Banjir di Kabupaten Batang – Bencana bukan sebuah hal baru yang terjadi di Indonesia. Terutama bencana banjir yang sudah sering kali memakan korban di sejumlah kota di Indonesia. Terbaru, saudara kita juga tengah terkena musibah banjir di Kabupaten Batang.
Menurut informasi yang beredar, banjir tersebut terjadi usai hujan deras dalam waktu cukup lama. Masyarakat setempat pun terkena dampak dan menjadi korban dalam musibah banjir ini. Beruntung, BPBD sudah berkoordikasi untuk mengevakuasi warga dengan instansi terkait.
Musibah Banjir di Kabupaten Batang
Banjir di Batang berlangsung sejak hari Senin 20 Januari 2025 lalu. Menurut kepala BNPB, genangan air banjir sudah mulai surut. Walaupun begitu, ia tetap mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat agar tetap siaga.
Apalagi, tercatat korban banjir di Kabupaten Batang hari ini masih banyak. Berdasarkan laporan, setidaknya ada 130 kepala keluarga harus mengungsi. Sementara itu 7.000 warga juga terdampak banjir.
Parahnya lagi, jembatan yang menjadi akses transportasi ke Desa Ngadirejo ikut terputus. Bahkan instalasi PDAM di kawasan tersebut juga hilang sebagai akibat dari bencana banjir. Karena itulah, warga mengharapkan uluran bantuan selama menjadi pengungsi.
Banjir dalam Pandangan Islam
Sobat Cahaya Islam, di musim hujan seperti sekarang, musibah banjir tengah melanda di beberapa daerah. Sebut saja saudara kita yang menjadi korban banjir di Kabupaten Batang. Menariknya, banjir menjadi salah satu bencana yang tertulis dalam Al Quran.
Cukup banyak ayat di dalam Al Quran yang menjelaskan dan menceritakan tentang bencana banjir. Oleh karenanya, tentu ada hikmah di balik bencana banjir yang terjadi di sekitar kita. Sebagai muslimin, Sobat wajib meyakini ada pelajaran yang bisa dipetik di balik banjir.
Hikmah di Balik Bencana Banjir
Sobat, perlu dipahami bahwa Allah tidak menciptakan sesuatu di bumi tanpa tujuan dan hikmah. Hal ini berlaku juga untuk bencana banjir di kab Batang atau jenis bencana alam lainnya.
Berikut ini ada sejumlah hikmah yang bisa Sobat petik di balik bencana alam seperti banjir yang terjadi:
1. Pengingat Berhenti Merusak
Sobat, banjir biasanya terjadi karena kerusakan yang sudah terjadi di muka bumi. Misalnya saja karena penebangan pohon membabi buta, saluran air yang mampet, dan lainnya. Karenanya, banjir ini sejatinya sebagai pengingat agar manusia berhenti berbuat demikian.


Apalagi Allah SWT sudah memperingatkan manusia agar tidak berbuat kerusakan di bumi lewat ayat Al Quran yang berbunyi,
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَ رْضِ بَعْدَ اِصْلَا حِهَا وَا دْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًا ۗ اِنَّ
رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan,” (QS. al-A’raf: 56).
Sebagai khalifah bumi, sepatutnya manusia bersyukur dan merawat bumi dengan benar. Sayangnya banyak manusia yang berbuat zalim serta merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
2. Pengingat Dunia Hanyalah Sementara
Sobat, bencana banjir menjadi salah satu bentuk keterbatasan kehidupan di dunia. Ini berbanding terbalik dengan kehidupan kekal dan tidak terbatas di akhirat. Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman,
“Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS Ghafir: 39)


Ayat di atas menjelaskan bumi bisa rusak dan kehidupan manusia nantinya menemukan batasnya. Bencana seperti banjir pun menjadi pengingat manusia akan hal tersebut secara langsung.
Bencana inilah yang juga menjadi pengingat manusia bahwa masih diberi kesempatan memperbaiki diri sebelum datang bencana besar seperti kiamat.
Sobat Cahaya Islam, itulah hikmah penting yang bisa Sobat petik dari bencana banjir di Kabupaten Batang. Mari Sobat doakan para korban agar diberi ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi bencana tersebut.