Ganjil Genap Mudik – Mudik lebaran 2023 sudah berlangsung sejak beberapa waktu yang lalu. Pemerintah memberlakukan berbagai kebijakan, salah satunya yakni penetapan ganjil genap mudik.
Dengan kebijakan tersebut, besar harapan mudik menjadi lebih aman dan tentram. Dengan demikian, pemudik bisa selamat sampai ke tujuan tanpa mengalami masalah yang berarti.
Kebijakan Ganjil Genap Mudik 2023
Sebagai informasi, Korlantas Polri menyebut bahwa penerapan skema rekayasa lalu lintas berupa ganjil genap mudik berlangsung di jalan tol. Skema tersebut akan pihaknya lakukan secara situasional.
Irjen Firman Shantyabudi selaku Kakorlantas Polri menjelaskan ketentuan itu tertuang di dalam SKB tentang pelaksanaan rekayasa arus lalu lintas. Menurut penuturannya, hal tersebut sebagai salah satu pilihan demi mengurangi kepadatan yang membuat sifatnya situasional.
Firman menuturkan hal itu karena rekayasa lalu lintas yang pihaknya terapkan selama periode mudik bukan termasuk kategori penegakan hukum. Sebaliknya, ini merupakan bentuk preventif dan langkah pencegahan lonjakan arus kendaraan selama mudik.
Karena itu, Firman menyebut bahwa skema rekayasa ganjil genap akan mereka terapkan apabila situasi kendaraan di jalan sudah padat dan tak terbendung lagi. Walaupun begitu, dia tetap menyarankan supaya para pemudik bisa menyesuaikan jadwal keberangkatan dengan nomor plat kendaraan miliknya.
Solusi Salat Selama Mudik
Sobat Cahaya Islam, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ganjil genap mudik merupakan solusi jika dalam mudik terjadi kepadatan kendaraan yang berlebihan. Bagi Anda yang hendak melakukan perjalanan mudik, maka penting untuk mengetahui hal tersebut.
Tak hanya tentang peraturan ganjil genap, Sobat Cahaya Islam juga wajib mengetahui tentang salatnya seorang musafir termasuk saat mudik. Sebab banyak orang yang mengabaikan hal tersebut saat melakukan perjalanan mudik.
Apalagi jika jalan dalam keadaan macet dan membuat kendaraan berhenti di tengah jalan serta jauh dari tempat ibadah. Karena itulah, jamak salat selama mudik merupakan jalan keluar yang terbaik.
Salatnya Seorang Pemudik atau Musafir
Sobat Cahaya Islam, agama islam memudahkan hambanya untuk melaksanakan salat termasuk dalam perjalanan mudik sekalipun. Tak hanya solusi ganjil genap ketika mudik, berikut ini ada beberapa solusi salat bagi pemudik yang bisa Anda pahami:
1. Meringkas Salat
Pertama, Anda bisa meringkas salat atau qashar. Maksudnya, salat yang seharusnya 2 rakaat bisa Anda singkat menjadi dua rakaat saat safar disyariatkan. Ini tertuang dalam hadits:
نَّ الصَّلاَةَ أَوَّلُ مَافُرِضَتْ رَكْعَتَيْنِ،فَأُقِرَّتْ صَلاَةُ السَّفَرِوَأُتِمَّتْ صَلاَةُ الحَضَرِ
“Pertama kali sholat diwajibkan adalah dua raka’at, maka tetaplah sholat musafir dua raka’at dan shalat orang yang muqim (menetap) sempurna (empat raka’at).” (HR. Al Bukhari: 1090 dan Muslim:685)
Namun ada beberapa persyaratan salat yang boleh seorang musafir ringkas atau qashar, yaitu Zhuhur, Ashar, serta Isya.
2. Menggabungkan atau Jamak’ Dua Salat
Tergolong kesempurnaan Rahmat Allah bagi musafir yakni keringan untuk menggabungkan atau menjamak dua salat di salah satu waktunya. Ini tertuang dalam hadis:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَجْمَعُ بَيْنَ صَلاَةِ الظُّهْرِ وَالعَصْرِ إِذَا كَانَ عَلَى ظَهْرِ سَيْرٍ وَيَجْمَعُ بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَاْلعِشَاءِ
“Apabila dalam perjalanan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjama’ shalat Zhuhur dengan Asar serta Maghrib dengan ‘Isya’.” (HR. Al Bukhari:1107 dan Muslim:704)
3. Salat di Atas Kendaraan
Sebenarnya, salat wajib tak boleh umat islam tunaikan di atas kendaraan. Sebaiknya salat dijalankan setelah turun dari kendaraan seperti perbuatan nabi Muhammad SAW.
Kecuali jika Anda dalam keadaan terpaksa, seperti khawatir habisnya waktu salat tapi tak bisa turun dari kendaraan tersebut. Hal ini seperti dalam hadits:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ كَانَ يُصَلِّيْ عَلَى رَاحِلَتِهِ نَحْوَ الْمَشْرِقِ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يُصَلِّيْ الْمَكْتُوْبَةَ نَزَلَ
“Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat (sunnah) di atas kendaraannya ke arah timur. Apabila beliau hendak shalat wajib maka beliau turun dari kendaraan kemudian menghadap kiblat”. (HR. Al Bukhari : 1099).
Itulah beberapa solusi salat bagi pemudik yang tertuang dalam ajaran islam. Sobat Cahaya Islam juga perlu memperhatikan hal tersebut selain peraturan ganjil genap mudik.