Jangan Jadikan Rumah Seperti Kuburan, Ini Maksud Wasiat Nabi

0
1144
Jangan-Jadikan-Rumah-Seperti-Kuburan

Jangan Jadikan Rumah Seperti Kuburan – Sebagai Nabi Terakhir, Rasulullah Muhammad meninggalkan banyak sekali wasiat untuk umatnya. Salah satu yang paling sering kita dengar adalah untuk tidak menjadikan tempat tinggal kita sseperti kuburan. Sekilas, wasiat ini terdengar janggal. Tapi, tentu saja ada makna besar di dalamnya.

Pesan Rasulullah: Jangan Jadikan Rumah Seperti Kuburan

Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah berpesan:

لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ 

“Janganlah jadikan rumah kalian layaknya kuburan sebab setan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah.” (1)

Untuk memahami maksud hadits ini, para ulama menerangkan bahwa kita tidak boleh meninggalkan shalat, membaca Al-Qur’an, dan melakukan amal-amal saleh lain di rumah seperti berdzikir, bershalawat, berdoa, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, rumah yang tidak ada shalat atau bacaan Al-Qur’an di dalamnya ibarat kuburan.

Oleh karena itu, seorang muslim harus mengisi rumah dengan amal saleh sebanyak-banyaknya, terlebih shalat dan membaca Al-Qur’an. Pasalnya, setan akan menjauhi rumah yang penghuninya sering membaca Al-Qur’an. Alhasil, penghuni rumah pun dapat jauh-jauh dari perbuatan maksiat. Dengan begitu, rumah menjadi indah dan berkah.

Tidak Boleh Mengubur Orang Mati di Rumah

Selain itu, ada pendapat lain seperti pendapat Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Beliau menjelaskan bahwa hadits tersebut berisi larangan untuk menguburkan orang meninggal di rumahnya. Meski ada hadits yang menyatakan Rasulullah dikubur di rumahnya, para ulama sepakat bahwa itu adalah khususiyah (kehususan) untuk beliau. Bahkan, Aisyah berkata alasan Rasulullah dikuburkan di rumahnya adalah supaya kuburannya tidak dijadikan sebagai masjid.

Yang jelas, menguburkan orang mati di rumahnya bisa menimbulkan kesyirikan. Kemudian, hal itu juga dapat membuat keluarganya lebih sering merasa sedih ketika mengingat orang yang meninggal tersebut. Pasalnya, meratap yang berlebihan tidak boleh dalam Islam. Akan tetapi, Imam Nawawi membolehkan mengubur orang Islam di rumahnya jika memang tidak ada tempat lain untuk menguburkannya.

Kemuliaan Rumah yang Dibacakan Al-Qur’an di Dalamnya

Lalu, apakah rumah-rumah yang penghuninya kerap membacakan Al-Qur’an di dalamnya menjadi lebih mulia? Tentu saja, jawabannya iya. Rasulullah bersabda:

 إِنَّ الْبَيْتَ لَيَتَّسِعُ عَلَى أَهْلِهِ وَتَحْضُرُهُ الْمَلَائِكَةُ وَتَهْجُرُهُ الشَّيَاطِينُ، وَيَكْثُرُ خَيْرُهُ أَنْ يُقْرَأَ فِيهِ الْقُرْآنُ

“Sesungguhnya rumah yang dibacakan Al-Qur’an di dalamnya akan jadi luas bagi pemiliknya, para malaikat mendatanginya, para setan menjauhinya, serta banyak kebaikannya.” (2)

Jadi, itulah beberapa kemuliaan jika kita sering membaca Al-Qur’an di rumah. Sebaliknya, jika rumah kita tidak pernah menjadi tempat untuk membaca Al-Qur’an, maka akan jadi sempit bagi penghuninya. Selain itu, malaikat pun akan terhalang memasukinya sehingga pemiliknya sulit mendapatkan Rahmat Allah. Yang lebih buruk, setan akan mudah hadir sehingga tempat tinggal tersebut menjadi sedikit kebaikannya.


Referensi:

(1) Sahih Muslim 780

(2) Sunan ad-Darimi 3214

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY