Mahasiswa UI ditabrak – Seorang mahasiswa UI ditabrak hingga tewas oleh mobil Mitsubishi Pajero di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Pelaku diduga merupakan seorang purnawirawan polisi. Menurut ayah korban, saat kejadian pensiunan polisi tersebut bahkan tidak mau membantu untuk membawa korban ke rumah sakit. Sang ayah juga kecewa dengan sikap pelaku yang tampak seperti tidak merasa bersalah.


Musibah memang tidak ada yang tahu, termasuk bagaimana cara seseorang akan menjemput ajalnya. Namun meski begitu, sebagai seorang manusia tentunya harus senantiasa berhati-hati dimanapun. Kita seringkali mendengar kasus penabrakan yang dimana penabrak tidak mau bertanggung jawab. Ini tentu saja bukanlah sikap yang dibenarkan dalam pandangan islam. Apalagi islam mengajarkan kita untuk mempertanggung jawabkan apa yang diperbuat.
Mahasiswa UI Ditabrak Hingga Tewas Oleh Pensiunan Polisi, Begini Pandangan Menurut Islam


Mahasiswa UI ditabrak hingga tewas oleh seorang purnawirawan polisi. Kasus ini pun telah diminta oleh pihak Universitas Indonesia untuk diusut dengan transparan. Namun ayah korban mengatakan bahwa kasus ini hingga saat ini seperti masih jalan ditempat. Sementara beliau merasa kecewa dengan sikap penabrak tersebut yang seolah-olah tidak merasa bersalah. Dalam islam, segala perbuatan harus dipertanggung jawabkan dengan adil.
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ
Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
Ayat ini menjelaskan bagaimana tiap manusia bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya. Selain itu, dalam ayat Al Quran juga dijelaskan bagaimana tiap manusia yang berbuat dosa maka dosa atau kemudharatan itu akan kembali pada dirinya sendiri. Itu artinya, saat kita berbuat baik maka kebaikan itu juga untuk diri kita sendiri lho sobat CahayaIslam.
وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ مَرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan”.
Lalu bagaimana kerugian orang yang tidak bertanggung jawab atas perbuatan dosa yang diperbuatnya?
Diminta Pertanggung Jawaban di Akhirat
Kerugian bagi orang yang berbuat dosa atau kesalahan namun tidak mau mempertanggung jawabkannya, tentu saja akan diminta pertanggung jawabannya di akhirat. Tahukah sobat CahayaIslam, bahwasanya balasan di akhirat jauh lebih pedih. Itu sebabnya, Allah memberikan kesempatan bagi manusia untuk bertaubat semasa hidupnya. Hal ini karena saat manusia telah menjemput ajalnya, maka tidak ada lagi waktu bertaubat.
Hidup Tidak Tenang
Hidup menjadi tidak tenang saat kita berbuat kesalahan atau dosa kepada orang lain lantas tidak mempertanggung jawabkannya. Ini akan membuat hidup menjadi dipenuhi rasa bersalah, penyesalan atau bahkan perasaan khawatir. Hal ini karena dosa yang telah diperbuat. Oleh karena itu, apapun yang berani kita perbuat harusnya berani untuk mempertanggung jawabkannya.
Tidak Mendapat Keberkahan
Keberkahan dalam hidup datangnya adalah dari kebaikan, sehingga tentu saja saat kita berbuat kemaksiatan atau dosa akan membawa ketidakberkahan dalam hidup. Salah satunya saat kita berbuat dosa dan tidak lantas bertaubat atau mempertanggung jawabkannya. Ingat ya sobay CahayaIslam, balasan Allah jauh lebih pedih lho.
Mahasiswa UI ditabrak – hingga tewas oleh seorang pensiunan polisi. Namun kasus ini kabarnya belum juga tuntas. Sementara ayah korban dan pihak Universitas Indonesia juga meminta agar diusut secara transparan. Maka sobat CahayaIslam, dari sini kita dapat belajar bahwa segala sesuatu yang kita perbuat harus dipertanggung jawabkan ya.
Catatan Kaki:
(1) – Surat Al-Muddassir Ayat 38
(2) – Surat Al-An’am Ayam 164