Organisasi Islam News – Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau LDII sudah tidak asing lagi ditelinga. Banyak orang yang beranggapan bahwa LDII ini merupakan lembaga organisasi yang sering dipandang sebelah mata karena dianggap sesat. Sebenarnya hal ini tidak tepat, mengingat isu yang beredar memang menyatakan bahwa LDII adalah ajaran sesat. Tapi kenyataannya LDII masih berdiri sampai saat ini, bahkan beberapa waktu lalu apresiasi terhadap LDII datang langsung dari presiden ke 7 Indonesia yakni bapak Joko Widodo atau lebih akrab dipanggil Jokowi. Apakah benar demikian? Atau hanya hoax saja? simak lebih lengkapnya tentang berita islam mengenai Apresiasi Dari Presiden Dan Menteri Agama Terhadap LDII.
Apresiasi Dari Presiden Dan Menteri Agama Terhadap LDII
LDII Dimata Pemerintah Indonesia
LDII merupakan lembaga dakwah Islam yang telah berdiri sekitar 9 tahun yang lalu. Dan pada November 2016 lalu, LDII mengadakan musyawarah nasional atau munas ke-8 yang berlangsung di Balai Kartika, Jakarta. Apresiasi terhadap LDII bukan sekedar mengadakan musyawarah untuk menentukan struktur ke-organisasian periode terbaru saja. Juga dijadikan sebagai ajang lounching sendiri merupakan platform miliki LDII yang memudahkan pada anggota LDII ataupun diluar LDII.
Logistic Platform kini merajai dimana-mana, melihat kondisi tersebut LDII membuka usaha retail milik sendiri dan jadi platform nasional. Disamping itu, munas yang bertemakan ‘Gerakan menghormati guru dan gerakan etika media sosial, kembalikan karakter bangsa’ ini sangat diapresiasi oleh Presiden RI ke-7 tersebut. Apresiasi terhadap LDII atas gerakan yang dilakukan LDII sangat pas untuk bangsa Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
Kala itu Bapak Jokowi juga membicarakan masalah penyalah gunaan media sosial yang tidak sesuai pada tempatnya. Saling mengejek, menghujat, membully yang sering terjadi tidak mencerminkan kepribadian bangsa. Tema yang diambil LDII dalam munas ini memang sangat sesuai dengan fenomena yang berkembang saat ini. Usai memberikan sambutan, apresiasi terhadap LDII dari presiden tersebut ditutup dengan penandatanganan Wall of Fame. Yang sebelumnya telah ditandatangani oleh Menteri agama RI H. Lukman Hakim Saifuddin.
Dalam munas beberapa waktu lalu memang tokoh pemerintahan yang penting menghadiri munas tersebut adalah presiden dan menteri keagamaan. Menteri Agama pula memberikan apresiasi positif akan munas yang diadakan LDII. Memang menyatakan bahwa menghormati guru itu sangat penting dan jadi gerakan yang strategis. Guna meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia. Terlebih lagi masa depan bangsa.
Dilihat dari apresiasi pemerintah terhadap LDII membuktikan bahwa LDII adalah lembaga yang diakui pemerintah. Bukan hanya diakui saja, tapi apresiasi terhadap LDII juga memberikan sumbangsih demi kemajuan bangsa. Hal ini jelas sangat bertolak belakang dengan isu yang berkembang mengenai LDII yang dianggap meresahkan masyarakat. Bahkan LDII dianggap menyimpang dari ajaran agama Islam. Tapi kenyataannya itu semua hanya isu dan berita islam yang tidak benar.
Sebagai masyarakat urban yang modern, kita harus jadi masyarakat cerdas. Yang menerima kabar tidak ditelan mentah-mentah namun ditelusuri terlebih dahulu kebenarannya. Bila LDII seperti apa yang diisukan yakni mengajarkan ajaran sesat dan menyimpang. Tidak mungkin pemerintah bahkan Presiden dan Menteri agama memberikan apresiasi atas apa yang dibuat LDII.
Apresiasi terhadap LDII ini jadi bukti kongkrit bahwa LDII bukan lembaga yang meresahkan. Berita islam tersebut sekaligus mematahkan isu yang beredar bahwa LDII membawa aliran sesat. Kita sebagai negara hukum, tegaknya hukum adalah sebuah keharusan. Bila LDII seperti yang dituduhkan jelas LDII telah dibubarkan dari dulu dan tidak dapat bertahan hingga 9 tahun lamanya.
#Mantab…
Semoga Aman, Selamat,
Lancar dan Barokah…
Ajzkh:)