dan masih banyak aktivitas lain yang bisa dilakukan. Selain itu, meningkatkan aktivitas sunnah juga proses dari menjadi umat terbaik. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Ali Imran ayat 110 yakni :
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Artinya : Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.
Nah Sobat Cahaya Islam, demikianlah ulasan yang berkaitan dengan perkara meninggalkan salat dan beberapa tips untuk meningkatkan ketaqwaan pada Allah.