Tips islami – Beberapa tahun yang lalu tim Cahayaislam dikejutkan dengan berita sebuah kecelakaan yang terjadi disalah satu kota besar di Jawa Tengah. Beberapa orang yang mengaku menyaksikan kejadian tersebut berkata bahwa jasad korban pada kecelakaan tersebut hancur berkeping-keping hingga tidak berbentuk (naudzubillahi mindzalik)
Tentunya hal ini haruslah menambah keyakinan kita bahwa mati itu datangnya sewaktu-waktu. Dengan mendengat kondisi naas tersebut, muncullah satu pertanyaan: dengan kondisi begitu, bagaimana ya besok Allah membangkitkan orang tersebut? – pertanyaan tersebut pun kemudian melayangkan kami pada sebuah kisah dari seorang pemuda bernama Uzair (Uzayr) yang menjadi jawaban dari pertanyaan tersebut dan menyatakan secara mutlak bahwa Allah Dzat yang maha membangkitkan.
Allah Dzat yang Maha Membangkitkan: Kisah Uzair Tentang Kematian
أَوْ كَٱلَّذِى مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِىَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْىِۦ هَٰذِهِ ٱللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۖ فَأَمَاتَهُ ٱللَّهُ مِا۟ئَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُۥ ۖ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۖ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۖ قَالَ بَل لَّبِثْتَ مِا۟ئَةَ عَامٍ فَٱنظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۖ وَٱنظُرْ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ ءَايَةً لِّلنَّاسِ ۖ وَٱنظُرْ إِلَى ٱلْعِظَامِ كَيْفَ نُنشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا ۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُۥ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: “Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?” Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: “Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?” Ia menjawab: “Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari”. Allah berfirman: “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging”. Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: “Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. [1]
Uzair dan Kota yang dihancurkan Raja Bukhtanashar
Banyak para ulama yang mengatakan bahwa cerita ini berlatar pada masa bani israil setelah wafatnya pemerintahan Nabi Sulaiman dimana berdiri dua Pemerintahan besar yaitu Bukhtanashar (Atau dikenal dengan Nebukadnezar) dan Thufan. Dua pemerintahan tersebut banyak menimbulkan kemelut diberbagai daerah di tanah Bani Israil yang pada masa itu mengalami kemerosotan moral yang sangat parah.
Singkat cerita di masa-masa suram tersebut hiduplah seorang alim ulama yang memegang teguh ajaran Allah bernama Uzair. Dizaman yang katastopis tersebut, Uzair banyak melakukan perjalanan dibeberapa daerah dan hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain karena banyak peperangan yang terjadi. Suatu ketika sampailah beliau dengan menunggang unta yang membawa sekantung buah tin dan anggur pada satu daerah yang telah dihancurkan rata dengan tanah oleh raja Bukhtanashar.
Kota tersebut bisa dikatakan kota mati karena kerusakan total telah terjadi dikota tersebut. Bangunan-bangunan runtuh, mayat manusia dan bangkai binatang campur aduk menjadi satu beserta tulang belulang yang berbau anyir disekeliling kobaran-kobaran api sisa peperangan yang masih menyisakan bara. Melihat kejadian itu beliau berkata “Bagaimanakah Allah akan membangkitkan mereka dengan keadaan mereka yang berserakan seperti ini?”
Allah Mematikan Uzair dan menghidupkannya Kembali
Karena ucapannya tersebut, Allah kemudian mencabut nyawa Uzair tersebut dari tidurnya saat beristirahat dibawah sebuah pohon didekat kota yang hancur tersebut disore hari setelah Uzair berkata demikian. Tahun berganti tahun berlalu jasad dari Uzair yang dimatikan oleh Allah tersebut terurai dari tubuh yang utuh menjadi tulang belulang hingga menyatu dengan tanah. Orang-orang melupakan dirinya dan kehidupan terus berlanjut sampai 100 tahun lamanya.
Allah pun kemudian membangkitkan uzair 100 tahun setelah kejadian itu dipagi hari ketika matahari terbit. Allah kemudian bertanya kepada Uzair “Sudah berapa lama engkau tertidur dibawah pohon ini?”- Uzair pun menjawab pertanyaan tersebut dan mengira bahwa dirinya hanya tertidur disitu selama sehari atau setengah hari lamanya, tanpa menyadari bahwa Allah telah mematikan dirinya selama satu abad. Allah Dzat yang maha membangkitkan!
Apa yang bisa dipetik dari cerita tersebut?
Cerita uzair yang dimatikan oleh Allah selama 100 tahun tersebut pastinya memberikan hikmah pasti bahwa Allah dzat yang maha membangkitkan. Hal ini memang tidak bisa diterima oleh akal dan logika manusia. Namun, kita sebagai orang iman haruslah mempercayainya. Semoga kita kelak akan dibangkitkan oleh Allah sebagai hamba-hamba yang dicintai olehNya. Amiin.
Catatan Kaki
[1] Q.S. Al Baqarah (2) ayat 259