Kehidupan islami – Islam dan Pentingnya Memelihara Lestarinya Alam berkaitan satu sama lainnya. Alam yang berada disekitar kita merupakan anugerah dari Allah yang sudah seharusnya kita syukuri. Dan sebaik-baiknya wujud kesyukuran kita tentang hal tersebut adalah tidak lain dan tidak bukan, yakni dengan memelihara kelestariannya dengan sebaik-baiknya. Alam dan lingkungan hidup diciptakan oleh Allah sebagai penyeimbang kehidupan. Namun, pada kenyataannya banyak dari kita manusia yang tidak mengindahkan hal tersebut. Malah banyak dari kita yang mengeksploitasi alam dengan cara tidak etis dan berlebihan.
Islam dan Pentingnya Memelihara Lestarinya Alam
Banyak dari kita menganggap bahwa alam merupakan hal yang harus diambil keuntungan atasnya dengan cara apapun. pemikiran dangkal tersebut dan gelapnya mata berujung pada alam yang semakin lama menjadi rusak. Nah, kita sebagai umat muslim yang baik tidak boleh berlaku demikian. Karena sebenarnya menjaga alam agar tetap lestari adalah perintah Allah dan telah dinasihatkan oleh Rasulullah SAW dalam sabda-sabdanya.
Teguran Allah tentang manusia dan sikapnya yang banyak merusak lingkungan
Allah sendiri telah memberikan teguran dan ancaman kepada kita yang tidak mau peduli dengan kelestarian lingkungan. Teguran tersebut ternukil dalam surat Ar-Rum ayat 41. Didalam ayat tersebut Allah berfirman bahwa segala kerusakan yang tercipta di bumi dan lautan tak lain karena disebabkan oleh tangan manusia. Allah mengancam pula bahwa Dia akan menimpakan kemalangan kepada manusia atas kerusakan yang diperbuatnya agar mereka kembali kejalan yang benar.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). [1]
Karena manusia banyak yang bertindak bodoh kepada alam hingga merusaknya. Maka terjadilah banyak bencana alam yang datang menerpa. Banyak dari kita mengumpat dan menyalahkan Allah atas apa yang terjadi, tanpa berkaca diri bahwa sebenarnya kemalangan tersebut sebenarnya terjadi karena ulah mereka sendiri.
Mengasihi dan melestarikan lingkungan merupakan nasihat Rasulullah
Tak hanya Allah yang melayangkan teguran dalam surat Ar Rum ayat 41. Rasulullah SAW dalam sabdanya yang ternukil dalam hadits riwayat Tirmidzi 1924 dimana pada hadits tersebut dijelaskan bahwa kita manusia harus mengasihi segala hal yang ada di bumi, dengan begitu semua yang berada di langit akan mengasihi kita. Mengasihi dalam hadits ini menurut para alim ulama memiliki definisi yang universal dan luas. Salah satu yang merupakan bagian darinya adalah tentang pelestarian alam.
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنْ أَبِي قَابُوسَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم “ الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ الرَّحِمُ شُجْنَةٌ مِنَ الرَّحْمَنِ فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَهَا قَطَعَهُ اللَّهُ
Dalam hadits lainnya yang tertera pula pada riwayat Tirmidzi 1379. Rasulullah pula menjelaskan bahwa seseorang yang menghidupkan bumi yang telah mati (gersang), maka bumi itulah baginya. Hal ini bisa juga dimaksudkan bahwa ketika seseorang melestarikan alam, maka alam tersebut akan memberikan timbal balik berupa kebaikan kepada orang tersebut pula.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ، حَدَّثَنَا أَيُّوبُ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ وَهْبِ بْنِ كَيْسَانَ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ مَنْ أَحْيَا أَرْضًا مَيِّتَةً فَهِيَ لَهُ
Nah, kira-kira itu sedikit ulasan tim cahayaislam tentang pentingnya melestarikan alam. Insha Allah dengan tetap menjaga kelestarian alam yang ada disekitar kita, Allah akan selalu memberikan rahmat lewat alam yang kita lestarikan tersebut kepada kehidupan kita. Semoga memotivasi ya!
Catatan Kaki
[1] Q.S. Ar-Rum (30) ayat 41
