Saat Pujian adalah Sebuah Tujuan dari Amalan!

0
1906
Saat Pujian adalah Sebuah Tujuan dari Amalan

Tips islami – Sepertinya sudah menjadi sebuah naluri seseorang untuk mendapatkan perhatian dari orang lain. Manusia selalu ingin menjadi pusat perhatian banyak orang. Manusia ingin dielu-elukan dan dipuji oleh orang lain disekitarnya. Itu diperbolehkan saja bila sebuah hal yang ingin dipuji tersebut adalah hal-hal yang bersifat duniawi. Namun, jangan sampai perbuatan-perbuatan dan amalan kebajikan kita yang seharusnya dilakukan dengan hati ikhlas dan tuluslah yang malah ingin mendapatkan pujian.

Saat Pujian adalah Sebuah Tujuan dari Amalan!

Syirik kecil dan kerugian orang yang ingin dipuji amal baiknya

Segala perbuatan atau amalan yang dilakukan dengan tujuan selain Allah merupakan bentuk kesyirikan kecil yang ditakutkan oleh Rasulullah SAW akan terjadi kepada ummatnya. Tidak hanya sebatas itu saja, dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dibawah ini, Allah akan memerintahkan manusia-manusia yang beramal dengan tujuan agar dipuji orang lain untuk menghadap orang-orang yang memuji mereka.

Setelahnya mereka akan diperintahkan untuk meminta balasan atas amalan yang mereka lakukan untuk mendapatkan pujian dari mereka tersebut. Tentu saja mereka kembali dengan tangan kosong, karena orang-orang tersebut tidak bisa menemukan balasan dari mereka yang dulu memujinya.

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الرِّيَاءُ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جُزِيَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً

Mahmud bin Labid (RAA) meriwayatkan bahwa Rasulullah (ﷺ) berkata: “Hal yang paling saya takuti bagi Anda adalah syirik yang lebih rendah (politeisme), pamer (perbuatan baik).” Terkait oleh Ahmad dengan rantai perawi yang baik, [1]

Kejadian ini serupa dengan hadits yang menceritakan tentang orang-orang penyembah selain Allah di akhirat kelak. Mereka yang menyembah matahari akan diperintahkan oleh Allah untuk mendatangi matahari untuk meminta keselamatan dari neraka.

Mereka yang menyembah patung dan berhala-berhala akan diperintahkan oleh Allah untuk menemui berhala-berhala mereka untuk meminta keselamatan dari neraka. Dan mereka sungguh tidak menemui sosok-sosok yang mereka sembah bisa memberikan keselamatan apapun kepada mereka dari pedihnya siksa neraka.

Berlindung kepada Allah dari perilaku ingin dipuji amalannya

Agar diri kita selalu terhindar dan bisa diberi perlindungan oleh Allah dari perilaku gila pujian pada amalan-amalan yang kita lakukan, maka dari itu kita harus selalu menjaga hati kita agar tetap mukhlis lillah karena Allah dalam setiap aspek kehidupan kita.

Selain berusaha untuk tetap menata hati dan niyat kita dalam segala bentuk ibadah yang kita lakukan. Kita perlu juga berdoa kepada Allah untuk mendapatkan perlindungan dari-Nya dari sikap gila pujian pada amalan kita. Doa tersebut sudah diajarkan Rasulullah SAW dalam suatu hadits yang teriwayatkan oleh Imam Ahmad. Kira-kira doanya seperti ini:

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمُ

(Wahai Allah, sungguh kami memohon perlindungan kepada-Mu dari tindak menyekutukan-Mu dengan suatu yang kami ketahui dan kami meminta pengampunan kepada-Mu terhadap hal yang tidak kami ketahui).” (HR Ahmad)

Nah, dengan ini sekarang sobat cahayaislam tahu dong bahwa kita tidak boleh menyuburkan sikap gila pujian pada amalan-amalan kita? Sobat cahayaislam juga sekarang tahu harus berbuat bagaimana untuk mengatasi hal itu. Semoga bermanfaat ya!


Catatan Kaki

[1] H. Diriwayatkan oleh Ahmad (5/428 dan 429) Hasan

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY