Hujan guyur Jabodetabek – Belakangan ini, beberapa daerah di Indonesia terus berharap hujan turun dengan berbagai cara. Bahkan ada daerah yang serentak menggelar salat istisqa agar Allah menurunkan hujan. Hal itu membuahkan hasil, sebab hujan guyur Jabodetabek belum lama ini.
Diketahui hujan mulai turun di beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya di hari Selasa 24 Oktober 2023 malam. Menurut BMKG, pihaknya mengkonfirmasi ini adalah hujan alami bukan buatan dengan Teknologi Modifikasi Cuaca. Tentu saja, ini menjadi nikmat dari Allah SWT yang patut Sobat syukuri.
Momen Hujan Guyur Jabodetabek
Meskipun hujan guyur Jabodetabek, Guswanto selaku Deputi Bidang Meteorologi BMKG menyebut bahwa sejauh ini masih belum masuk ke musim hujan. Tetapi, sudah ada indikasi cuaca yang mengarah ke akhir masa pancaroba. Pihak BMKG sendiri menetapkan awal musim hujan yaitu tiga kali dasarian hujan 50 mm secara berurutan.
Menurut laporan citra radar cuaca kawasan Jabodetabek dan sekitarnya, terpantau turun hujan dengan intensitas ringan. Kabarnya hujan tersebut turun di sebagian wilayah Kabupaten Bekasi, Jakarta Timur, Kabupaten Serang, dan Jakarta Barat.
Sedangkan, hujan intensitas ringan sampai sedang sempat berlangsung di sebagian daerah Kabupaten Lebak, Jakarta Selatan, Tangerang, dan Kabupaten Bogor.
Bersyukur Atas Nikmat Hujan
Sobat Cahaya Islam, momen hujan guyur Jabodetabek sudah sepatutnya Sobat syukuri. Mengingat beberapa bulan terakhir, sejumlah wilayah Indonesia mengalami musim kemarau panjang. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang mengalami krisis air bersih.
Ini karena, hujan adalah media datangnya air dari Allah SWT. Tak heran masyarakat sampai melaksanakan salat meminta hujan agar segera turun hujan. Atas kuasa Allah SWT, kini hujan mulai turun dan perlahan-lahan mengatasi masalah kekeringan yang melanda beberapa wilayah Indonesia.
Dalam agama islam, hujan mendatangkan banyak manfaat bagi manusia dan seluruh makhluk hidup di bumi. Lewat hujan, Allah SWT menumbuhkan bermacam tumbuhan yang mampu menghasilkan banyak jenis buah. Hal itu merupakan rezeki untuk manusia maupun hewan yang memakan tumbuhan.
Amalan Saat Turun Hujan
Sobat Cahaya Islam, saat turun hujan, penting untuk melakukan amalan tertentu. Melalui amalan tersebut, besar kemungkinan Sobat mendapat keberkahan dan manfaatnya. Adapun amalan yang dimaksud antara lain:
1. Mengambil Berkah Air Hujan
Saat hujan turun, ada anjuran mengambil berkah hujan dengan cara membasahi tubuh menggunakan air hujan. Pasalnya hujan adalah rahmat dari Allah SWT. Beberapa ulama berpendapat bahwa ini dilakukan ketika pertama kali hujan turun.
Cara mengambil berkah air hujan ini rupanya dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW yang tertuang dalam sebuah hadits:
عن أنسٍ -رضي الله عنه-، قال: أصابنا ونحن مع رسول الله -صلى اللهُ عليه وسلم- مطرٌ، قال: فحسَر رسول الله -صلى اللهُ عليهِ وسلم- ثوبَه حتى أصابَه مِن المطر، فقلنا: يا رسول الله! لمَ صنعتَ هذا؟ قال: “لأنَّه حديثُ عهدٍ بِربِّه تعالى”
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu berkata, “hujan turun membasahi kami (para Sahabat) dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam, maka Rasululullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam membuka bajunya, sehingga hujan mengguyur beliau, maka kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah untuk apa engkau berbuat seperti ini?’
Beliau menjawab, لِأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى
“Karena sesungguhnya hujan ini baru saja Allah ta’āla ciptakan.” (HR. Muslim no. 898).
2. Mengingat Azab
Ketika turun hujan dengan mendung apalagi diiringi angin kencang sekaligus petir, maka Sobat perlu ingat akan azab Allah SWT. Sobat juga bisa meminta perlindungan kepada Allah SWT. Dalam salah satu hadis, disebutkan:
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا رَأَى مَخِيلَةً فِى السَّمَاءِ أَقْبَلَ وَأَدْبَرَ وَدَخَلَ وَخَرَجَ وَتَغَيَّرَ وَجْهُهُ ، فَإِذَا أَمْطَرَتِ السَّمَاءُ سُرِّىَ عَنْهُ ، فَعَرَّفَتْهُ عَائِشَةُ ذَلِكَ ، فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « مَا أَدْرِى لَعَلَّهُ كَمَا قَالَ قَوْمٌ ( فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ ) »
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam apabila melihat mendung di langit, beliau beranjak ke depan, ke belakang atau beralih masuk atau keluar, dan berubahlah raut wajah beliau. Apabila hujan turun, beliau shallallahu ’alaihi wa sallam mulai menenangkan hatinya. ’Aisyah sudah memaklumi jika beliau melakukan seperti itu. Lalu Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mengatakan, ”Aku tidak mengetahui apa ini, seakan-akan inilah yang terjadi (pada Kaum ’Aad) sebagaimana Allah berfirman (yang artinya), ”Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka.” (QS. Al Ahqaf : 24).
Sobat Cahaya Islam, jangan sampai lupa mensyukuri nikmat hujan guyur Jabodetabek. Lakukan amalan di atas agar Sobat juga mendapatkan keberkahan dari hujan. Jangan sekali-kali Sobat mencela hujan apalagi menyayangkan hujan yang turun karena alasan apapun.