Benarkah Mualaf Bersih dari Dosa Seperti Bayi Baru Lahir?

0
631
Mualaf-Bersih-dari-Dosa-Seperti-Bayi-Baru-Lahir

Mualaf Bersih dari Dosa – Mungkin, orang yang baru saja masuk Islam (mualaf) adalah orang yang paling beruntung. Bagaimana tidak, Allah menganggapnya tidak punya dosa sama sekali. Meskipun semasa hidupnya sebelum masuk Islam selalu berbuat maksiat. Bahkan, seseorang yang baru saja masuk agama Islam dianggap suci seperti bayi yang baru lahir.

Mualaf Bersih dari Dosa: Semua Dosa yang Lampau Terampuni

Sebelum masuk Islam, seseorang pasti pernah melakukan dosa, setidaknya dosa ibadah yaitu meninggalkan kewajiban yang Allah perintahkan. Selain dosa ibadah, ada juga jenis dosa maksiat seperti berbohong, mencuri, zina, dll. Setelah mengucapkan 2 kalimat syahadat, seseorang menjadi bersih dari dosa, baik dosa ibadah maupun dosa maksiat.

Dulu, ada seorang budak kafir Bernama Wahsyi yang membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi, dalam perang Uhud. Tak hanya membunuh Sayyidina Hamzah, ia juga membelah dada paman Nabi tersebut menggunakan tombaknya. Bahkan, ia memotong bibir, telinga, hidung, serta mencungkil kedua matanya. Kemudian, ia membawanya ke majikannya, Hindun. Lebih dari itu, ia juga seorang pezina.

Namun, Allah memberinya hidayah hingga ia masuk Islam. Meski dosanya sebesar gunung, namun Allah tetap menghapus semua dosanya setelah masuk Islam. Hal itu menunjukkan betapa luasnya ampunan Allah. Oleh karena itu, Al-Qur’an mengingatkan untuk tidak berputus asa terhadap ampunan-Nya.

لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا

“Janganlah kalian berputus asa dari Rahmat (ampunan) Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.” (1)

Dosa Syirik Hanya Bisa Diampuni dengan Mualaf

Orang yang beragama selain Islam disebut musyrik karena melakukan kesyirikan, yakni meyakini bahwa Tuhan bukanlah Allah atau ada Tuhan lain selain Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah menekankan:

إِنَّ اللهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain (syirik) itu.” (2)

Jadi, sebanyak apapun dosa manusia, Allah masih membuka pintu ampunan-Nya, kecuali dosa syirik. Asalkan ia bertaubat dengan sungguh-sungguh, Allah akan mengampuninya. Sementara itu, taubatnya dosa syirik adalah dengan masuk Islam atau mualaf, yakni dengan mengucapkan kalimat syahadat. Dengan masuk Islam, seseorang telah membersihkan diri dari segala dosa yang pernah ia perbuat semasa hidupnya. Tinggal bagaimana ia menjaga diri untuk tidak berbuat maksiat dan selalu menjalankan perintah Allah setelah menjadi seorang muslim.

Bolehkah Mengandalkan Mualaf untuk Menebus Dosa?

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Allah membersihkan orang yang masuk agama Islam dari segala dosanya yang telah lampau. Lalu, bagaimana jika ada seseorang yang mengandalkan cara ini sebagai penebus dosa? Misalnya, seorang non-muslim ingin menikmati maksiat selagi muda dan berencana mualaf di saat tua nanti dengan harapan terampuni semua dosa-dosanya. Tentu saja, tidak boleh seperti itu.

Apalagi, masuknya Islam seseorang berkaitan dengan hidayah dari Allah. Selain itu, manusia juga tidak tahu sampai umur berapa akan hidup. Bisa jadi, Allah sudah ‘memanggil’nya sebelum seseorang bertaubat atau memeluk agama Islam. Oleh karena itu, taubat dan mualaf harus disegerakan setelah mendapat hidayah.


Referensi:

(1) Q.S. Az-Zumar Ayat 53

(2) Q.S. An-Nisa Ayat 48

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY